Comeback Home?

6.2K 490 85
                                    

"S-sajangnim?" Seketika wajah Jessica berubah pucat mengetahui bahwa di depannya ini adalah sajangnim. Dari mana ia bisa tahu keberadaan Jessica? Jessica hendak kembali menutup pintu namun dengan cepat sajangnim menahannya.

"Apa begitu cara memperlakukan seorang tamu?" Tangan Jessica berubah gemetaran karena ia benar-benar takut saat ini. Dengan terpaksa, Ia kemudian mempersilahkan sajangnim untuk masuk dan duduk di ruang tamu.

Tampak sajangnim mengeluarkan dua buah iced Americano lalu meletakkannya di atas meja, "Kau tak perlu repot-repot karena aku sudah membawakan minuman, Kau boleh meminumnya."Ucapnya sambil meminum minuman tersebut. Sedangkan Jessica, ia mematung dan raut wajah tegangnya sangat terlihat jelas sehingga untuk membalas senyuman sajangnim saja ia tak sanggup.

Setelah ia sudah merasa cukup tenang, Jessica memberanikan diri untuk bertanya, "B-bagaimana bisa kau tahu keberadaanku?"Ucapnya terlihat gugup. Sajangnim sekilas tersenyum lalu menjawab, "Sangat mudah bagiku untuk menemukan tempat persembunyian artisku. Aku hanya menunggu saat yang tepat untuk berkunjung."

Jessica terdiam, dalam pikirannya ia masih bingung bagaimana Sajangnim bisa mengetahui keberadaannya, bukankah hanya Krystal yang tahu? Apa jangan-jangan Krystal membocorkannya karena terpaksa? Anni, Krystal-nya pasti tetap akan bungkam walaupun ia diberi tekanan sekalipun. Lalu sajangnim tahu dari mana?

"Jika kau ingin kabur lagi, katakan pada Krystal untuk tak membawa mobilnya. Sangat mudah mengetahui dimana kau berada hanya dengan mengikuti Krystal."Kata sajangnim seolah-olah membaca pikiran Jessica.

"Kenapa kau kabur Jessica-ssi?"

Tubuh Jessica membeku, ia tahu bahwa kedatangan sajangnim adalah untuk menanyakan hal ini dan kemudian kembali menyeretnya ke agensi. Jessica tahu benar tentang hal itu, "Bukankah semuanya telah selesai? Aku tak ada lagi sangkut pautnya dengan mereka."

Sajangnim tampak menghela nafas, ia selalu malas jika berkaitan dengan masalah ini, "Mungkin telah selesai bagimu, tapi tidak bagiku, para member dan juga penggemarmu."Ucapnya lalu kembali menyesap Americano-nya. "Minumlah Americano itu, aku sudah jauh-jauh membawanya kemari."

Karena merasa tak enak, Jessica mengambil minuman itu dan meminumnya seteguk lalu ia kembali berbicara, "Jika itu masalah kontrak apa aku tak bisa vakum? Aku benar-benar membutuhkan waktu untuk sendiri. Lagi pula, karirku sudah tamat, apa lagi yang harus aku lakukan untuk agensi?"

Sajangnim kemudian tertawa, "Apa yang selama ini kau lakukan disini? Apa kau sama sekali tak menonton tv atau membuka SNS-mu?"

Jessica menggeleng, ia memang sudah berjanji pada dirinya untuk tak melukai dirinya sendiri dengan komentar negatif haters. Ia ingin beristirahat sejenak.

"Lalu sekarang coba nyalakan TV itu. Kau sangat ketinggalan berita."Ucap sajangnim sambil menampilkan senyum misteriusnya. Jessica tak mengerti, bukankah berita yang ada di TV saat ini hanyalah komentar kebencian untuknya? Jadi, untuk apa melihat lagi?

"Shireo! Aku tahu kau ingin menunjukkan apa. Kau pasti ingin menunjukkan padaku betapa banyak berita kebencian tentang diriku. Cukup, aku tak mau lagi memikirkan masa lalu."Ucap Jessica sambil menggeleng kuat.

Sajangnim tiba-tiba saja bangkit dan kemudian menyalakan televisi, ia menukar channel beberapa kali dengan semua berita yang sama, yaitu berita tentang Jessica. Namun, dahi Jessica berkerut bingung, ada yang salah tentang berita ini.

"Kau lihat?" Sajangnim mengangkat sebelah alisnya, "Pengakuanmu membuat simpati banyak orang."

Jessica bingung luar biasa, ini benar-benar di luar dugaannya. Bagaimana bisa pengakuan yang bisa dikatakan sebuah bunuh diri bagi karirnya itu justru menimbulkan simpati bagi semua orang? Jessica melihat dengan serius layar televisi di depannya itu sambil mencerna maksud dari berita itu. Pasti ada yang salah disini.

DIVINE ✔️Where stories live. Discover now