Keduanya pun berlarian mengejar hingga sang adik mendapatkan balssan dati sang kakak.

Pagi hari setelah semalam mereka mellakukan begadang akibat sang adik meminta mendongengkan kisah yang amat membosankan menurutnya sang kakak hanya dapat menahan kantuk di sayu matanya.

Terlebih mata itu sedikit sipit dan tipis..karena dia memiliki darah chiines dari sang ayah yang merupakan mantang kewarganegaraan Taiwan sebelum kurang lebih 7 atau 8 tahun menikahi sang ibu dan menjadi seorang WNI dan tetap tinggal dan memulai bisnis di indonesia.

Mengembangkan dan menggerakan beberapa cabang anak bisnis, dan setelah sekian tahun lama tidak berkunjung ke desa tempat dimana sang istri atau ibu dari kedua gadis cantiknya ini dilahirkan, ayah memutuskan untuk berlibur di rumah Nenek dan Kakek dari kedua anaknya.

Langkah terdengar dari ujung ruangan yang panjang mengarah ke pintu luar, ketukan pintu bergema.
Tampak gadis kecil menggemaskan berambut pendek layaknya seorang pangeran, walau itu anaeh karena tetap saja dia adalah gadis.

Namun dengan tampilan ini tidak banyak yang mengira bahwa dia adalah seorang gadis.

Tokk.Tokk...Tok....

Asaalamualaikum...Asalamaualaikum...

Ucap berulang oleh gadis kecil tomboy menggemaskan itu, setelah beberapa menit lamanya anak itu masih mengetuk pintu dan mengucapakan salam, karena lamanya dia meletakan rantang panjang yang ia bawa dari rumah nya lebih tepatnya rumah dekat jembatan kayu kokoh seberang kiri.

Kembali tak kunjungi di sahuti salamnya ia merasa jengkel dan kembali mengayunkan ketulan lebih keras, hingga ditangkapnya sosok gadis dihadapannya. Gadis seumuran dengan dirinya, hingga membuat dirinya tetap mempeetahankan ekpresi kesalnya.

"Maaf saya suruh nganterin ini sama bunda.." gadis tomboy itu mengayunkan rantang panjangnya dengan sedikit berat itu menggunakan kedua tangan kanan dan kirinya.

"Kamu masuk dulu, biar aku cari mama papa kakek nenek ku!" ucap gadis berambut panjang menatap tamunya tang maisih riweh dengan benda yang dibawanya.

"Kakek sama Nenek kamu..mereka ke kebun teh !" balas ucapan gadis itu cepat sesaat gadis dihadapannya sedang celingak celinguk mencari keberadaan orang di rumah dengan bangunan sedikit kuno dan klasik.

"Ohh..kalau gitu aku ambil ini?" tanya polos gadis berambut panjang semu coklat itu.

"Iya kata bunda emang buat kamu, cucunya kakek dan nenek ini kan?" mengangguk gadis tomboy itu mengatakan ucapannya dengan wajah menggemaskannya.

"Kalau gitu aku yang makan semuanya?" tanya polos gadis dihadapannya itu, membuat jengkel pemilik rantang itu.

Hingga menghentakan kaki sebelahnya ke lantai dan melangkahkan kakinya menuju dapur yang ada di belakamg mengikuti lurua lorong rumah tersebut.

"Kamu itu !!, sini ikutin aku..!!"

ucap jengkel gadis tomboy menagyunkan langkahnya sedikit lebih kencang dengan tampak kesusahan membawa rantang panjang ditangannya.

Dengan otomatis gadis satunya mengikuti arahnya menuju dapur, mengekor tiap langkah yang dibuat oleh gadis tomboy yang berada dihadapannya.

Gadis tomboy itu tampak mengambil beberapa ember dan juga piring, menata tiap susunannya. Menarik meja kayu sebelahnya untuk ia pijaki dan memanjat.

"Kamu itu harus gantiin, tiap kali ada orang membawa rantang untuk mu..lihat gini caranya!!"
Gadis berambut panjang itu tampak mengarahkan pandangannya mengamati kelincahan gadis tomboy dihadapannya itu.

Tooku ni Ite Mo (End)Where stories live. Discover now