"Hai" katanya sedikit bergetar.

Melepaskan pelukan ini aku menatapnya" who are you?"

Dia tersenyum dan mengecup keningku.
"I'm Weronica Darell" mataku melebar dan mencengkam dress putih bersih yang ia pakai.

"Mo-mom?" tak kusangka ku melihatnya.

"Yes. I'm baby...i miss you so much" desaknya dan aku kembali memeluknya erat dan mengeluarkan air mataku.

"Aku juga" bisikku pilu dan bergetar didekapannya. Wero mendekapku sangat erat dan menciumi kepalaku dengan sayang.

"Siapa juliette?" tanyaku melepas pelukan.

"Kau sayang.." aku menatapnya heran. Julitte? Bukan. Aku bukan juliette.

"Aku? Aku selena.." ucapku dan menyerngit bingung.

"Ya. Aku tau. Tapi bisakah kau menggunakan nama itu untukku? " tanyanya dengan lembut dan mengusap wajahku.

"Tapi kenapa?"

"Kau. Juliette Darell putriku. Kau putriku. Selena..kau juliette. Kau...kau sayang..seperti Weronica Juliette Darell. Kau juliette.. Juliette.."

Wero perlahan menjadi tak kasat dan aku tak bisa menggapainya lagi. Aku mengejar sosoknya dan meneriaki namanya berkali-kali yang kini menjauh dengan sangat perlahan dirinya berubah menjadi sinar...dan sinar itu berhasil menebus lensa mataku dan kelopak mataku bergetar beberapa detik.

Aku menyadari bahwa aku tengah tergeletak diatas daun-daun kunging yang menjadi lautan disini. Aku melihat keatas dan langit senja menatapku dibalik sinarnya yang redup. Aku meremas dedaunan disini dan aku menyadari ini adalah musim gugur.

Twilight(Justin Bieber)Where stories live. Discover now