"Kau seharusnya memesan juga.,"

"Aku tidak mau.,"

Sasuke menghela nafas panjang. Ia paling tak suka dengan situasi seperti ini. Sementara Sakura sendiri sedang menahan semua amarahnya. Kenapa Sasuke tiba-tiba berubah.

"Ke..kenapa kau berubah akhir-akhir ini? Kau mulai menjauhiku. Kau mulai bersikap tak suka padaku. Apa aku melakukan kesalahan?"

Sasuke tersenyum meremehkan. "Seandainya aku tak bertemu denganmu dan menyelamatkanmu, aku takkan kehilangan kakakku.,"

Sakura menatap Sasuke tak percaya. "A..apa kau bilang?"

"Hn, aku akan baik-baik saja sampai saat ini jika tak bertemu denganmu.,"

Sakura menunduk sekilas. Kemudian menatap Sasuke dengan penuh amarah.

"Apa kau pikir aku akan senang bertemu denganmu kalau akhirnya seperti ini? Saat itu, kenapa kau menyelamatkanku? Harusnya kau biarkan saja aku jadi bahan percobaan dokter-dokter gila itu!"

"Hn, aku menyesalinya.,"

Sakura menggebrak meja. "Jangan kau pikir kau hebat karena seorang dokter yang sudah menyelamatkan banyak orang! Kau bukan Tuhan! Kau boleh memperlakukanku seperti orang lain, aku tak peduli. Lagipula kau memang menganggapku orang lain. Harusnya aku tak usah hidup dan bertemu denganmu.,"

Sakura menghela nafas sebentar. Ia menahan air matanya yang hampir menerobos keluar.

"Baiklah. Kita takkan bertemu lagi. Jikalaupun kita nanti bertemu, anggap saja kau tak mengenalku. Aku takkan membuatmu susah lagi. Aku akan pergi sejauh-jauhnya dari hadapanmu.,"

Sakura berjalan meninggalkan Sasuke yajg terdiam disana. Kemudian berhenti sebentar tanpa menghadap kebelakang.

"Oh iya satu lagi, terimakasih telah menyelamatkan aku hari itu. Aku minta maaf karenaku kau kehilangan kakakmu. Selamat tinggal.,"

Sasuke menghela nafas panjang seraya menatap keluar jendela.

"Apa yang sudah kulakukan? Apa aku terlalu berlebihan?"

........

"Ini dimana?"

"Hokkaido. Kita akan tinggal disini.,"

Itachi menatap sekeliling. Seandainya ingatannya bisa kembali sekarang, ia sangat ingin mengingat siapa keluarganya.

"Ayo pergi!"

........

"Naruto-kun, kau melihat Sakura-chan?" Tanya Hinata.

Naruto mengangkat bahunya tanda tak tau. "Tadi terakhir kulihat dia sedang berjalan dengan Sasuke.,"

"Aku sudah menemukan ayahnya dan ayah Sasuke.,"

"Dimana mereka?"

"Tadi mereka ada di sekitar Kyoto. Tapi sinyal handphone nya menghilang begitu saja.,"

Naruto menggigit jarinya. "Kyoto ya? Sinyal handphone mereka hilang?"

......

"Sasuke, kau melihat Sakura-chan?" Tanya Naruto.

"Hn, tidak.,"

"Kalian mungkin dalam bahaya. Keberadaan ayahmu dan ayah Sakura ditemukan. Mereka di Kyoto.,"

"Aku tak peduli!"

"Hei! Dia aka-"

"Aku tak peduli!" Teriak Sasuke kesal. Nafasnya tak beraturan karena amarahnya.

Don't Worry, I'm your DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang