Dua Belas : Kenyataan pahit

2.3K 116 1
                                    

Rena keluar dari kamar Richard dengan perasaan yang tak karuan. Kini ia sudah lega karena semua pertanyaan yang ada di kepalanya sudah terjawab. Tapi ia masih belum bisa menerima nasib buruk yang menimpa kakaknya.

"Loh? Aldi mana?"

"Mungkin dia udah pulang duluan bang,"

"Terus lo pulangnya gimana? Mau gue anterin?"

"Nggak usah, gue bisa pulang sendiri kok"

Rena pun keluar dari rumah yang sangat megah itu. Secara Richard adalah anak dari salah satu pemilik maskapai penerbangan terbesar di Asia. Sudah pasti dia sangat kaya.

Richard kembali masuk ke dalam kamarnya, tetapi tiba-tiba bi Endah, pembantu di rumahnya, memanggilnya.

"Mas, tadi , mas yang itu lo, kok kayanya nguping pembicaraannya mas Richard ya?"

"Kok bi endah tahu?" Tanya Richard.

"Iya mas, soalnya dia berdiri terus di depan kamarnya Mas Richard."

"Yaudah bi, biar aja"

Richard masuk kekamarnya. Ia duduk di pinggir nakas sambil memikirkan bagaimana kelanjutan kisah temanya itu.

"Lo, pasti udah tahu semuanya kan Di? Gue harap lo percaya sama apa yang gue bilang tadi"

****

Rena masih terus berjalan menuju rumahnya. Sebenarnya ia ingin naik taxi, tapi entah kenapa sedari tadi tidak ada taxi yang lewat.

Kakinya semakin lemas. Pengelihatanya juga semakin buram. Ia mulai kehilangan kesadaranya. Dan tiba-tiba semua gelap.

***

Aldi belum begitu jauh dari rumah Richard ketika Rena keluar. Aldi khawatir melihat Rena yang kini semakin berantakan.

Aldi ingin menyusulnya dan mengantarnya pulang, tetapi ia tahu bahwa Rena pasti akan menolak. Jadi, ia lebih memilih mengikuti Rena dari belakang.

Tetapi, semakin lama, semakin jauh Aldi melangkah, semakin ia dapat melihat Rena yang sudah tidak kuat berjalan. Aldi melihat tubuh Rena yang limbung. Aldi segera menangkap tubuh mungil Rena itu sebelum mencapai tanah.

"Dia pingsan?" Pikir Aldi.

Aldi langsung menggendong tubuh Rena. Untunglah tidak lama kemudian ada taxi yang lewat. Aldi membawanya ke-rumah Rena. Sampai di sana, pembantu Rena membukakan pintunya. Sepi. Orang tuanya belum pulang. Rendi juga. Nggak tahu ada di mana.

Aldi membawanya ke kamar. Ia memandang wajah Rena. Cantik, menurutnya. Aldi tahu, dia sudah mulai peduli kepada Rena, dan mencoba melupakan hubungan Alma dan Rendi di masa lalu.

Beberapa saat kemudian, Rena sadar dari pingsannya. ia melihat Aldi yang sedang duduk di pinggir kasurnya.

Melihat ekspresi wajah Rena yang kebingungan, Aldi langsung berkata

"Lo pingsan, gue yang bawa lo pulang tadi"

"Bang Rendi mana?"

"Enggak tahu. Belum pulang kayanya"

"Lo dengar apa yang gue sama bang Richard omongin? Tentang masa lalu kalian bertiga, Alma, bahkan kondisinya bang Rendi?"

My Best BrotherWhere stories live. Discover now