Chapter 6 : A Sudden Rival

95 2 0
                                    

Yui hanya bisa mengerucutkan bibirnya saat Hazuki menertawakannya setelah ia menceritakan apa yang terjadi saat dirinya dan Ryoichi menginap di rumah ibunya. Melihat wajah Yui, Hazuki berusaha untuk berhenti tertawa dengan susah payah.

"Maaf, maaf, aku tak akan tertawa lagi. Hanya saja ceritamu terlalu lucu, aku tidak bisa menahan diriku," kata Hazuki sambil masih menahan tawanya.

"Bagimu itu lucu. Tapi bagiku itu bencana," gerutu Yui sambil menyedot jus jeruk dari gelasnya.

"Tapi bagaimana dengan Ryoichi?"

"Bagaimana lagi? Aku tidak bisa menebak apa yang dia rasakan karena dia hampir selalu tersenyum apapun yang terjadi."

"Tidak mungkin," kata Hazuki.

"Apanya?" tanya Yui bingung.

Hazuki bersandar ke kursi kafe dan menyilangkan tangannya. Ia memandang Yui dengan tatapan misterius lalu berkata, "Kalau dia tak punya perasaan apapun padamu, dia pasti tak akan nyaman berada di dalam satu ruangan berdua saja denganmu seperti itu."

"Jangan mengada-ada, Hazuki," cibir Yui.

"Kau tak pernah percaya pada apa yang kukatakan," Hazuki menggerutu seraya menghela nafas sementara Yui hanya menyahutinya dengan kikikan kecil.

"Yah, setidaknya Valentine-mu menyenangkan," kata Hazuki lagi.

"Memangnya apa yang terjadi dengan Valentine-mu?"

"Aku ditolak," kata Hazuki pelan.

"Benarkah?!"

"Iya. Tapi tak apalah, setidaknya aku sudah mengutarakan perasaanku," Hazuki kemudian tersenyum.

Yui ikut mengulaskan senyum saat melihat sahabatnya itu. Walaupun tidak terlalu beruntung dalam urusan cinta, Hazuki memang tidak mudah menyerah.

"Yui?"

Sebuah suara tiba-tiba saja mengagetkan mereka berdua. Yui menoleh untuk mencari asal suara itu. Seorang laki-laki tengah berjalan ke arah mereka berdua. Setelah sampai di depan Yui, laki-laki itu tersenyum.

"Apa kabar, Yui? Aku tak menyangka akan bertemu denganmu disini," katanya.

Yui menyipitkan matanya dan berusaha mengingat wajah laki-laki itu.

"Shizuki?!" seru Yui saat berhasil mengingat wajah lelaki itu.

"Wah, ternyata kau masih ingat padaku, ya?"

"Tentu saja! Ah, omong-omong, ini sahabatku, Aikawa Hazuki. Hazuki, ini teman masa kecilku, Mabuchi Shizuki."

"Senang bertemu denganmu, Mabuchi-san!" seru Hazuki riang.

"Aku juga," sahut Shizuki seraya tersenyum manis.

"Oh, iya. Bukannya kau sudah lama pindah ke Amerika? Apa kau sedang liburan disini?" tanya Yui.

Shizuki menggeleng. "Bukan, aku memang mau menetap disini. Aku akan mengurus bar milik ayahku yang akan dibuka di seberang kafe ini. Kalau kalian bisa, datanglah pada acara pembukaan hari Sabtu ini. Aku akan sangat senang jika kalian bisa datang."

"Tentu saja kami akan datang!" seru Hazuki tiba-tiba, membuat Yui menoleh padanya dengan pandangan terkejut.

Shizuki terkekeh lalu berkata, "Bagus sekali! Akan kutunggu kalian disana hari Sabtu!"

Shizuki melambai lalu berjalan pergi.

"Wah, dia itu keren sekali!" seru Hazuki sambil memegangi kedua pipinya yang mulai memerah.

I Hate YouWhere stories live. Discover now