September 2015 - Her eyes

Mulai dari awal
                                    

Jual mahal sedikit nggak dosa, kan ya? Oriana nggak mau kayak tokoh-tokoh perempuan yang pernah dia perankan, di mana ketika si tokoh laki-laki meminta maaf dan saat itu si tokoh perempuan luluh. Perempuan juga harus punya harga diri.

Arga tampak megeryitkan keningnya. "Saya salah kalau di sini?"

Oriana mengangguk. Salah ... karena kalau kamu ada di sini, aku nggak bisa tidur!

"Makasih kamu udah perhatian sama mamaku. Tapi ... kamu pulang aja."

Terdengar embusan napas dari Arga. Akhirnya dia mengangguk, menuruti permintaan Oriana untuk pulang.

Oriana berbalik sebelum pintu lift yang dinaiki Arga tertutup.

Terima kasih Argani Hanan...

***

Oriana: Nanti ada dinner sama keluarga besar Arga. Gue pake baju apa ya?

Mea: Pake bikini! :D

Oriana: Maunya sih pake lingerie yang kemaren baru dilaunching sama victoria secrets.

Oriana: Gue seriussssss, Me!!!

Mea: Si Arga demen banget dong kalau lo pake lingerie. Langsung deh dikarungin sama dia 7 hari 7 malam trus main dokter-dokteran :D

Oriana: LOL. Makanya nikah biar ada yang bisa lo karungin. JADI GUE PAKE BAJU APA MEAAAAAA???

Mea: HAHAHAHA

Mea: Tanya Arga dong, honey! Itu acara casual atau formal... ehhh nanti malam jam setengah 10 udah harus check in di bandara ya. Jangan sampe telat, di gantung gue sama Radith.

Oriana: Iyaa, gue palingan cuma absen sebentar trus cabut.

Oriana: tanya Arga nih?

Duhhhh, Oriana males bangettt nanyain Arga masalah begini. Laki-laki mah di mana aja sama... semua baju pasti dibilang bagus!

Mea: Iya, babe... kalau perlu kompakan bajunya!

Oriana: BIG NO...

Oriana meninggalkan mamanya di rumah sakit setelah papanya datang. Dia langsung menuju apartemen Arga—sampai sekarang Oriana masih menyebut apartemen yang dia tinggali adalah milik Arga.

Oriana tidak merasa memiliki tempat itu karena berbagai alasan. Pertama dia hanya istri setahunnya si Arga. Kedua, dia tidak memiliki hak apa-apa untuk mengubah isi apartemen itu sama sekali. Ya, Oriana hanya sebatas menumpang di situ—menumpang tinggal sampai pernikahan mereka selesai.

Sepi. Tidak ada suara tv atau suara lainnya. Bahkan dapur pun masih tampak kinclong. Pintu kamar Arga masih tertutup... ini sudah jam sebelas dan Arga belum bangun?

Mungkin Arga memang ingin beristirahat dan tidak ingin diganggu. Oriana beralih ke kamarnya untuk bersih-bersih, setelah itu menyiapkan pakaian untuk acara nanti malam dan besok di Jogja.

Arga masih belum keluar dari kamarnya. Oriana akhirnya mengalah untuk mengetuk pintu kamar suaminya itu... dia menahan gejolak jantungnya, sambil menahan napas... Bukannya apa-apa, Oriana hanya takut melihat pemandangan Arga yang super seksi seperti kejadian beberapa minggu lalu.

Semoga Arga memakai pakaian yang layak!

"Arga ..." ketukan pertama tidak terjawab. "Arga ....." kali ini suara Oriana lebih keras memanggil Arga.

Oriana yang tidak sabar karena Arga tak menjawab, akhirnya memaksa membuka pintu kamarnya dan tidak terkunci.

Dan, tidak ada siapa-siapa. Jadi daritadi Arga memang tidak ada di apartemen?

Oriana's Wedding Diary (Akan Tersedia Di Gramedia 8 Mei 2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang