"Semalam aku menyelidik ulang berkas yang dibawa Papa, dan semuanya tidak ada yang menjurus ke arah Ayah Ji...maksudku, CEO Kim. Ini kasus pertama kita yang benar-benar melenceng"

Jennie mengambil jeda sejenak.

"Setelah itu aku langsung menghubungi Papa. Dari menelepon bahkan menemuinya di rumah. Tapi dia tidak pernah mengangkat satu panggilan pun atau menampakkan wajahnya dihadapanku. Seakan-akan dia sudah tahu kalau misi ini pasti gagal dan kita akan mencarinya"

Mereka hanya mengangguk.

"Bagaimana pendapat kalian?"

Mereka mulai memutar otak, tapi tidak untuk Jisoo. Dia lebih memilih menenggelamkan kepalanya di lutut.

"Bagaimana kalau kita menyelidiki Papa?" Lisa bersuara.

Plak

Rose kembali menepuk kepala Lisa menggunakan katalog.

"Tadi kamu bilang itu gila. Dan sekarang kamu malah memberi pendapat itu?"

"Apa? Kukira tadi tidak beralasan. Dan sekarang aku tahu kenapa Jennie unnie ingin menyelidikinya. Jadi apa salahnya aku menyatakan pendapat itu lagi?"

"Dasar labil. Berarti sekarang kamu yang gila"

"Cukup" Jennie menginterupsi pertengkaran dua sohib yang selalu lengket kemanapun mereka pergi.

"Lisa, bagaimana cara kita menyelidikinya?" tanya Jennie.

"Oo" mata Lisa menerawang ke arah langit-langit kamar Jisoo. Otaknya mulai bekerja lagi.

"Aku dengar ada kurir handal dengan ketepatan kerja 100%. Dia tidak pernah gagal" Lisa mengungkapkan hasil dari berpikirnya.

"Siapa?" tanya Jennie penasaran.

Jisoo mengangkat kepalanya, dia juga penasaran.

"Aku tahu" sela Rose.

Mata Jennie dan Jisoo yang menatap Lisa penasaran langsung beralih cepat ke arah Rose.

"Wartawan Jung (Jinhyeong) pernah memberi informasi. Ada kurir yang baru-baru ini terkenal. Kurir itu disebut Healer. Entah informasi itu benar atau salah. Aku tidak mempercayainya"

"Aku memepercayainya. Informasi Jinhyeong tidak pernah ada yang meleset" bantah Lisa.

"Tumben kamu jadi denger desas desus orang. Biasanya aja mojok molor mulu" ketus Rose.

Mereka kembali disuguhkan pertengkaran dua remaja yang berada di masa transisi menuju usia dewasa.

Jennie juga kembali melerainya.

"Aku juga percaya itu. Aku kenal siapa Healer"

"Benarkah?" pekik Lisa dan Rose bersamaan.

"Tapi bantuan Healer tidak ada gunanya" akhirnya Jisoo bersuara setelah diam hanya mendengar argumentasi kawan-kawannya.

"Waeyo?" tanya Lisa dan Rose masih bersamaan.

Jennie dan Jisoo saling bertemu mata. Menerka-nerka siapa yang akan menjelaskan.

Jennie menghela nafasnya. Sebagai orang yang pertama direkrut menjadi bagian dari Black Pink, dia telah mengetahui banyak informasi. Dan dia akan membaginya pada Jisoo sebagai yang paling tua di Black Pink.

"Healer juga bentukan dari Papa" jelas Jennie singkat.

"Woah daebak" keduanya masih berseru bersamaan.

"Kenapa tidak sekalian Presiden Korea Selatan juga rekrutan dari Papa" ucap Lisa tidak percaya.

"Itu benar" jawab Jennie lagi.

SCARY BLACK PINKHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin