part 5

4.3K 410 1
                                    

Typo bertebaran ><
.
.
.
.
.
"Ahn Jaemi ?!" seru wonwoo kaget.

Tanpa jaemi sadari ia sudah menitikkan air matanya.

"Ma-maaf sudah 'mengganggu' , aku hanya ingin mengantarkan berkasmu" ucap jaemi lirih dengan terbata bata.

"Jaemi-yaa , ini bukan seperti yang kau pikirkan" kata wonwoo meyakinkan dengan wajah memelas.

"Ah , sepertinya aku harus segera pulang , aku harus memasak , agar nanti saat pulang kau tidak kelaparan kkkkk" kata jaemi terkekeh miris masih dengan air mata yang mengalir deras.

"Ahn Jaemi" panggil wonwoo lirih.

"Baiklah aku akan pergi , annyeong" ucapnya sambil membungkuk dan langsung pergi dari hadapan wonwoo.

Wonwoo ingin mengejar , tapi rasanya tubuhnya beku , seperti ada yang menahan kakinya.

Yoora yang terduduk di lantai tersenyum licik penuh kemenangan.

"I'm bitch , that's fine" gumam yoora licik , kemudian langsung melengos keluar dari ruangan wonwoo.

Jaemi pov

Aku menangis sesegukan di dalam taksi , wonwoo baru saja membawaku terbang dengan sikap baiknya tadi pagi , tetapi kemudian menghempasku ketanah.

Rasanya sangat sakit , sakit sekali , seperti ditusuk ribuan pisau dijantungmu , aku rasanya ingin mati saja , tapi aku tak boleh menyia nyiakan hidupku dimasa depan.

Ya , aku harus kuat , aku harus bisa menghadapi apapun yang akan terjadi nanti , walaupun hatiku harus menjadi debu.

Author pov

Wonwoo hanya menatap kosong kearah luar jendela , ia merasa sangat bersalah , dan juga ntah kenapa hatinya sakit saat melihat jaemi menangis tadi.

Wonwoo tersadar , ia tak bisa mengelak lagi kalau ia memang mulai mencintai jaemi , namun ia bingung harus memperlakukan jaemi seperti apa selanjutnya.

Ia sudah banyak sekali menyakiti hati jaemi , ia merasa seperti lelaki brengsek , ia merasa sebagai suami yang tak berguna .

Ia termakan omongannya sendiri , kalau ia tak akan mencintai jaemi . buktinya sekarang ia malahan jatuh cinta pada jaemi.

Tiba tiba pintu terbuka dan memperlihatkan seorang wanita yang sangat ia benci , yaitu Im Yoora.

"Annyeong , maaf aku datang lagi , aku hanya ingin membawakanmu makan siang , kau pasti belum lapar" kata yoora ramah.

"Pergilah , aku muak melihat wajahmu" jawab wonwoo dengan sangat dingin.

"Ayolah , kau nanti sakit , aku tak ingin kau sakit" ucap yoora dengan nada khawatir.

"Pergi kau jalang , aku sudah muak , pergilah sebelum aku menyakitimu" kata wonwoo dengan lebih dingin disertai dengan tatapan tajamnya.

Tatapan yoora berubah menjadi dingin , ia mulai berbicara dengan nada serius.

"Kembalilah padaku atau kau akan tau akibatnya"ucap yoora.

"Aku tak takut dengan semua perkataanmu , karna aku yakin , kau akan menyerah ketika aku mulai bertindak" ucap wonwoo tak kalah dingin.

"Okay , kalau itu maumu , kita lihat saja , aku yang akan menyerah atau kau yang memohon untuk kembali padaku" kata yoora licik .

Kemudian ia langsung meninggalkan ruangan wonwoo.

Wonwoo hanya bisa memukul tembok , bahkan tangannya sampai berdarah , ia tak habis pikir dengan sikap yoora.

Jaemi pov

Aku hanya bisa memandang langit sore diluar sana , hatiku masih sangat sakit , aku bahkan sangat lelah menangis saat ini.

TING TONG

Ada bunyi bel , apakah wonwoo sudah pulang ? , tapi tak mungkin , ini baru jam 6 sore , dan jika wonwoo pulang , ia akan langsung masuk karna dia tau password apartemen ini.

Akhirnya aku memilih untuk membukakan pintu , aku berusaha untuk bangun , karna badanku cukup lemas.

Aku membuka pintu , dan aku sangat terkejut saat melihat siapa yang datang.

"Im yoora ?!" ucapku terkejut.

"Yup , kita berjumpa lagi" kata yoora tetap dengan gaya angkuhnya.

"Hmm , wonwoo masih dikantornya , ia belum pulang" ucapku gugup.

"Aku tidak mencari wonwoo , aku mencari dirimu" jawabnya dengan smirk yang menampakkan kesan licik pada dirinya.

"Kalau begitu , mari masuk" ucapku tanpa berani menatap matanya.

Ia langsung masuk , kemudian ia duduk disofa dengan gaya sombong(?) , seakan akan apartemen ini adalah miliknya.

"Baikalah , ada perlu apa kau mencari aku ?" tanyaku to the poin.
"Kau tahu bukan kalau aku adalah mantan kekasih wonwoo ? , dan aku juga tau kan kalau aku masih mencintai wonwoo ?" tanyanya.

"Iyaa, aku mengetahui semua itu" jawabku.

"Tapi setelah datangnya dirimu dikehidupan wonwoo , wonwoo menjadi menolakku , mungkin memang salahku yang mencampakkannya , tetapi jika kau tak datang , ia tak akan move on (?) dan tetap akan memilihku jika aku kembali" ucap yoora penuh penekanan disetiap ucapannya.

Aku hanya bisa diam , aku terlalu bingung untuk menjawab apa sekarang.

"Seperti yang kau tahu , kalau aku mencintai wonwoo , dan wonwoo tetap menolakku mentah mentah"jedanya.

"Dan jika kau tahu , kalau aku tak bisa memiliki wonwoo , maka yang lain juga tak akan bisa memiliki wonwoo" selesai mengucapkannya ia dengan sigap langsung mengambil vas bunga yang ada disampingnya , kemudian melemparkannya kekepalaku.

PRAANG

Sakit , ia yang pertama kali aku rasakan , aku memegang kepalaku , dan aku merasa kepalaku sepeti ada cairan , dan itu adalah darah.

Aku terkejut setengah mati , kepalaku terasa sangat pusing , dan aku merasa mataku mulai menggelap.

Sebelum aku jatuh pingsan aku melihat yoora tersenyum licik , kemudian pergi meninggalkan apartemen.

Setelah itu aku langsung tak sadarkan diri.

TBC

Maaf , segini dulu ceritanya , aku masih gaada ide lebih , kalau kurang memuaskan , kalian bisa komen yaa , biar aku bisa buat yang lebih baik lagi , jangan lupa vote & coment thank you ^^


Sacrificed For YouWhere stories live. Discover now