PART 9

2.9K 51 16
                                    



Siang itu Jalal kembali ke Rumah Sakit mengunjungi Dr.Jodha di ruangannya.

"Hai..kau sibuk ? ", sapa Jalal saat melihat Jodha sedang duduk bersandar di sofa di ruangannya. Gadis itu terlihat memikirkan sesuatu.

"Em..ya..hari ini ada beberapa pasien yang harus kutangani..", ucapnya pelan.

Jalal duduk di sebelah Jodha dan menautkan jemarinya lalu membawanya ke bibirnya. Menciumnya lembut.

"Lalu bagaimana bisa kau mau menonton konser bila terus melayani pasien seperti ini Jodha.."

Jodha tersenyum tipis.

"Kami sudah memikirkan hal itu Jalal.."

"Kami ? "

"Ya, aku beserta teman-temanku akan mengambil libur sehari nanti.."

"Aha...bagaimana dengan pasien kalian ? "

"Mereka akan di handle oleh para bidan dan suster.."

"Ckckckck...kalian keras kepala..itu hanya konser artis biasa...tidak ada yang istimewa..", cibir Jalal.

Jodha tertawa lirih.

"Stop komplain Jalal..aku sudah lama nge-fans dengan Katrina Jones. Apa kau tidak ? Where are you Jalal ? "

Jalal tercekat.

Oh Tuhan..andai Jodha tahu yang sebenarnya..bisa mati aku.....

"A..aku..hanya tahu dari berita di televisi..", kilahnya.

Jodha menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kau terlalu sibuk dengan urusan hotelmu Jalal. Bersenang-senanglah sedikit..hmm..", rajuk Jodha.

Jalal menatap Jodha penuh arti.

"Itu sebabnya aku akan bersamamu di konser itu sayang...bersenang-senang..", Jalal membelai wajah cantik yang duduk di sebelahnya.

"Ini di rumah sakit Jalal..", bisik Jodha sambil menepis wajah Jalal yang mulai menciumi wajahnya.

Jalal hanya terkekeh.

"Kau ini..sudahlah nanti kita bertemu di apartemenku saja..", cebik Jodha gemas karena Jalal masih saja mengecupi bibirnya tanpa peduli protesnya.

"Kau tahu, aku..akan semakin tak tahan di sana Jodha..", goda Jalal.

Mata Jodha membulat indah.

"Hemmhh.."

Jalal terkekeh.

"Oke..oke...aku pergi dulu..kita jumpa nanti di tempatmu..'

Jalal hendak mengangkat tubuhnya dari sofa ketika tangan Jodha mencegahnya, hingga Jalal kembali ke posisi semula.

"Apa kau sudah dapat tiketnya ? "

"Tiketnya tidak gratis nona ! Kau bisa menukarnya dengan............. ", Jalal menatap Jodha penuh arti.

Jodha yang semula tak paham menjadi merah wajahnya.

"Kau ini...kau hanya bisa mendapatkannya saat kita sudah menikah Jalal..", bisiknya jengah.

Jalal terkekeh geli melihat ekspresi Jodha.

Dia tadi hanya ingin menggoda gadis cantik itu. Dan ketika wajah indah itu bersemu memerah hingga ke telinganya Jalalpun terpesona.

SUBHANALLAH...sungguh sempurna gadis ciptaanmu ini ya Malik.....bisik batinnya.

Lalu ide jahil lainpun tercetus di kepalanya.

MENGGAPAI TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang