Part 2

3.8K 378 8
                                    

Meet

Yuki sedang sarapan bersama dengan kedua orangtuanya. Menjadi hal yang rutin untuk dilakukan keluarganya disetiap pagi sebelum mereka memulai aktivitasnya masing-masing. Ayah dan Ibu Yuki sama-sama berprofesi sebagai pebisnis. Perusahaan Ayah bergerak dibidang perhotelan dan property. Ia memiliki beberapa Hotel ternama yang tersebar dibeberapa kota besar di Indonesia, diantaranya Jakarta, Makasar, Surabaya dan Bali. Belum lagi bidang property yang meliputi bangunan residensial dan bangunan komersil lainnya. Ayah Yuki termasuk dalam daftar Top 5 pebisnis sukses dan terkaya di Indonesia.
Sedangkan Ibu Yuki adalah Direktur perusahaan yang bergerak dibidang Fashion. Bagaimanapun kesibukan kedua orangtua Yuki, itu tidak membuat quality time keluarga mereka berkurang. Karena peraturan rumah tangga mereka yang pertama adalah waktu yang cukup untuk keluarga, mengutamakan keluarga diatas pekerjaan mereka.

Yuki sendiri sudah disiapkan menjadi pewaris dari kerajaan bisnis Ayahnya
Oleh karena itu, Yuki menyelesaikan pendidikannya hingga S2 di Universitas Oxford jurusan manajemen bisnis. Profesinya sebagai model profesional hanya untuk sementara. Sewaktu-waktu ia akan berhenti kapan pun ketika sang Ayah sudah memerintahkannya untuk bekerja dikantor. Tanpa perlu mempertimbangkan kembali prestasi yang sudah dia gapai. Di dunia model nama Yuki sudah terkenal di kancah Asia. Ia pernah menyabet penghargaan sebagai Top Model Asia pada tahun 2014 lalu.

Disela-sela acara sarapan mereka, Yuki diberitahukan Ayahnya, kalau malam ini akan kolega bisnis yang akan berkunjung dan mengadakan acara makan malam dirumah mereka. Dan Yuki diminta untuk siap-siap. Yuki hanya mengiyakan perintah sang Ayah, tanpa bertanya lebih lanjut, siapa kolega bisnis Ayahnya yang akan datang.

***

Al sedang membaca surat kabar diruang kerjanya. Ia membaca berita tentang Michelle yang telah memiliki pacar baru, seorang yang berprofesi sama dengannya, yakni seorang aktor. Di surat kabar itu juga diberitakan Michelle akan segera bertunangan dengan lelaki itu.
Saat ini empat bulan telah berlalu dari hari berakhirnya hubungan Al dengan Michelle. Al ikut bahagia apabila Michelle bahagia dengan pasangannya sekarang. Tapi, tak bisa dipungkiri juga, Al masih merasa sakit dihatinya ketika mengingat Michelle.

Al segera menutup surat kabar itu dan segera melemparnya keatas meja kerja saat terdengar suara ketukan dari pintu ruang kerjanya. Asistan pribadi Al memasuki ruangan segera setelah Al mempersilahkan masuk.

"Permisi, Pak. Bapak diminta untuk segera pulang oleh Pak Presdir." Ucap sang Asistan tanpa berbasa-basi.

"Ada hal apa, sepertinya mendesak sekali?"

"Saya pun tidak mengetahui hal mendesak apa hingga membuat Pak Presdir menginginkan anda pulang lebih awal. Beliau hanya mengatakan, ada hal yang harus dibicarakan dengan anda, Pak."

Al mengerutkan keningnya saat asistan pribadinya tidak mengatakan apa-apa lagi dan hanya tertunduk diam. Al segera mengemasi barang-barangnya dan mematikan komputernya, lalu berjalan keluar dari kantor dengan asistan pribadinya mengekor tepat dibelakangnya.

Al memasuki mobil yang sudah menunggunya dipintu masuk utama, dan pintu mobil sudah dibuka untuknya oleh supir pribadinya. Al melangkah masuk ke dalam mobil, dan beberapa saat kemudian asisten pribadinya ikut masuk lalu duduk di kursi depan. Al menyandarkan kepalanya di kursi saat mobil mulai bergerak lagi. Seperti biasa, beban kerjanya sebagai Direktur Utama Perusahaan KL Group benar-benar membuatnya kelelahan saat hari berakhir.

"Bisakah kita berhenti di kedai kopi sebentar? Saya lelah dan saya butuh kopi." Al meminta mobil berhenti saat mereka mendekati kedai kopi yang biasanya menjadi tempat favoritnya dan Michelle.

Marry You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang