Pertemuan

141 10 9
                                    

"Aga, Rendy, ke sini kalian!" teriak seorang wanita berkacamata itu.

"Ada apa bu?" jawab Aga santai

Guru itu menatap mereka tajam!, kilatan kebencian tergambar jelas di sana. Aga menutup laptopnya, kemudian menghampiri guru itu bersama Rendy.

"Apa yang sedang kamu lakukan, hah?" tanyanya kesal.

"Ngerjain tugas yang ibu kasihlah" ucap Rendy asal.

"Ngerjain tugas kok cekikikan gitu" sambungnya.

"Kita emang lagi ngerjain tugas bu, terus kita ngerasa bete yaudah akhirnya kita nonton deh bu" celetuk Aga dengan wajah tanpa berdosa.

"Kalian ini emang parah ya! Nonton film apa kalian?" ucapnya sambil geleng-geleng kepala.

"Video klip wrecking ball, bu" jawab Rendy santai.

Mendengar jawaban itu, seisi kelas tertawa. Bu Erin selaku guru sejarah mengelus-elus dada melihat kelakuan anak didiknya. Dia sudah habis kesabaran menghadapi kedua anak itu.

"Sekarang juga kalian keluar!! Saya tidak ingin melihat kalian di kelas ini lagi!"

Tanpa banyak bicara Aga dan Rendy keluar dari kelas itu, hal ini memang yang diinginkan mereka. Meski jurusan mereka adalah IPS, tapi pelajaran sejarah adalah hal yang paling dibenci mereka. Bagi Aga sejarah adalah pelajaran yang membuat orang sulit untuk move-on, karena harus mengingat-ingat kejadian di masa lalu.
***

"Ga, ul..lluww.. ng.. gaw mbaww....waa lay.. toopw yywaa..?" tanya Rendy dengan mulut penuh somay.

"Ngomong apaan si lu? Ngga jelas, bego!" jawab Aga sambil mendorong punggung Rendy.

Berkat ulah Aga tadi, Rendy jadi tersedak somay. Dia gelagapan mencari minum. Aga menyodorkan minum sambil tertawa melihat wajah Rendy, yang menurutnya seperti orang menahan bab.

"Arrrghh.. sialan lu, Ga"

"Hahaha, sorry bro. Lagian lu ngomong ngga jelas"

"Gue itu nanya, lu bawa laptop apa ngga?"

"Ohh iya gue lupa Ren, laptop gue masih di kelas"

"Hahh... yaudahlah emang dasar pikun lu"

Keduanya terdiam, menikmati makanan mereka masing-masing. Rendy yang memang penggila somay sudah habis 2 piring. Beda halnya dengan Aga, sedari tadi somaynya masih utuh.

"Lu kalo emang ngga mau, mending somaynya buat gue aja"
"Yaudah nih, emang dasar perut karet lu"

"Bodo amat!. Kata guru ngaji gue buang-buang makanan itu dosa, Ga"

"Sok-sok ngaji lu"

"Eh gini-gini gue mah alim. Btw thank's ya somaynya"

"Iya, eh gue mau ke depan dulu"

"Mau ngapain lu?"

"Mau minta tolong pak Hadi beliin rokok"

Aga meninggal Rendy sendirian di kantin. Dia beranjak dari duduknya dan menuju ke pintu gerbang depan sekolah. Dia berjalan menghampiri pak Hadi dan menyodorkan uang 50ribu.

EightWhere stories live. Discover now