Enam-Cahaya

146 17 10
                                    

'Ada apa fir?' Tanya Anan dg nada bingung.

'Mau ngucapin makasih untuk kado lo semalem' ucap Alfira sambil tersenyum

'Aelah gtu aja bilang makasih! Gimana?pas kan dikaki lo?' Tanya Anan

'Pas bgt, gua juga suka warna nya' seru Alfira.

Seketika hening. Tak biasanya mereka berdua seperti ini. Seperti ada yg menjanggal di keduanya. Mulut mereka sama sama membeku.

'Pesen apa mba?' Tanya seorang pelayang menghentikan keheningan.

'2 spaghetti yaa mas, dibayarin sm mba nya yg ini' seru Anan sambil menunjuk ke arah Alfira.
Wanita itu hanya tersenyum dengan memamerkan deretan giginya dan menggeleng dengan kelakuan sahabatnya itu yg minta di traktir terus.

'Gua terus yg nraktir,kampret!' Cibir Alfira memutar bola matanya malas

'Karna lo habis ulang tahun! Lo yg traktir hahaa'

'Ulang tahun gak ulang tahun juga gua terus kali yg bayarinn' cibir Alfira

'Itu tauuuu' ucap Anan sambil mencubit pipi sahabatnya dengan gemas.

Saat pesanan sudah datang, keduanya langsung makan secara lahap tanpa jaim sama sekali . Karna menurut mereka jaim gak bikin kenyang dan gak bikin bahagia.

Dalam jeda makan, Alfira memulai obrolan

'Nan,tadi pagi gua baca chat lo sm Nara'

'Apa--' ucap Anan sedikit tersedak karna terkejut dg apa yg diucapkan Alfira

'Minum dulu' sambil menyodorkan segelas air putih ke Anan

'Lo baca?' Tanya Anan

'Hooh'

'Trs knp?' Tanya Anan sambil mengkerutkan dahinya

'Kok Nara minta maaf sm lo?'

'Ohh itu gara gara kemaren gua ditinggalin di lorong sendirian anjir gua gatau jalan! Yahh jadi dia minta maaf' Bohong Anan kini dipercaya oleh Alfira. Walau ada sedikit rasa curiga yg mengiangi pikiran Alfira sekarang ini.

'Gua percya kok,lo gak bakal khianatin gua kayak anak anak jaman sekarang itu haha'ucapnya enteng.

••••••

Senin. Hari terburuk bagi ARAN berangkat ke sekolah. Yg pertama karna upacara yg hanya menghabiskan tenaga mereka. Kedua,pelajaran si guru super galak. Ketiga, jam belajar ditambah.

'Baik anak anak sekian dari pidato ibu semoga kalian semua dapat masuk SMA favorit kalian'

'AMIN' seru seluruh peserta upacara.

'Gak kerasa bentr lg SMA' ucap Nara disela sela Upacara

'Pake putih abuabu' balas Rangga dengan tersenyum

'Minggu depan kita UN' takas Anan sambil memasang muka takutnya

'Tenang aja guys, kita semua anak pinter kok. Pasti nem kita cukup untuk masuk SMA pilihan kita' kata Alfira menenangkan suasana

'HEY! Kalian berempat! Maju sini ke lapangan!!' Suara itu berasal dari microfone sekolah.

'Ss-aya?' Tanya Alfira gelagapan

Kasih Tak SampaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang