ma × nu-fren

251 37 8
                                    

kalyca's pov

gue menopang dagu gue, menatap catatan gue yang penuh coretan nama gue dengan berbagai jenis tulisan, atau biasa disebut font.

pintu kelas tiba-tiba terbuka, menampakan seorang perempuan berambut pendek dengan senyuman kecil diwajahnya.

"oh, murid baru itu ya, masuk-masuk," bu ginta mengajak anak baru itu berdiri didepan kelas. "kenalin diri kamu."

"makasih, bu. halo, gue devina dolan, gue aslinya orang jakarta cuman pas kelas dua sekolah dasar, um.. waktu awal-awal masuk gitu, gue pindah ke detroit ngikut bokap yang kerja disana, dia udah balik dan jadinya sekarang gue sekolah di jakarta lagi."jelas perempuan itu yang mengaku namanya devina. gue hanya menatapnya cuek karna gak begitu tertarik.

"ada yang mau tanya?" bu ginta mengangkat sebelah alisnya, hampir seluruh tangan murid kelas gue terangkat. "ya, silahkan, vita." bu ginta menunjuk vita yang duduk disudut belakang sebelah kiri.

oh, karna sudut belakang sebelah kanan terisi oleh gue.

"lo adeknya si kembar yang alumni sekolah kita? kak ethan sama kak grayson?"tanya vita. devina mengangguk dengan kekehan manisnya membuat vita dan teman-temannya dibagian belakang sana menjerit tertahan.

vita, salah satu perempuan dari puluhan atau ratusan perempuan yang sering ngejilat gue karna ingin dekat sama tiga cowo anak kelas dua belas ips itu.

gue punya sebutan untuk dia. uhm. cewe kegatelan. sorry not sorry. buktinya, pacar temannya sendiri dideketin. tapi akhirnya masalah itu selesai setelah satu setengah bulan mereka -vita dan temannya- perang dingin.

"ada lagi?"tanya bu ginta, "ya, justin."

"detroit daerah mana dah?"tanya justin membuat seluruh murid dikelas tertawa, termasuk gue.

"makanya baca buku, nonton tv, baca artikel tentang pelajaran. bukan buku playboy, nonton film bokep, dan macem-macem."seru teman justin yang duduk dibelakangnya membuat bu ginta menatap justin sangar.

"sudah-sudah. devina, bisa duduk didepan kalyca." bu ginta menunjuk gue, mata gue membulat sejenak lalu kembali seperti semula. devina tersenyum lalu berjalan kearah gue.

mungkin, dia bakal jadi satu-satunya temen deket perempuan buat gue karna dia notabenya adeknya grayson dan ethan dolan, alumni sekolah gue yang kata orang 'ganteng banget ebujug' dan tentunya sama kayak ash, cal, dan mike, mereka dikejer-kejer perempuan.

dan dia akan jadi korban penjilatan juga oleh cewek-cewek gatel. nasib dia gak akan jauh sama gue yang udah sering dijilat dan dikerjain abis-abisan oleh fans (yang katanya) cogan kelas dua belas-ips itu.

not bad-lah untuk temenan sama dia.

devina duduk didepan gue lalu lansung menhadap ke gue masih dengan senyumannya, "hai, devina." gue terkekeh,

"gue lyca."balas gue, devina tersenyum semakin lebar dan membuat kekehan kecil, tentunya ngebuat gue bingung.

"kenapa?"tanya gue.

"lo kalyca meredith irwin kan? kakak lo si ashton?"tanya devina walau kenyataannya lebih mirip pernyataan.

omong-omong, dia tau darimana nama panjang gue? trus segitu tenarnya apa ya tuh tiga bocah?

"gak usah bingung kali, ca. abang gue kan kenal ashton. dulu ashton kelas sepuluh, abang gue kelas dua belas."kata devina yang mungkin dia bisa baca pikiran orang. devina terkekeh lalu membalikan badannya menatap papan tulis, gue mengendikan bahu gue lalu melanjutkan mencoret-coret buku catatan gue.

--

"jadi kenapa lo gak dijakarta sama kakak lo?"tanya gue sambil membuka kertas lapisan kebab ala kantin.

gue dan devina lagi menuju meja dimana ashton dan yang lain duduk.

"kakak gue gak mau ikut, mereka katanya pewe di jakarta, padahal mereka udah diajak bokap gue. sedangkan gue orangnya demen jalan-jalan, makanya gue milih ikut pindah. lagian mereka udah mau ujian kelas enam juga pas itu, kan nanggung."

"oh, jadi lo baru kelas dua sd pas itu?"tanya gue lagi, dibalas anggukan sama devina. gue pun mengunyah kebab itu dan melanjutkan jalan kearah ashton dan kawan-kawannya.

"woi, lyca!"michael barusan teriak padahal gue udah berdiri disebelah meja yang lagi mereka tumpangin buat istirahat.

"bacot si."balas gue lalu duduk diantara ashton dan devina. dan devina gue suruh duduk diantara gue dan calum.

"eh temen baru lo, ca?"tanya ashton.

"iya, kenalin, namanya dia devina."ucap gue lalu melirik devina yang sedang tersenyum kecil.

"kok gue kayaknya pernah liat lo ya?"tanya michael meneliti wajah devina.

"iya, gue juga."saut calum.

"anu, gue adeknya dolan. mungkin pernah liat muka gue waktu kalian kerumah keluarga gue."kata devina membuat tiga laki-laki depan gue membulatkan mata.

dramatis bgt gasi mereka?

"OH BISA JADI-BISA JADI! MUNGKIN GUE LIAT PAJANGAN FOTO DIRUMAH DOLAN WAKTU PARTY MEREKA TUJUH BELASAN!"seru michael macem bopung yang pernah gue temuin di pinggir jalan.

"sweetseventeen, jing. norak lu ngomongnya tujuh belasan."kata gue membuat semua tertawa kecuali calum yang sedang memperhatikan devina.

gue tersenyum miring menyadari sikap calum itu. mungkin dia bisa menjalin hubungan spesial lagi setelah sekian lama menjomblo.

--

tdnya gua mau ngeluarin kaluke moment tp ada si depina (aka istrinyacalum) jadi gajadi.

tdnya gua mau ngeluarin kaluke moment tp ada si depina (aka istrinyacalum) jadi gajadi

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.


sarah = depina dolan y

oh ya, mata luke di mulmed yawla im in tears;""")

(mari sesekali nge-luke' eyes appretiation !! -ex = part ini sama part abis ini)

btw ini long chapter dah soalnya 780+ words buset.

pensi :: lrh | ✔Where stories live. Discover now