Wonwoo menarik tangan riran, kemudian memasuki salah satu satu gerbong bianglala itu. Mereka duduk bersampingan, dan suasana disana tiba-tiba canggung. Reran yang menghadap keluar jendela disamping kanannya sedangkan wonwoo sebaliknya. Mata reran dibuat takjub dengan pemandangan kota seoul dari atas, ia tersenyum senang melihatnya. Wonwoo yang melihat kearahnya dan tau kalau riran sedang tersenyum sendiri membuatnya penasaran apa yang membuat gadisnya itu tersenyum. Ia mendekat kearah reran, lalu ia bertanya sesuatu.
"kau sedang lihat apa sih?? Sampai tersenyum-senyum sendiri seperti itu?"Tanya wonwoo penasaran
Reflek riran menoleh kearah wonwoo, dan tak diduga jarak mereka itu sangat..sangat dekat mungkin hanya menyisakan 3 cm. mata riran membulat seketika begitu juga dengan wonwoo. Seper sekian detik mereka bertatap muka, tetapi dengan cepat reran mengalihkan pandangannya lagi keluar jendela. Jujur saja, ia sungguh tak kuat menatap mata tajam wonwoo – batin riran. Sedangkan wonwoo juga merasa tak enak hati, tapi di balik itu ia tersenyum. Baru pertama kali ia menatap wajah dan mata riran sedekat itu tadi, cantik.. – batin wonwoo. Riran mengalihakan pandangannyalurus kedepan, dan memulai pembicaraan antara mereka.
"tak kusangka kau bisa segalak itu pada mereka"
"apa ?gadis-gadis tadi.. lha gimana, sudah kubilang aku ada acara sendiri denganmu, tapi mereka malah mengganggu.."
"mereka fansmu won.. turuti saja kemauan mereka"
"diam saja kalau kau hanya bicara seperti itu..lagi pula kalau fans, mereka tau lah kalau mereka mengganggu"
Riran hanya menganggguk, mengiyakan ceramah wonwoo
"lagi pula kau tadi kan cemburu pada mereka.."
"hey!! Kata siapa..!! aku tidak cemburu.."
"ya sudah terserahmu saja..ayo keluar"
Riran mengerucutkan bibirnya, sedikit kesal dengan ucapan wonwoo tadi.
**
"aku lapar, kau tak lapar ran?"
"lapar.."
"baiklah kalau gitu, aku akan membelikan makanan .. kau tunggu disini ya"
Rira mengangguk, kemudian wonwoo pergi mencari makanan. Sedangkan reran memilih duduk di kursi taman sambil menunggu wonwoo. Tapi tiba-tiba reran belum meningatkan wonwoo untuk membeli minuman. Dan akhirnya ia berdiri dan berteriak pada wonwoo sebelum wonwoo pergi tak terlalu jauh.
"wonwoo –" teriakkan riran terhenti saat melihat wonwoo kini sedang memeluk gadis lain di depannya
-Sebelumnya-
Wonwoo kini berlari untuk mencari makanan untuknya dan reran. Tetapi tanpa disengaja ia menabrak seorang gadis yang tak dilihatnya berjalan didepannya. Dan kini gadis itu jatuh di badan wonwoo. Wonwoo tak tau kalau riran melihatnya dalam posisi seperti itu tapi ia sempat mendengar teriakkan riran yang memanggil namanya.
"kau baik-baik saja?"Tanya wonwoo pada gadis itu yang ternyata gadis yang sejak pagi tadi menanggunya dengan riran
"tak apa.. hanya kakiku terkilir.."ujar gadis itu 'bohong'
Lagi-lagi ekspresi reran berubah, tetapi wajah itu tergambar kalau reran sedang merasa sedikit kecewa dengan wonwoo, tapi ia yakin kalau itu tak sengaja terjadi. Memang dibalik sifat cemburuannya itu, dia itu selalu berpikiran postif. Riran berbalik meninggalkan tempat itu, dan mencari yang bisa menenangkan pikirannya sekarang.
Sedangkan wonwoo ia sempat menengok kearah riran, dilihatnya gadis itu pergi entah kemana.
"be-benarkah? T-tapi.."
"wonwoo sunbae, tolonglah.."
Wonwoo menggigit bibir bawahnya, ia bingung apa dulu yang harus ia lakukan mengejar reran atau membantu gadis itu. Tetapi tak lama, datang seorang pria menghampiri mereka
"doeun.."ucap pria itu
"s-seokmin.."ujar gadis yang kini masih memeluk lengan wonwoo
"siapa kau?"Tanya pria bernama seokmin itu pada wonwoo
"kau sendiri siapa?"Tanya wonwoo balik
"aku kekasihnya"
"oh..kau kekasihnya, baguslah kalau begitu.. dia terluka kau bisakan obati dia, maaf aku tak bisa membantumu tapi aku harus menyusul kekasihku dia sudah menunggu.."ucap wonwoo sambil menyerahkan gadis bernama doeun itu kepada seokmin
"sekali maaf.."wonwoo membungkuk meminta maaf, lalu berlari mengejar reran yang sudah jauh darinya
"yak!! sunbae!!"
"mana yang luka?"
"aisshh..kau ini!!"
**
Riran masih diam di tempat sepi yang masih ada diwilayah taman bermain itu. Entah apa yang ia pikirkan sekarang, pikirannya masih melayang-layang entah kemana. Tak jauh dari tempatnya, terlihat wonwoo berdiri melihatnya. Wonwoo mendekat kearah riran yang masih tak berkutik. Kemudian ia berjongkok dihadapan riran.
"hey!! Kau cemburu lagi, huh? Apa yang kau lihat tidak seperti apa yang kau pikirkan"
"wonwoo?"
"kau baik-baik saja kan?"riran mengangguk
"won.. aku memang cemburu sejak tadi, tapi aku yakin itu tidak sengaja.."kening wonwoo mengerut
"aku percaya padamu wonu.."
wonwoo terdiam, mencerna semua ucapan riran. Ia baru tahu, kalau kekasihnya itu selalu positif thinking padanya. Mendengar itu, membuatnya semakin yakin kalau riran lah memang pilihan yang tepat untuknya.
"ngomong-ngomong makanannya mana? Aku lapar won.."
"huh? Ahh.. aku lupa beli"raut wajah reran berubah kecewa, tapi sedetik kemudian senyuman mengembang di wajahnya
"baiklah.. ayo beli sekarang!!"seru reran sambil menarik tangan wonwoo
"ran..kau sungguh tak apa karena tadi?"Tanya wonwoo hanya untuk memastikan
Reran berbalik, dan dikecupnya bibir kekasihnya itu. Dan yang dicium hanya diam dan membulatkan matanya karena mendapatkan perlakuan itu.
"aku baik-baik saja, jeon wonwoo"
Wonwoo masih diam, menatap tak percaya reran yang kini tersenyum manis kearahnya.
"won..wonwoo!!"riran melambaikan tangannya didepan wajah wonwoo
Perlu ku cium lagi sepertinya – batin riran
Dan tentu saja, riran kembali mencium wonwoo tapi kali ini ciumannya ia perlama
Dan saat reran ingin menyudahi ciumannya, tanpa ia duga tangan wonwoo menahan tengkuknya dan malah memperdalam ciumannya.
-
"itu hukuman , karena berani merebut first kissku"
"WONWOO!!!"
Fin.
MR. NERD [Wonwoo]
Start from the beginning
