Quatorze

3 1 0
                                    


"By the way, sepertinya kau dekat sekali dengan Griffin. Kalian sudah berapa lama berteman?" Sean memecahkan keheningan diantara mereka.

"Ya kita sudah berteman sejak junior high school. Aku, Mikey, Griffin, Alexis, dan Luke, we were in the same school." Balas Aspyn dengan tetap fokus mengerjakan tugasnya.

"Tapi sepertinya kau lebih dekat dengan Griffin dan Luke." Lanjut Sean sembari menyalin beberapa tulisan dari buku yang tengah dibacanya.

"Ya memang." Balas Aspyn singkat.

Sean hanya mengangguk-anggukkan kepala menanggapi balasan Aspyn.




"Sebenarnya kau ingin bicara apa denganku?" Tanya Griffin penasaran.

Mikey mengedarkan pandangan ke penjuru taman. Dia merasa belum yakin dengan apa yang ingin ia utarakan. Mikey masih terdiam, memikirkan bagaimana cara mengutarakan hal ini kepada Griffin.

Aku harus mulai darimana? Batinnya.

"Kau membuatku takut. Ada apa sebenarnya?" Griffin terlihat sangat tidak tenang.

Mikey menatap Griffin lekat sembari menyakinkan dirinya.


"Mikey, Whats happen? Please katakan sesuatu." Griffin merasa ada sesuatu yang penting yang ingin dibicarakan oleh Mikey.

Apa ini ada hubungannya dengan yang dikatakan Alexis? Ucap Griffin dalam hati.




"Coba koreksi yang aku kerjakan!" Aspyn memberikan selembar kertas yang berisi rangkuman mengenai english project yang sedang mereka kerjakan.

Sean pun mengehentikan kegiatannya dan mengambil kertas tersebut. Sean membaca setiap kata dengan sangat hati-hati.

Sean menganggukkan kepalanya. "Ehmm oke. Coba sekarang kau koreksi punyaku." Sean memberikan lembaran kertas miliknya.

Aspyn memerhatikan tulisan pada kertas tersebut dengan saksama.




"Griff,.." Mikey menghentikan ucapannya dan kembali terdiam.

Griffin menatap Mikey lekat. "Ya?"

Mikey mengalihkan pandangannya dari Griffin. Dia kembali mengedarkan pandangannya ke penjuru taman.

"Oh God. Mikey, sebenarnya ada apa? kenapa kau sangat sulit untuk mengatakannya?"

Griffin menyentuh wajah Mikey dengan kedua tangannya dan membuat Mikey kembali menatapnya.

"Look at me! Please katakan saja apa yang ingin kau katakan. Aku janji apapun itu, aku akan mendengarkannya dengan baik."


Mikey menelan ludah untuk membahasi tenggorokkannya yang mulai kering. "Griff,.." Mikey kembali menghentikkan kalimatnya. Dia menggigit ujung bibirnya.

Griffin semakin lekat menatap Mikey.

Mikey menarik napas dalam dan mengembuskannya perlahan. "Aku i-"

Dia kembali menghentikan kalimatnya. Namun, kali ini bukan karena dirinya melainkan Griffin.

Griffin menyadari ponselnya bergetar. Dia melirik ponselnya memastikan siapa yang menghubunginya.

INJUSTEWhere stories live. Discover now