B A B 5

450 42 5
                                    

[AWAL MULA (4)]

PREVIOUS

Kini Sohyun berdiri di depan pintu mobil sport berwarna hitam. Dia pandangi pengendara mobil tersebut yang sedari tadi menghadap ke depan dan mengenakan kacamata hitam. Tanpa berinisiatif menoleh duluan. Empat detik kemudian, ia berbalik menghadap ke Sohyun dan melepaskan kacamatanya.

"Masih ingat denganku?"

"..."

...
TRUTH
OH SEHUN & KIM SOHYUN
©GRAYBLO
...
Warning: typo(s) and the other
p.s: bilang gak suka coba dibaca ulang dulu siapa tahu jadi suka💕#maksa

"Masih ingat denganku?" suara pengendara tadi sembari melepas kacamata hitamnya. Sohyun yang diberi pertanyaan itu pun langsung berpikir siapa pria di depan dirinya ini.

"..." Dia sama sekali tak ingat pria itu. Tahu namanya saja tidak.

"Apakah aku harus membuatmu ingat apa yang kita lakukan dulu?" tanya nya dengan ekspresi datar.

"..." Dia berpikir untuk sementara waktu.

"Namaku Oh Sehun. Apa kau ingat seorang yang mencium mu di bar tempat kau bekerja kemarin malam?" Sohyun masih berpikir keras.

Bar? Oh Sehun? Yang kami lakukan? Apa memangnya?

"Ah, sudahlah, buang waktu saja. Sebaiknya cepat naik" Sohyun segera membuka pintu dan duduk di sebelah Sehun. Hanya berdua. Tanpa siapa-siapa.

Mereka hanya diam saat perjalanan. Tak ada yang memulai pembicaraan. Sehun yang irit bicara dan Sohyun yang memilih diam tanpa ingin berbicara.
Kini mereka sampai di tempat tujuan. Sebuah halaman rumah yang besar dan megah telah tampak di depan mereka.

Sohyun turun dari bangku dan Sehun keluar dari mobilnya setelah memberi kunci mobil kepada penjaga rumah.

Dia mengikuti arah jalan Sehun. Rupanya pria tersebut berjalan menuju pintu utama rumah. Sohyun berjalan di belakang Sehun, tanpa berani menyejajarkan langkah.

Mereka telah sampai tujuan, yakni ruang tamu. Ruangan itu nampak berisi oleh 3 orang dengan posisi duduk berseberangan di sofa.

"Ehem. Karena mereka telah sampai, jadi akan kuperjelas maksut dari mengundang kalian di sini." buka seorang pria berumur sekitar 50-an.

"Sehun, kau tahu apa yang kau perbuat hingga aku mengadakan rapat dadakan ini?"

"Aku tidak tahu, Ayah," jawab Sehun dengan tidak peduli. Oh Jaebum, ayah Sehun, menghela nafas atas jawaban dari anak keduanya tersebut.

"Tidak usah bertele-tele. Jelaskan pada kami semua, Sehun. Kami punya urusan penting yang harus kami tangani, lebih baik kau jelaskan terlebih dahulu."

"Aku tidak tahu, Kak, maksut Ayah mengundangku disini." Sehun memang tidak tahu kenapa Ayah mengundang dirinya dan keluarganya yang bisa dibilang sibuk hanya untuk menghadiri rapat dadakan ini. Juga harus mengajak Sohyun, gadis yang harus dibawa Sehun saat akan menuju rumahnya.

Mungkin ia pikir Ayah akan memberitahu perihal yang penting namun mengapa harus mengajak Sohyun? Sehun saja tidak tahu mengapa Ayahnya bisa-bisanya mengajak seorang gadis yang sama sekali tidak ada hubungan dengan keluarganya?

Entahlah, tunggu saja keputusannya.

Sohyun sendiri juga tidak tahu maksut dari Jaebum mengapa dia harus mengundang Sohyun kesini, Mansion Keluarga Oh.

"Ayah, apa yang telah terjadi?" tanya kakak Sehun.

"Telah kuputuskan Sehun untuk menikah dengan gadis di seberangnya, Sohyun. Namanya Kim Sohyun. Bekerja di bar Paradise dan tinggal sendiri tanpa keluarga." Jelas Jaebum dengan singkat.

"Apa?" serentak semua kaget. Sohyun langsung melotot.

"Mau tak mau kau harus menikah dengannya!" tegas Tuan Oh. "Karena kau telah mempermalukan keluarga serta Oh Company dan  kau akan menikah dengannya 1 bulan kedepan!"

"Ta-tapi, Ayah.. Aku telah mepunyai wanita yg kucinta. Kenapa juga aku harus menikahinya? Itu semua terjadi diluar kendaliku, Ayah!"sergah Sehun.

Kenapa menikah? Kupikir ayah akan meluruskan masalahku. Sekarang Sehun tahu mengapa dia harus mengajak Sohyun untuk ini.

"Argh, kenapa seperti ini jadinya?" gumam Sehun sembari menarik rambutnya, frustasi.

---

13.00 KST

Di mobil ini, tepatnya mobil milik Sehun, suasana canggung merayapi mereka berdua, Sehun dan Sohyun. Keduanya baru saja memulai perjalanan pulang dari Mansion Keluarga Oh dan sekarang menuju sebuah apartemen di distrik Gangnam, apartement milik Sehun.

Seperti hasil rapat dadakan tadi, mereka berdua harus menikah bulan depan dan mereka diharuskan tinggal berdua di apartement Sehun. Hasil tersebut telah disetujui dari 2 pihak. Entah didasari dengan keterpaksaan ataupun keputus-asaan memberi alasan.

Mereka sampai di basement apartement. Sehun sibuk menjajarkan mobilnya lalu keluar dari mobil setelah dirasa pas tanpa mengajak Sohyun.

Sohyun yang ditinggal Sehun begitu saja kelimpungan karena dia memang tidak pernah menginjakan kakinya di tempat ini. Cepat saja dia langsung menyusul Sehun yang telah berada di lift dengan menatap tajam Sohyun.

Di ruang 317 berada, Sehun membuka pintu apartement yang diikuti Sohyun di belakangnya. Mereka berdua lalu masuk. Sehun melepaskan jas yang dipakainya dan Sohyun hanya duduk dengan kepala menunduk. Hening tanpa pembicaraan melanda mereka sejak di lift hingga di sini.

"Aku akan pergi. Jika ingin tidur, tidurlah di ranjang itu, tidak apa-apa. Lakukan apa yang ingin kau lakukan disini. Semaumu." Sohyun langsung mengangkat kepalanya begitu mendengar suara Sehun.

"B-baiklah"

"Dan satu lagi.." Sehun yang jaraknya 2 meter dari Sohyun langsung menghapus jarak, mendekati Sohyun yang duduk di sofa. Mensejajarkan kepalanya ke telinga Sohyun, terlihat ingin membisikan sesuatu.

"Aku tidak akan me-- ah, lupakanlah. Aku pergi." Sohyun bingung apa yang baru saja di katakan Sehun. Ucapan Sehun terpotong begitu saja. Ingin dia bertanya, tapi Sehun telah mengambil jasnya kembali dan beranjak pergi.

"Ah, sudahlah, biarkan saja. Toh tidak ada dia, aku bahagia"

TBC

Truth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang