November 2015 - Kiss me!

Start from the beginning
                                    

Arga menatapnya dengan ekspresi yang tidak bisa dibaca oleh Oriana. Tapi akhirnya dia tersenyum. "Kamu yang minta kan nggak ada lagi hubungan pura-pura di antara kita?"

Oriana menyipitkan mata, dan membenarkan dalam hati tentang permintaannya tempo hari.

"Saya nggak marah, ketika kamu cium atau panggil saya dengan sebutan yang aneh-aneh itu! Mungkin rules hubungan yang ingin kamu miliki seperti itu... Tapi kamu juga harus tahu, saya juga punya aturan, Oriana..."

Kenapa jadi ribet begini sih. Oriana kesal pada Arga karena lelaki itu mengajaknya ke tempat yang sering dikunjunginya bersama Ayesha. Dan kekesalan itu semakin memuncak ketika Arga menyuruhnya untuk mundur dari project TVC tadi dengan alasan ketidaknyamanan... Lalu sekarang, Arga berbicara tentang aturan yang Oriana sama sekali tidak mengerti!

"Aturan apa? Aku nggak ngerti..." keluhnya.

Arga berdiri menyender di depan meja kerjanya, tangannya terlipat di depan dadanya. "Semua orang tahunya kita ini suami-istri kan?"

Oriana diam saja. Dia merasa tidak perlu menjawab pertanyaan yang diberikan Arga. Semua orang juga tahu, kalau mereka adalah pasangan suami istri.

"Tadi saya hanya mencoba melindungi kamu dari Rico... "

"Dari apa?" Oriana menantang. Jelas-jelas Rico bukan jenis laki-laki jahat yang bisa menyakitinya. Hubungan Oriana dan Rico pun, hanyalah sebatas hubungan pertemanan. Tak lebih dari itu.

Dari dia yang menatap kamu dengan kagum!

Arga berubah serius. Tubuhnya tegak... "Apa saya harus diam, ketika ada laki-laki lain dengan penuh hasrat mengatakan ingin mencium istri saya?"

"Itu cuma akting! Dan adegan itu juga belum pasti kan? Semua masih bisa dirundingin."

"Tapi saya nggak suka..."

"Apanya yang nggak suka?" Oriana balik bertanya dan ikut frustrasi. "Kamu meragukan kemampuan aktingku? Atau kamu takut Rico suka sama aku?" Iya, untuk pertanyaan terakhir, Oriana memang terlalu pede! Nggak mungkin, kan Arga cemburu...

"Saya nggak suka kamu terlihat murahan!" Arga tahu kata-katanya akan menyakiti Oriana tapi dia tidak memiliki kalimat yang tepat untuk menggambarkan kekesalannnya yang sejak tadi dia tahan.

"Kamu bilang, aku murahan?" Wajah Oriana memerah... Tak ada gunanya melanjutkan debat kusir di antara mereka. "Aku pusing, aku mau pulang aja," Oriana mengembuskan napasnya. Dia hanya ingin pulang ke apartemennya sendiri, tidur di sana seharian penuh dan menguatkan hatinya kembali.

"Oriana..." panggil Arga penuh dengan rasa bersalah.

Arga berjalan mendekati Oriana, dan kejadian ini seperti flashback! Dia ingat, Arga mempermalukan dirinya sebelum keberangkatanya ke Jogja. Tubuh Oriana reflek bersikap defensif, dia menghindari tatapan Arga dan bergerak perlahan ke arah pintu.

Sedikit lagi. Tapi Arga menarik tangannya, membuat tubuh Oriana berbalik dan mereka berhadapan satu sama lain.

Arga menyusuri wajah Oriana yang membuat dirinya frustrasi. Perempuan ini yang telah membuatnya jadi bahan tertawaan karyawannya.

"Jangan cium..." Oriana menggelengkan kepalanya ketika telapak tangan Arga menangkup pipinya.

Arga tersenyum dan membuat Oriana kehilangan harga diri. Dia seperti ditertawakan oleh Arga.

"Kenapa jangan?"

Oriana meletakan tangannya di dada Arga, mencoba menahan pria itu semakin dekat ke tubuhnya.

Ditatapnya Arga dengan lekat... "Nanti Ayesha marah!" Setelah mengatakan itu, Oriana puas melihat wajah Arga yang dipenuhi emosi. Dia tidak peduli pria itu akan marah padanya. Sungguh! Karena Oriana melakukannya dengan sengaja.

Oriana hanya ingin menyelamatkan dirinya sendiri. Dia memang menginginkan Arga menciumnya, tapi tidak seperti ini.

Ciuman pertamanya bersama Arga haruslah romantis, bukan dengan luapan perasaan marah dan kesal.

Tanpa diduga, ibu jari Arga mengusap bibir Oriana. "Tapi sayangnya rasa bibir kamu lebih membuat saya penasaran..."'

Detik itu juga, Arga melumat bibir Oriana dengan perlahan, menikmati setiap sensasi yang muncul dari bibir Oriana yang lembut dan membuatnya mabuk... Wajah Arga tersenyum, ketika Oriana memejamkan matanya dan tidak menolak setiap kecupan darinya.

"Aku murahannya cuma sama kamu..." tanpa sadar Oriana berbicara.

Dan, membuat Arga tercengang saat itu juga.

***

Setelah ciuman itu berakhir, Oriana tak lantas menjadi senang. Dia menundukan kepalanya... dia benar-benar murahan! Hanya karena sebuah ciuman dari Arga, semuanya terasa wajar dan termaafkan.

Lalu... Perempuan kedua! Oriana terdiam dengan dua kata itu yang terus terngiang di kepalanya.

Diakah si perempuan kedua itu? ataukah Ayesha?

***

Makassih untuk vote dan commentnya. Comments yang belum aku bales di part kemarin menyusul yaa.

Dan, mungkin part selanjutnya aku baru bisa lanjut weekend. Karena besok ada tugas negara sampai jumat, jadi bakal susah update kayaknya.

Love,

Aya.


Oriana's Wedding Diary (Akan Tersedia Di Gramedia 8 Mei 2017)Where stories live. Discover now