Thinkerbell

Mulai dari awal
                                        

Aku mengangguk mengerti. Sepertinya dia siswa baru yang dibilang tampan itu.

Sekali lagi aku melirik jam tangan.

Baiklah. Mungkin masih sempat.

"Ayo." ajakku sambil berjalan mendahuluinya.

Aku bisa mendengar dia berlari kecil untuk menyamakan langkahnya denganku. Dan beberapa detik kemudian, kami berjalan bersama.

"Jadi siapa namamu?" ia memulai pembicaraan.

Aku menoleh padanya, "Aku? Han Chaerin."

Ia mengangguk mengerti, "Jadi kau Chaerin yang sering dibicarakan." ia memasukan kedua tangan ke kantong celananya.

Aku mengerutkan dahi tak mengerti, "Huh? Dibicarakan?"

"Iya! Kau kekasihnya Jungkook kan?"

Aku terdiam sambil menatap lurus ke depan.

Jadi semua orang mengira aku berpacaran dengan Jeon Jungkook?

Aku tertawa miris.

Aku juga berharap seperti itu.

"Chaerin-ssi?" ia memanggil namaku.

Dan aku tersadar dari lamunan bodoh tak berujung itu.

"Eh? Iya?"

"Kau kekasih Jungkook kan?"

Aku tertawa, "Hahaha. Bodoh sekali! Jungkook itu sahabatku sejak kecil. Kami memang seakrab itu." balasku.

"Hummm, arraseo." dia mengangguk pelan.

Aku berhenti di depan sebuah pintu bertuliskan English Club! di depannya.

"Ini ruangan klub bahasa inggris." aku menunjuk pintu tersebut.

"Waa, terimaㅡ"

"Sebentar .." selaku.

Ia menatapku tak mengerti, "Ada apa?"

"Kau belum memperkenalkan diri." aku menatap wajahnya yang mempunyai jarak cukup jauh denganku.

Ia tertawa. Eyesmilenya terlihat jelas sekali, "Aku Park Jimin. Kau bisa panggil aku Jimin."

Aku tersenyum sambil memberikannya tanganku, "Nice to meet you, Jimin."

Ia menyambutnya sambil tersenyum, "Nice to meet you too, Chaerin."
_____________

"Kau darimana saja?"

Aku berlari kecil mendekati pria yang sudah menolehkan wajahnya dari pemandangan luar.

Aku berhenti di depannya sambil tersenyum kecil, "Mianhae. Karena tadi kau lama sekali, aku membantu seseorang mencari ruang klub."

Ia mengernyit, "Nuguya?"

Aku menggeleng, "Sudahlah, kau tidak tahu dia. And then, kenapa kau menyuruhku menunggu?"

Ia menghela nafas, "Ikut aku." setelah itu ia menarik pergelangan tanganku menuju lapangan parkir.

Aku naik ke motor setelah Jungkook menyalakan motornya.

Entah ia mau membawaku kemana. Tapi aku percaya padanya.

Aku menatap punggung pria yang sudah lama kucintai ini. Punggung lebar yang selalu menjadi tempat bersandarku. Tangan kekarnya yang selalu ada untuk merangkulku.

Aku takut kehilangannya.

Aku tak mau meninggalkannya.

"Kau kenapa?" tiba tiba ia mengajakku berbicara.

[C] 다시 놓기;RESET.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang