chapter 27

2.6K 107 2
                                    

"Pah kayaknya itu mereka deh" bunda rika menunjuk keluarga yang sedang bercanda.

"Iya itu mereka. Ayo kita kesana"

Sesampainya disana keluarga ali disambut hangat oleh keluarga dia.

"Hai ronald"sapa papa ali

"Eh. Hai gerald senang bertemu dengan mu"

"Hai jeng astrid" sapa bunda rika

"Hai jeng rika. Aduh udah lama kita gak ketemu"

"Iya ya jeng"

"Rald ini anak mu"

"Iya dia anak ku. Yang ini anak pertama ku kaia claudia gerald dan yang ini anak ku yang kedua aliando steven gerald"

Kemudian ali dan kaia menyalami tangan papah dan bunda dia.

"Wahh dia aliando. Tambah ganteng yah"

"Tante bisa aja"

"Jeng astrid dia anak mu?"

"Iya ini anak pertama ku namanya riko alvaro margareta"

"Hai tante" sapa riko lalu menyalami tangan bunda dan papah ali.

"Jeng anak kamu yang kedua mana?"

"Iya tante mbem mana?"

"Aduhh li kamu udah gak sabar yah mau ketemu dia?"

"Apaan sih tante"

"Tunggu ya dia lagi ketoilet."

Flashback

Sesampainya di cafe keluarga dia pun memesan kursi yang cukup untuk mereka dan keluarga ali.

Setelah mendapatkan kursi dia pamit ke toilet.

"Bun aku ke toilet bentar ya"

"Ya jangan lama lama"

Flashback off.

Sementara mereka berbincang bincang ada seorang gadis yang menghampiri mereka.

"Bun pah"

Semua orang menoleh kecuali ali. Ia lebih fokus ke iphone nya.

"Ini dia rika anak ku yang kedua prilly stevany margareta"

Prilly, ah mungkin prilly yang lain, kata ali dalam hati. Dan ia masih fokus ke iphonenya.

Kemudian prilly menyalami bunda dan papah ali.

"Nak ini dia mbem kamu"

Kemudian ali mendongak dan

"ELO!" pekik mereka bersamaan kaget.

"Ali, ngapain lo disini?"

"Prilly lo ngapain disini?"

"Ohh jadi kalian sudah saling kenal?"

"Dia itu teman kelas aku bun"

"Nah prill nak ali ini ubby kamu"

"Jadi lo...."

"Ubby"

"Mbem"

Pekik mereka bersamaan lagi.

"Gue gak nyangka lo itu mbem"

"Gue juga gak nyangka. Lo sih pergi ninggalin gue kelamaan" kata prilly sambil mengerucutkan bibirnya yang membuat semua orang terkekeh.

"Ya sorry mbem"

"Iya ubby"

"Ihh gue udah gak chubby lagi ya. Lo itu yang tambah chubby"

Kemudian prilly memandang intens pipi ali dan benar ali gak chubby lagi.

"Iya sih lo udah gak chubby. And wait lo bilang apa tadi gue tambah chubby?"
Lalu dibalas anggukan oleh ali.

"Ihh enak aja lo bilangin gue chubby. Gue gak chubby tau"

"Pipi lo udah kayak bakpao gitu masih dibilang gak chubby"

"Chubby chubby prilly chubby" ledek ali sambil mencubit gemas pipi prilly.

"Ihh ali sakit ihh" kata prilly sambil mencoba melepaskan tangan ali dari pipinya tapi sia sia juga.

"Ekhem" semua keluarga mereka berdehem mengehntikan aksi ali dan prilly.

"Ehh kalian kenapa? Paduan suara?" tanya prilly polos.

"Rik adek lo ini polos banget sih" kata kaia ke Riko yang acuh dengan pertanyaan prilly tadi.

"Dia bukannya polos tapi oon" kata riko yang dihadiahi tatapan tajam oleh prilly.

"Ehh bang enak aja lo bilangin gue oon. Gini gini gue di sekolah sering dapat peringkat"kata prilly membela dirinya yang dibalas cuek oleh riko.

"Sudah sudah kalian itu, udah gak usah bertengkar mending kita makan"kata bunda astrid dan semua pun memulai dinernya.

"Yeeaayy makan"pekik prilly.

Mereka semua makan dengan keheningan hanya suara dentingan sendok dan garpu.

"Wow gue gak nyangka si Ali adalah sahabat kecil gue? Aduhh gue kenapa sih orang dia cuman sahabat juga." kata prilly dalam hati.

Setelah acara diner mereka selesai mereka pun pulang ke rumah masing masing.

Cinta Yang Tak TerbalaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang