Elevator

16.2K 1.2K 260
                                    

[RE-MAKE] DrarryㅡElevator

Disclaimer :
KyuMinElevator © duuuuudu
Harry Potter © J.K Rowling

Warning!
OOC-ness, OC, Alternative Univers, gay/boyslove, typo(s), etc.

"Tapi, Mr. Malfoy? Mister.. Aku tidak mengerti!"

Draco dengan ragu-ragu, melirik diam-diam ke arah nama yang tercetak di memo Blaise-salah satu asisten personalnya yang sedang berada di luar negeri. "..Mr. Morvin, Program magang yang ada di Malfoy Industries berinisiasi untuk mencari intern yang terbaik dari yang terbaik dengan pikiran cemerlang untuk posisi entry-level kami. Sayangnya, kinerjamu dalam beberapa bulan terakhir ini telah jatuh secara signifikan dibandingkan dengan rekan-rekanmu, sehingga aku tidak punya pilihan lain selain untuk membiarkanmu pergi."

Bocah itu, Drake Morvin, berdiri dengan wajah memerah dan menganga di tengah-tengah ruangan sedangkan para pekerja magang yang lain hanya bisa terpaku pada komputer masing-masing dan berpura-pura tak mendengar.

"T-tapi aku membutuhkan pekerjaan ini! Aku menghabiskan waktu selama empat tahun belajar serta uangku hanya untuk sampai disini! Aku masih memiliki banyak pinjaman yang belum bisa kulunasi! Aku tidak punya tempat lain untuk pergi," Drake mulai mengerang, jatuh berlutut di kaki Draco.

Draco menahan dorongan untuk mengernyitkan hidungnya saat mantan karyawannya mulai menangis-nangis di lantai. Ini seharusnya menjadi tanggung jawab Theodore, tapi si kepala para karyawan magang itu hari ini tiba-tiba saja menyerah saat di diagnogsa kercanunan makanan dan meminta cuti untuk beberapa hari, jadi Draco mengambil alih pekerjaannya dan harus membuka emailnya pada pukul setengah enam pagi hari itu untuk menemukan memo Blaise yang berisi daftar nama dengan slipan berwarna pink.

Nama Drake lah yang berada di posisi paling bawah, terima kasih tuhan-ini sudah hampir jam enam sore.

"Berikan lencana ID-mu sebelum kau pergi, Mr. Morvin." Mantan karyawan magang tersebutpun semakin merengek sambil mengambil tali pendek yang berada di lingkaran lehernya dan memberikannya pada Draco, Draco meliriknya sedikit. Tertulis disana dengan huruf kapital Morvin D. "Jika kau memiliki pertanyaan lain, silahkan hubungi HR. Semoga beruntung di masa depanmu."

Ketika Draco berjalan menuju lift, ia mendengar isakan Drake yang saat itu sedang duduk di sofa yang bukan lagi miliknya. Rasa bersalah tiba-tiba merayapi tubuh Draco, tapi Draco hanya bisa menggeretakan giginya sambil terus berjalan. Biar bagaimanapun, bocah itu cukup cerdas untuk mencari pekerjaan lain-program magang Malfoy Industries adalah salah satu yang paling kompetitif di negara ini, dan perusahaan lain pasti akan
berebut untuk menyewa salah satu mantan magang mereka, bahkan salah satu yang sudah Draco pecat sendiri.

Well, Luna di HR akan pasti membantu. Wanita itu memiliki kemampuan untuk mengubah dokumen riwayat hidup menjadi karya seni. Drake akan baik-baik saja.

Tapi tetap saja, berurusan dengan emosi orang-orang setiap hari itu adalah pekerjaan yang cukup berat, dan terlepas dari yang Blaise sudah ajarkan padanya, Draco tetap tidak bisa melihat karyawannya sebagai roda dalam mesin, setidaknya saat mereka berada face-to-face dengan Draco, memohon-mohon untuk sebuah kesempatan kedua atau ketiga. Hal itu membuatnya sulit untuk memberikan keputusan, kata Blaise. Itulah kenapa Draco biasanya tetap tinggal secara terasing di dalam ruangan mewah paling atas di kantor ini, hanya datang dan pulang kerumah tanpa harus bertatapan dengan para bawahannya. Tapi untuk kali ini ketika Blaise berada di luar negeri, Draco pun tak punya pilihan lain selain mematuhi perintahnya.

Drarry's StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang