Chapter 11

5.1K 271 15
                                    

"Itachi? Apa namaku Itachi?"

Sasori mengangguk. "Namamu Uchiha Itachi.,"

"...."

"Ada apa? Kau sakit?"

Itachi menggeleng. "Aku masih bingung. Kau bilang aku harus berterima kasih padamu karena kalau tidak ada dirimu, aku takkan bisa hidup. Sebenarnya aku ini apa?"

Sasori menghela nafas panjang. "Kalau kuceritakan semuanya kau akan kaget dan tak menyangka.,"

"Ceritakan saja padaku. Kumohon.,"

"Kau itu sebenarnya sudah meninggal.,"

"Meninggal karena apa?"

"Aku tak tau. Tapi saat melihat tubuhmu, banyak sekali luka tembak. Kupikir kau meninggal karena tertembak.,"

Itachi mengangguk pelan. "Aku mengerti.,"

"Lalu, kau akan kehilangan ingatanmu untuk sementara. Tapi aku tak tau kapan ingatanmu akan kembali.,"

Itachi terdiam seraya melihat tangannya. "Aku..kenapa aku bisa kembali hidup?"

"Hm, entahlah. Aku sedikit melakukan CPR padamu. Lalu aku tak sengaja melempar buku itu dan mengenai dadamu. Konyol memang tapi memang seperti itulah kenyataannya.," jelas Sasori.

Itachi langsung menghampiri buku itu dan memeluknya. "Terimakasih telah menyelamatkanku.,"

Sasori hanya speechless melihat tingkah Itachi yang sangat sangat berbeda dengan aslinya. "Entah aku harus bersyukur dia kembali atau menyesalinya.,"

"Kita tak bisa tinggal disini.,"

"Kenapa?"

"Kita harus pindah.,"

......

Sasuke menatap ruangan Itachi resah. Bagaimana mungkin dia masih hidup. Yah memang seharusnya dia senang karena kakaknya iti masih hidup.

"Dimana kau? Kau baik-baik saja kan?"

Tiba-tiba Naruto masuk dengan paniknya. "Be..benarkah Itachi masih hidup? Kau sudah menemukannya?"

"Hn, belum.,"

"Syukurlah. Dia ternyata masih hidup.,"

"...."

"Kenapa kau hanya diam saja? Kau tidak senang kakakmu masih hidup?"

"Bukan begitu. Aku hanya mencurigai Karin.,"

"Ada apa dengannya?"

"Dia pernah bilang kalau Itachi masih hidup dan itu benar.,"

......

"Sasuke-kun!"

Sasuke sedikit melirik siapa yang memanggilnya itu. Kemudian kembali melanjutkan jalannya.

"Tunggu Sasuke-kun!"

Sakura mengejar Sasuke dengan teratih-atih. Sakura pun menarik jas dokter Sasuke pelan.

"Kenapa kau semakin mempercepat langkahmu saat aku memanggilmu?"

"Hn, ada apa? Kalau tidak penting pergi saja!"

"..."

"Cepat bicara! Aku tak punya waktu untuk bermain-main denganmu!"

"Ayo kita bicara. Tapi jangan disini.,"

......

"Hn, bicaralah!"

Sakura menatap hot chocolate yang berada digenggamannya.

Don't Worry, I'm your DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang