Langkah Pertama

960 104 22
                                    

Author’s POV

Mereka (Zlo dan Kare) sedang berada di dalam pesawat. Dari Iedhla berdestinasi ke Yugyert. Tak perlu heran mengapa mereka dapat menaiki pesawat yang kini sudah tidak dikomersialkan lagi. Pertama, mereka bekerja di XIX Comp. Kedua, mereka memiliki jabatan yang cukup tinggi di sana. Ketiga, mereka membawa sebuah misi penting.

Perawakan Kare yang tingginya 180 cm, bermata hitam, tak terlalu besar dengan rambut ikal blonde serta kulitnya yang kuning langsat mencirikan bahwa ia keturunan seorang Asia. Tepatnya Asia Tenggara. Entah di negara mana dulu nenek moyangnya tinggal namun tempat itu sekarang disebut Ifralet.

Luas bagian Bumi tidak selalu persis dengan benua terdahulu. Hanya kebetulan pecahan yang membentuk Bagian Bumi Ifralet dulunya merupakan Asia Tenggara.

Berbeda dengan Zlo, Zlo memiliki paras yang manly dengan tinggi 185 cm, bermata biru dengan alis yang bervolume. Zlo tidak pernah mengetahui orang tuanya. Ia dirawat oleh adik dari presiden Bumi.

Di dalam pesawat, mereka hanya diam. Keadaan sangat hening. Tentu saja, kapasitas pesawat hanya 9 orang dengan 3 sekat yang berati saat duduk mereka hanya dapat melihat dua orang di depan mata.

"Zlo, apa kau yakin akan melibatkan seorang pilot?" tanya Kare yang sepertinya meragukan usulan Zlo.

"Justru keberhasilan kita ada di tangannya," jawabnya santai.

"Ini tidak adil, Zlo. Kita telah mengerjakannya selama 3 tahun terakhir dan kau membiarkan seseorang yang baru dikenal untuk menghancurkannya?" ungkapnya resah.

"Kare, aku telah mengenalnya sejak lama dan dia dilibatkan untuk membantu bukan untuk menghancurkan. Jadi, tenangkan dirimu."

"Kau gegabah, Zlo. Aku tak akan membiarkannya menghancurkan kerja keras kita."

Zlo memilih diam. Dan benar saja, diam Zlo membuat Kare ikut diam.

Mereka sampai di Yugyert dan langsung menuju Pilot Camp.Mereka bertiga dengan supir.

Lalu saat mereka berdua menuju kamar Sam, Zlo memencet bel yang ada di depan pintu kamar Sam. Berharap yang Sam segera keluar. Tapi hasilnya nihil. Kare mengambil alih untuk memencet bel dengan kekuatan lebih, berharap suara yang keluar semakin besar di dalam. Tapi tetap nihil.

"Apa orang seperti ini yang dipercaya?" sindir Kare.

Zlo mengambil teleponnya hendak menghubungi Sam. Sebelum Zlo menelepon, ternyata Sam mengirimkan pesan terlebih dahulu.

Pesan Sam :Jika kau sampai di kamarku pukul 12.00, aku sedang menyantap sereal dan susuku di lantai 5. Tapi ada kendala dengan lift di lantai kamarku. Kau harus menaiki tangga dulu.

"Sial," gumam Zlo.
"Ada apa?"
"Dia sedang sarapan."

Zlo menjadi sedikit malu dengan Kare. Mungkin memang benar bahwa Sam bukan orang yang tepat untuk misi ini.

12.35

Zlo dan Kare tidak menghampiri Sam. Tapi tetap menunggu di depan kamarnya.

Hingga Sam datang.

"Zlo, Aku menunggumu di lantai 5! Aku sengaja memperhitungkan keberangkatanmu agar kita tidak berdiskusi di kamarku."
Zlo diam dengan muka kesal.

"Oke, aku tahu kau ingin masuk," ucap Sam sambil mengangguk.

Sam membuka pintu dan masuk. Ia tak sadar kalau ada dua orang di belakangnya. Saat dia mulai duduk di kasurnya, ia terkaget melihat ada satu orang lagi di belakang Zlo. Itu Kare.

"Zlo, apa dia temanmu?" tanya Sam terbata.

"Sam cobalah untuk serius untuk kali ini saja."

"Baiklah."

"Kare, tolong beri tahu Sam," perintah Zlo. Ia takut jika ia yang menjelaskan, Sam tidak akan serius.

"Kau akan masuk misi penyatuan Bumi," singkat padat dan sangat jelas apa yang diucapkan oleh Kare.

Sam terkaget. Muncul 1,001 × 103 pertanyaan di benaknya.

7 EARTHS (REVISI DAN AKAN TAMAT DI INNOVEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang