Part 22 : Love Me Like You

86.4K 8K 309
                                    

Tebak dimana Olivia sekarang? Rumah? Sekolah? Salah. Ia sudah pulang sekolah, ia berada di salah satu kafe yang ada di mall sekarang, dan kini ia sedang menunggu seseorang.

Sambil meminum kopi hitamnya, Olivia memanfaatkan wifi disini, untuk membuka sosial medianya.

Kebanyakan, isi timeline nya hanyalah tentang konser idolanya yang semakin hari semakin dekat, dan Olivia belum membeli tiket sama sekali. Mungkin malam ini ia akan membicarakan hal itu ke Bundanya.

Ia meminum minumannya lagi, dan langsung memberhentikan kegiatannya saat ada seseorang yang memanggil namanya.

"Olivia kan?"

Olivia berdiri dan memasang senyum manisnya. "Iya, Tante,"

Perempuan yang kira-kira hampir seumuran dengan Dinda pun tersenyum. "Boleh saya duduk?"

Bahkan, Olivia sampai lupa untuk menawari Mama Oliver duduk, saking lupanya karena melihat penampilan Mama Oliver yang terbilang modis untuk seumurannya.

"Oh, ya. Duduk Tante."

Kemarin saat ia menemukan nomor telepon orang tua Oliver, Olivia langsung menghubungi nomor itu saat ia sudah sampai di rumah, dan Olivia mulai memperkenalkan dirinya sebagai teman Oliver, dan menjelaskan tujuannya mengapa ia menelepon orang tua Oliver, dan akhirnya Tante Gina—Mama Oliver mengajaknya ketemuan, agar Olivia bisa menjelaskannya secara rinci, dan disinilah tempat mereka pertama kali bertemu.

"Jadi, kamu temen Oliver?" Gina membuka suaranya memulai pembicaraan.

"Yap, sekaligus tutor Oliver di pelajaran fisika," ujar Olivia menambahkan.

Gina mengangguk mengerti, lalu memanggil pelayan untuk memesan sesuatu. "Kamu mau makan, Olivia? Tante yang bayarin,"

Eh? Sebenarnya sejak tadi perutnya sudah keroncongan karena tidak membawa bekal dan juga ia tidak ke kantin tadi. Tentu saja ia lapar, tapi demi itikad baik, Olivia menolaknya secara halus.

"Ah, gak usah Tante, Oliv bisa makan dirumah," jawabnya sambil tersenyum dan memanggil dirinya dengan nama sehari-harinya.

"Jangan ada penolakan, pilih aja makanan yang kamu mau, Tante yang bayarin," ucapnya lagi.

Menggaruk kepalanya yang tidak gatal, akhirnya Olivia memilih salah satu menu, yang suka lewat di depan rumahnya, yaitu nasi goreng.

Tante Gina memesan makanan serupa dengannya, lalu ia menunggu Olivia untuk berbicara.

Dari sini, Olivia bisa melihat bahwa mata coklat Oliver diturunkan dari Ibunya. Berdeham sebanyak dua kali, Olivia mulai membuka suaranya.

"Sebelumnya, maaf Tante, bukannya maksud Oliv ikut campur masalah keluarga Tante,  tapi Oliv mau kasih tau sesuatu yang berhubungan dengan Oliver," Olivia diam, dan melanjutkan perkataannya.

"Oliver ada masalah sama keluarganya ya?"

Gina menghela napasnya dan menganggukkan kepalanya, dengan tatapan sendunya ia menjawab. "Iya, waktu dia lulus SMP dia gak mau tinggal di rumah Tante lagi, dan milih tinggal di apartment. Tante juga gak tau alasannya kenapa, dan semenjak itu, dia sering clubbing, minum alkohol, nge-bully anak-anak, dan bolos sekolah,"

Olivia mengangguk-anggukan kepalanya, dan kata Tante Gina semenjak itu, kelakuan Oliver berubah, dan apabila orang tuanya bertanya, laki-laki itu menjawabnya dengan nada dingin dan singkat.

"Tante mau tau kenapa, Oliver bersikap kayak begitu?" tanya Olivia hati-hati, agar Tante Gina tidak merasa tersinggung.

Gina mengangguk, dan dengan segera Olivia mengambil ponselnya, lalu mencari file dimana ia merekam pembicaraannya dengan Oliver.

When The Badboy Meets The FangirlWhere stories live. Discover now