T U J U H

2.3K 141 19
                                        

AUTHOR POV

Sofia berjalan beriringan bersama Adelyn di koridor sekolah yang tidak ada henti-hentinya membicarakan tentang anak laki-laki dikelasnya yang selalu mencuri peralatan tulisnya, sampai tiba-tiba Adelyn menyenggol pinggul Sofia dengan sikunya, "Itu Yuda, Sof!" ujarnya setengah berteriak.

"Eh? Biarin aja, emangnya kenapa?" tanya Sofia kaget dan ia langsung memalingkan wajahnya agar tidak melihat kearah Yuda.

"Ya, nggak kenapa-kenapa sih, emangnya lo nggak mau nyapa dia gitu? Tapi, kayaknya lo cocok deh sama dia, gimana ya jadinya kalau seorang Cowok Bad Boy dan Most Wanted bersatu dengan Cewek Nerd kayak lo? HAHAHA," ujar Adelyn yang membuat wajah Sofia merah menahan malu dan marah, "Yaelah, santai aja kali Sof, lo kayak nggak tau gue aja. Gue nggak berniat nyakitin hati lo kok." sambung Adelyn saat ia menoleh ke arah Sofia dan melihat wajahnya yang memerah yang mungkin menahan amarah kepadanya karena ucapannya tadi.

"Eh? Eng--nggak apa-apa kok, Lyn." ujar Sofia berusaha tenang.

"Cewek," ujar seorang anak laki-laki sembari mengedipkan matanya yang tak lain adalah Ditto.

"Anjir, gila lo Dit!" ujar Ariz setengah berteriak.

"Yang disamping Sofia boljug, Riz." ujar Ditto yang suaranya masih bisa terdengar oleh Adelyn.

"Boljug, boljug pale lo!" balas Adelyn yang kelihatan tidak senang atas godaan Ditto.

"Wih, galak-galak seksi." goda Ditto lagi yang tidak ada henti-hentinya menatap Adelyn.

"Udah yuk, ah! Nggak aman disini banyak cowok stress!" ujar Adelyn dengan penekanan dan sembari menarik lengan Sofia untuk terus mengikutinya.

Yuda, menatap Sofia dengan senyum tipis disudut bibirnya akan tetapi Sofia malah memalingkan wajahnya agar tidak melihat Yuda.

Wajah mungil Sofia memerah bukan karena ia menahan marah karena Adelyn tetapi karena senyuman tipis yang tadi diberikan oleh Yuda padanya, entah kenapa Sofia merasa bingung, ada apa dengan dirinya?

****

"Menurut lo bagusan yang mana?" tanya Adelyn seraya menunjukan Tipe-ex berwarna Merah dan Biru kepada Sofia, "Woy, diem aja! Yang mana merah atau biru?" sambung Adelyn dengan nada yang lumayan keras sampai Penjaga Fotokopi tersebut menoleh ke arah mereka berdua.

"Terserah kamu, 'kan isinya sama aja." jawab Sofia.

"Biru ajalah," sahut Adelyn setelah menentukan pilihannya.

"Nih Bang, tiga rebu kan?" ujar Adelyn sembari memberikan uang kepada Penjaga Fotokopi tersebut.

"Mana ada Neng, sekarang tipe-ex tiga rebuan. Goceng, Neng!" ujar Penjaga Fotokopi itu.

"Anjir, goceng! Gila lo, Bang! Mau beli kapal apa?" ujar Adelyn dengan nada yang naik beberapa oktaf lebih tinggi dari sebelumnya.

"Sof, minjem dua rebu kek! Selow, nanti nggak gue ganti. Eh, maksudnya nanti gue ganti." ucap Adelyn seraya menunjukan cengirannya.

"Nih, pake aja." ucap Sofia sembari memberikan satu lembar uang Dua Ribu Rupiah.

"Nih Bang, goceng tuh! Semoga bisa cepet-cepet beli kapal." ujar Adelyn dengan nada kesal.

"Dasar pelajar geblek." sahut Penjaga Fotokopi itu dengan nada tak kalah kesal.

****

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 30 menit yang lalu dan lingkungan sekolah pun sudah terlihat sepi hanya ada beberapa anak yang mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler saja yang masih ada di lingkungan sekolah.

Bad Boy Vs NerdWhere stories live. Discover now