Chorus

437 38 6
                                    

Hati-hati pusing..di himbau nuat kalian saat baca ini kudu pake mata dan juga hati kalau bisa pas lagi sepi dan hening..kalau enggak, gabakal masuk deh ini part
and..nthor ini gabakal manjain readersnya yang bisa nerima cerita gampangan, enak aje..jadi kita pusing satu pusing semua ye..

Lets Play..




SINGAPORE

Kembali terdengar malam ini saat hujan tipis membelah kota, bayangan dari gedung pencakar langit menerobos membuat mata kinal harus tertuju kembali ke langkahnya. Entah kemana kinal membawa alunan langkahnya, membawa handphone dan chat dari lidya yang ia gunakan sebagai petunjuk arahnya.

Tetesan air cukup deras memaksa kinal mendekap langkahnya untuk terhenti di sebuah teras sebuah kafe, kali ini hanya tampak lalu lalang pejalan kaki yang membawa payung membelah kesunyian dan rintikan air hujan.

Dengan genangan sedikit air membuat bayangan hitam langit malam hari, berbias pantulan cahaya sinar dari beberapa bangunan sebelahnya mempercantik objek yang kinal amati.

Setelah pandangan kinal tertata mengamati indah malam kota indah, dia memegang dadanya yang sedari tadi telah bergemuruh tegang.

Setelah ia menyelesaikan pendidikan dan juga segala tentang hal skripsi, dia memutuskan waktu liburan menunggu pengumuman kelulusannya ia pergi ke tempat yang ia impikan setelah beberapa tahun menunggu hal ini.

Kinal kembali mengamati ponsel yang berada ditangannya, menggeser dan segera mencari nama dengan huruf awal 'S', Shinta ia menghubungi gadis yang telah ia kenal hampir cukup lama.

"Iya hallo ..kinal, kamu udah sampai mana?Gak nyasar kan?" ...

Kembali senyuman hadir di bibir mungil gadis yang masih menjaga style rambut pendeknya itu, memutar bola matanya melihat arah langit malam. Mengecek apakah hujan telah benar-benar reda.

"Nggak shin, ini udah hampir sampai kok..kamu jangan kasih tau dia ya! surprise hehehe "

Kinal terkekeh saat pengucapannya, membayangkan bayangannya kembali mengingat kenangan dengan gadis yang telah ia tunggu beberapa tahun ini.

"Emm..oke deh nal, kamu hati-hati ya!" ..

"Oke shin,kalau gitu aku matiin telfonnya".

Balas kinal dengan kembali menggengam koper hijau lumayan besar ditangannya dan kembali menariknya untuk menuju arah yang tertunda tadi.

***

Malam dengan remang cahaya yang minim memarnai perjalanan keluarga bahagia menjaga seakan dingin malam tak terasa, dengan tawa riang dari kedua gadis kecil malaikat keluarga bahagia itu menambah hangatnya dilmalam sendu berhujan ini.

Gadis kecil kira-kira masih duduk dibangku kelas 3 SD itu karena tampak masih menggunakan seragam di pakainya. Dan juga seorang gadis berambut panjang sekitar satu tahun diatas sang gadis kecil yang duduk disebelahnya.mengelus rambut halus sang gadis kecil yang mencoba terlelap.

Kini gadis kecil itu menutup kelopak matanya memejamkan semua kantuknya, dengan sang kakak memangku kepala nya. Membuat kenyamanan tersendiri dari belaian lembut tangannya yang sedari tadi menata bagian rambut-rambut sang gadis kecil.

Setelah hampir larut malam, keluarga ini bergegas menata pakaian dari tempat duduk paling belakang, setelah diarasa tanah bawah kaki berbijak sang gadis kecil ini tersenyum kepada sang kakak.

Menjahilinya dengan sengaja menginjak bekas lumpur di sandal yang ia pakai dan menggoreskan diujung kaki sang kakak. Membuat ekpresi kakak yang menjadi jijik bukan main.

Tooku ni Ite Mo (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang