chapter 25

3.1K 101 3
                                    

"Ali"panggil prilly.

Ali yang merasa namanya dipanggil kemudian mendongakkan kepalanya. Ali yang melihat prilly sangat cantik menatapnya tak berkedip

"Ali"panggil prilly lagi

"I iya prill"jawab ali gugup.

"Lo kenapa sih?"

"Enggak kok. Jalan sekarang?"

"Iya ayok"

Mereka berdua pun pergi meninggalkan rumah Prilly. Di dalam mobil hanya ada kesunyian yang meliputi. Mereka berdua merasa canggung.

Kok gue deg degan, prilly membatin.

Napa ni jantung cepat amat dag dig dugnya. Kek abis lari maraton. Au ah, kata ali dalam hati.

Prilly yang sudah tak tahan dengan keheningan itu pun membuka percakapan.

"Li emang kita mau kemana sih kok dari tadi gak nyampe nyampe sih?"

"Sabar aja. Gue akan bawa lo ketempat yang nantinya bakal lo suka" kata ali sembari tersenyum.

"Emang tempat apaan? Mall? Salon? Ah bukan bukan pastiiii apa ya? Gue gak terlalu suka mall ama salon sih. Apa ya tempat yang gue suka? Ali kasih tau dong"

"Ntar lo bakal tau sendiri"

"Ishh. Oh atau jangan jangan lo mau macam macam sama gue?" tanya prilly menatap ali dengan tatapan ya entahlah apa itu.

"Gue gak bakal macam macam kok cuman satu macam" kata ali di iringi dengan nada menggoda.

"Ihhh ali berhenti gak gue mau pulang. Kalau lo gak berhenti gue loncat nih"

"Eh eh enggak deh. Gue gak bakal ngapa ngapain lo. Gue cuman becanda tadi."

"Ihh ali lo nyebelin banget sih"kata prily sambil memukul lengan ali.

Setelah 1 jam lebih menempuh perjalanan mereka pun sampai di tempat tujuan.

"Taman?"

Ya mereka sedang berada di taman. Di sana terdapat banyak pepohonan dan kebun bunga yang tertanam banyak bunga dengan warna yang berbeda. Ada juga danau buatan yang diberikan jembatan di tengah nya agar orang bisa menyebrangi danau buatan itu. Dan tak lupa bangku taman yang berwarna warni. Sungguh sangat indah!

"Suka gak?"tanya ali yang melihat prilly sedang menatap taman tersebut dengan mata yang berbinar.

"Suka bangeeetttt"pekik prilly sambil berlari ke arah jembatan itu.

Ali yang melihat itu pun langsung mengejar prilly.

"Sumpah ini indah banget. Gue gak pernah lihat taman yang secantik dan se apalah itu. Yang penting ini amazing banget" kata prilly melihat sekeliling danau itu.

"Ya taman ini itu cantik banget sama kayak lo"

Blush

Pipi prilly memanas mendapat pujian seperti itu dari ali.

"A.. Apaan sih lo" kata prilly gugup.

"Pipi lo kenapa merah gitu? Lo blushing? Hahahah lo lucu banget kalau lagi blushing gitu."

"Siapa yang blushing enggak tuh" kata prilly mengelak.

"Ngaku aja lo. Hahahaha"

"Ihh ali lo mah jahat. Gue ngambek nih" kata prilly lalu mengerucutkan bibirnya.

"Becanda prill jangan ngambek yah. Prill ayo dong"

"Ya ya" kata prilly ketus.

"Kita duduk disana yuk"ajak ali lalu menarik tangan prilly menuju salah satu bangku yang ada ditaman itu.

Ali jangan bikin gue fly dong. Ahhh sweet banget sihkata prilly dalam hati.

Mereka duduk berdua di bangku itu hanya diam menatap danau yang ada didepannya.

"Ali"

"Hmm"ali hanya berdehem

"Mau ice cream" kata prilly dengan nada yang seperti merengek.

"Mau ice cream?"

"Iyaa beliin dong"

"Manja banget sih. Tunggu sini ya" kata ali mengacak acak rambut prilly.

"Iya jangan lama lama ya ntar kangen" kata prilly dalam hati.

Sembari menunggu ali, prilly memainkan iphone nya.

"Nih" ali menyodorkan 1 ice cream ke prilly

"Wah ice cream nyam nyam nyam. Makasih ya ali" kata prilly menatap ice cream itu berbinar.

"Iya sama sama."

Kemudian prilly memakan ice cream yang dibelikan ali tadi yang sebelumnya pembungkus ice cream itu dibuka.

"Prill lo ngerasa ada yang aneh gak?"

"Aneh?"

"Iya lo itu mirip banget dengan teman masa kecil gue"

"Teman masa kecil? Ya gue juga ngerasa gitu sih. Gue juga dulu punya teman masa kecil tapi dia pergi" kata prilly yang mendadak berubah menjadi sedih.

"Pergi? Kenapa dia pergi?" tanya ali sembari menarik kepala prilly ke bahunya.

"Entah."

"Ohh gitu ya. Lo gak usah sedih lagi ya. Kalau lo mau gue bisa jadi sahabat lo kok"

Gue mau li tapi bukan sahabat melainkan lebih dari sahabat, kata prilly dalam hati.

"Boleh kok"

"Jadi sekarang kita sahabat" kata ali memajukan jari kelingkingnya.

"Sahabat" lalu prilly membalas dengan mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking ali.

Setelah itu keheningan meliputi mereka berdua.

"Li pulang yuk"

"Mau pulang? Ayuk"

Mereka pun pulang. Terlebih dahulu ali mengantar prilly ke rumahnya.

"Makasih ya li"

"Iya sama sama. Ya udah gue pulang ya"

"Iya bye"

"Bye"

Prilly pun masuk ke dalam rumahnya dan naik ke kamarnya.

Kamar prilly

Sesampainya di kamar doraemon prilly ehh ralat maksudnya istana doraemon prilly ia menghempaskan tubuhnya ke ranjang king size nya.

Ia melamun. Entah apa yang ia lamunkan.
Saat sedang melamun pintu ka.ar prilly terbuka.

"Sayang"

"Ehh bunda. Kapan pulang nya bunda?"

"Barusan sayang. Sayang" panggil bunda astrid lalu duduk di pinggir ranjang prilly.

Prilly pun ikut terduduk di ranjangnya.

"Ada apa bun?"

"Kamu mau gak ketemu dengan teman masa kecil kamu?"

"Teman masa kecil?"

~bersambung~
Typo bertebaran dimana mana.

Don't forget vomment.
😊

Cinta Yang Tak TerbalaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang