[1]

85.4K 4.7K 542
                                    

"Tuh kan, Kesiangan." Kara berujar sambil menatap barisan murid yang sedang apel pagi.

"Ck, selow. Sini." Pemuda yang sedari tadi berdiri dibelakangnya menarik lengan gadis itu, membawanya kesebuah celah kecil di balik tanaman merambat.

"Anjir lo mau bawa gue kemana sih?" cewek itu masih aja misuh-misuh sambil menatap ke sekelilingnya, suatu tempat yang sama sekali nggak dia kenali meski setelah bersekolah selama nyaris tiga tahun di sekolah tersebut.

"Lo mau masuk apa enggak?" tanya Keano –yang sebenarnya sama sekali tidak terdengar seperti pertanyaan karena ia menyeret Kara bersamanya. Lalu berikutnya, mereka berada di suatu tempat.

Narnia.

Gak deng. Ngelantur.

Tentu aja mereka ada di sekolah. Lebih tepatnya, di belakang gudang yang udah lama nggak terpakai. Sebenernya masih sering dipake sih, dipake ngeroksky ganteng sama Kean dan geng setannya.

Kara nggak merespon apa-apa atas pemandangan di depannya. Cewek itu cuma diem dan masih berjalan lurus.

"Eh," Kean lagi lagi menahan lengannya. Abis, Kara nih kadang-kadang suka dodol. "Kalo kesana yang ada kita ketauan Bu Reva, dodol." Katanya.

"Oh iya," Jawab cewek itu polos."Jadi kita kemana?"

Sebenernya, Kara nggak se-dodol itu. cuma dia emang jarang telat, jadi nggak tau tata cara kabur dari hukuman yang baik dan benar.

Tapi kali ini, mereka telat karna Keano abis begadang nonton persib sama bokap dan abangnya Kara.

"Temenin gue sarapan aja deh mendingan," Keano menuntun langkah gadis itu ke kantin. "Gue laper, belom sarapan." Lanjutnya.

"Dasar sesat." Gadis berambut kecoklatan itu memukul bahu Keano pelan.

"Sesat sesat gini lo ikutin."

Gadis itu membatin, Iya juga. Keknya mau Kean nyeret gue ke neraka juga gue ikutin.

Mereka lantas duduk di pojok terdalam kantin, tempat guru-guru nggak akan bisa ngeliat mereka. Keano, dengan santainya mesenin sarapan buat mereka berdua sedangkan Kara duduk sendirian disana, sibuk main hape.

Gila ya, kenapa seisi timeline hapenya adalah berita tentang sepasang artis Korea yang baru aja ketauan jadian? Buset, emang nggak ada berita lain yang lebih menarik apa?

Cewek itu masih aja scrolling-scrolling TL tanpa minatsampai didengarnya Keano mengobrol dengan seseorang yang bukan dia. Kara mendongak, lalu menemukan sesosok cowok yang seumuran dengan mereka lagi salam ala bro-bro-an gitu sama Keano.

Ada hal yang aneh sama cowok itu.

Bukan, bukan karna mata gelapnya, bukan karena hidungnya yang terpahat dengan sempurna, bukan karena bibirnya yang sedari tadi menyunggingkan senyum miring. Bukan juga karna sepasang anting hitam yang terpasang di telinganya.

Cowok itu, Kara nggak pernah liat dia sebelumnya.

Kara emang gak banyak gaul, dangak begitu hafal nama anak-anak seangkatannya, tapi dia tau dia belum pernah liat cowok itu.

Karna ya, please, mana ada cewek yang bisa lupa kalo pernah ketemu cowok seganteng itu.

Sumpah, Kara berani sumpah demi apapun juga kalo cowok yang lagi ada sama Keano itu beneran ganteng. Badannya tinggi, tegap dan bahunya keliatan super-duper-amat kokoh sekali. Kulitnya putih, dan kalo ditanya apa yang pertama kali melintas di pikiran Kara saat ngeliat cowok itu, jawabannya adalah;

Dia kayak anggota boyben koriya. Gantengnya...

Agak kurang manusiawi.

Gila, bahkan cowok itu bisa bikin Kara mengumpat sambil istigfar sekaligus memuji-muji ciptaan tuhan didalam hati dalam sekali tatap.

TinkerbellWhere stories live. Discover now