ぶつかっちゃうよ (bertubrukan)

46 7 1
                                    

3.
Sexy Zone - Butsukacchauyo

.

"Ada kereta merah dan hijau di satu rel," Moke mendikte soal langsung dari pikirannya, "merah ke kanan, hijau ke kiri, jarak mereka 50 kilometer. Kecepatan kereta merah 350 km/jam, dan hijau 500 km/jam."

Kokone menggenggam erat bolpoin bertinta hitam, menggores-goresnya pada satu lembar kertas hvs yang ia temukan secara acak di bawah bangku. "Oke."

"Lalu ada lalat."

"TERSERAH."

Moke mengetuk-ngetuk meja dengan kuku telunjuk kanannya, tampaknya berpikir sedikit keras untuk membuat soal. Lalu disambung, "Lalat terbang bolak-balik dari kereta merah ke kereta hijau dengan kecepatan dua meter per sekon. Pertanyaannya, berapa jarak yang ditempuh lalat dari awal sampai kedua kereta bertubrukan."

Hanya ada gumaman-gumaman Kokone selanjutnya bersama anggukan kecil kepala. Sambil menulis-nulis, bergumam tidak jelas, "... jadi waktu mereka sama ... lalu ...." Kokone hampir menyerah. Diletakkanlah bolpoin di sisi kertas, karbon dioksida berhembus dari lubang indera pernapasan.

"Yang tadi tugas rumah," tiba-tiba Moke berkata pelan dengan seulas senyum tipis yang ia patrikan di wajah.

"Heh?"

"Jawab yang ini sekarang," kata Moke, tiba-tiba lagi, dan secara tidak langsung menyuruh Kokone untuk mengambil kembali bolpoin yang tergeletak. Ketika Kokone memasang telinga dan tengah bersiap menggambar sketsa soal, Moke melanjutkan, "Berapa waktu yang dibutuhkan dari pertama bertemu sampai ... hati kita bertubrukan."

Selanjutnya Kokone beranjak dari bangku, bolpoin hitam masih di tangan kanan. Tidak biasanya Moke menggombal receh. Sama sekali tidak pernah malahan. Kokone tidak tahu ini adalah keajaiban atau ciri-ciri kiamat sudah dekat.

-0-

as sweet as sweetsWhere stories live. Discover now