3. First Meet

374K 21.8K 5.6K
                                    

Vennelica sedari tadi terus memperhatikan pantulan wajahnya di cermin. Yap, hari ini Viktor berjanji akan mengajaknya berkeliling kota Paris dan tentu saja ia sangat excited. Terlebih lagi sangat banyak tempat-tempat indah yang ingin di kunjunginya.

"Vennelica! Hurry up!" Teriak Viktor dari luar membuat Vennelica terlonjak kaget.

Dengan cepat ia mengambil kamera yang ia letakkan diatas kasur dan bergegas keluar dari kamar sebelum Viktor menggedor kamarnya dengan cara tak santai.

"Ready?" Tanya Viktor yang dibalas senyuman oleh Vennelica hingga lesung pipinya terlihat.

Vennelica menggantukan kameranya di leher lalu berjalan mengikuti Viktor dari belakang. Sesaimpainya mereka di ruang keluarga, Viktor dan Vennelica langsung berpamitan kepada Alex dan Sophia.

"Ma, Pa, Ica sama kak Viktor keluar dulu ya. Kak Viktor mau ngajakin Ica keliling kota Paris." Ucap Vennelica dengan sangat sopan dan mencium pipi Sophia dan Alex secara bergantian.

Sophia tersenyum begitu juga dengan Alex.

"Be carefull sweety." Ucap sophia.

Vennelica mengangkat jempolnya dan menyusul Viktor yang terlebih dulu keluar dari rumah. Ia langsung masuk kedalam mobil dan memasang sabuk pengaman sebelum kakaknya yang super duper bawel itu mengoceh.

"Where we going princess?" Tanya Viktor kepada Vennelica.

Vennelica bergumam tak jelas seraya berfikir kemana tempat tujuan mereka.

"How about 'Place de la Condore'? We can start our journey from there." Jawab Vennelica

"Yes your majesty." Jawab Viktor seraya menunduk patuh kearah Vennelica.

Vennelica tertawa kecil melihat kelakuan kakaknya yang memperlakukannya seperti tuan putri.

Selama perjalanan Vennelica tak henti-hentinya berdecak kagum. Gadis itu pun menanyakan berbagai hal kepada Viktor. Bukan mengenai tempat tempat indah di kota ini, melainkan tentang dirinya yang sama sekali tak diingatnya.

"Kak, Ica bingung deh. Kita kan di Paris, tapi kenapa kita ngomongnya pake bahasa Indonesia?" Tanya Vennelica bingung sendiri.

Dengan tenang Viktor menjawab "Kita memang di Paris tapi kita tinggal di Indonesia. Saat itu kita lagi liburan di puncak dan insiden kamu jatuh dari tangga pun terjadi disana. Kata dokter, kepala kamu terbentur sangat kuat yang menyebab ganguan pada syaraf otak kamu dan ya kamu hilang ingatan." Jawab Viktor.

"Dan kenapa kita bisa kesini?" Tanya Vennelica lagi.

"Papa orang perancis dan dokter keluarga kita bertempat tinggal di Paris. Waktu itu keadaan kamu semakin memburuk dan papa memutuskan untuk membawa kamu ke luar negri. Kamu sempat di rawat selama satu tahun di NY dan sama sekali gak ada perkembangan. Sampai akhirnya papa memutuskan untuk membawa kamu kesini dan di rawat oleh dokter pribadi keluarga kita."

Vennelica membulatkan mulutnya membentuk huruf 'O' seraya menganggukan kepalanya tanda bahwa ia mengerti dengan ucapan Viktor.

Tak lama kemudian mereka sampai alun-alun kota Paris, yaitu Place de la concorde.

"WOW."

Satu kata itulah yang keluar dari mulut Vennelica saat ia turun dari mobil yang dikendarai oleh Viktor dan memandang apa yang berada di hadapannya.

Tanpa menunggu Viktor, Vennelica langsung berjalan menuju air mancur yang terletak di belakang Hotel De Crillon.

Tak hanya air mancur saja, di sebelah utara alun-alun, terdapat dua bangunan batu yang identik,terpisah oleh Rue Royale. Di timur adalah markas Menteri Angkatan Laut Perancis, dan di barat adalah Hôtel de Crillon. Jalan Rue Royale akan membawa turis ke Église de la Madeleine.

If You Know Who [TELAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang