Part 10

2.6K 192 2
                                    

Ayumi tersenyum puas membaca artikel di sebuah portal gaya hidup. Tajuk utamanya jelas. Pertunangan Ayumi Kitajima dengan sang kekasih dari Zamrud Khatulistiwa. Dilengkapi foto-foto dirinya bersama Jeremy yang - tentu saja - sudah melalui proses editing tingkat tinggi.

“Kamu serius melakukan ini, Ayumi-chan?” Nozomi tertegun membaca artikel lain tentang pertunangan dua temannya itu.

“Tentu saja. Kenapa tidak?”

Nozomi tercekat, “Kau tahu ... Jeremy-kun pasti tidak suka hal ini. Bukankah tempo hari dia sangat gamblang menolak dirimu?”

Ayumi mengedikkan bahu acuh tak acuh, “Ini cara tercepat mendapatkan Jeremy-kun. Dan Nozomi-kun ....” Gadis itu menatap serius lawan bicaranya, “... Aku bukan orang yang gampang menyerah.”

“Tapi ini malah akan menimbulkan masalah baru, Ayumi-chan,” nasehat Nozomi, “Bukankah tindakanmu kali ini malah berpotensi membuat Jeremy-kun membencimu?”

Ayumi terdiam. Ucapan rekan sekelasnya itu ada benarnya. Sejak pertemuan terakhir di stasiun tempo hari, Jeremy terus menghindarinya. Bahkan sudah tiga hari Ayumi tak bisa menemukan keberadaan Jeremy. Lelaki itu seolah lenyap ditelan bumi. Dia sudah mencari hingga apato lelaki itu, tapi menurut petugas keamanan Jeremy sudah beberapa hari tak pulang.

Sementara Otou-san mulai menuntut segera diadakan pertunangan karena kondisi kesehatan yang makin memburuk. Penyakit jantungnya belakangan makin sering kambuh. Ayumi terus memutar otak. Bagaimana cara memancing Jeremy keluar sekaligus mendapatkan lelaki itu.

Cukup mudah baginya merancang skenario penjebakan. Dia terpaksa berbohong pada ayahnya dan mengadakan wawancara sepihak dengan media massa. Mengumumkan pertunangannya dengan Jeremy melalui tanpa meminta persetujuan lelaki itu.

Hanya Nozomi yang menentang tindakan gadis itu. Dia berkali-kali menemani Ayumi mencari Jeremy dan tahu persis bagaimana cinta gadis itu pada lelaki asal Indonesia itu. Namun, sebesar apapun cinta Ayumi pada Jeremy, dia tak bisa membenarkan ide penjebakan itu.

"Pikirkan kembali keputusan untuk mengumumkan pertunangan ini, Ayumi-chan.” Nozomi masih membujuk.

Hanya gelengan kepala yang didapat Nozomi. Ayumi malah sengaja memancing pertanyaan retoris, “Lalu aku harus bagaimana, Nozomi-kun?”

"Lepaskan dia, beritahu yang sebenarnya pada orang tuamu."

"Aku tidak bisa!" Ayumi menolak, "Aku sangat mencintainya. Bagaimana aku bisa merelakan dia pergi jika kesempatan untuk mendapatkannya ada di depan mataku?"

Nozomi tertegun. Percakapan ini sia-sia saja. Ayumi tak akan menyerah pada Jeremy.

"Jangan serakah!" Nozomi berkata lirih.

Ayumi menoleh cepat, "Kau tak tahu bagaimana perasaanku. Kau tak..."

"Aku tahu!" potong Nozomi cepat, "Aku tahu bagaimana rasanya mencintai orang yang tidak balas mencintaiku. Aku tahu rasanya cinta yang bertepuk sebelah tangan," ujar Nozomi tenang.

"Kenapa kau tidak mengejarnya?" Ayumi protes.

"Karena bagiku kebahagiaannya lebih penting dibanding perasaanku." Nozomi tersenyum tipis. Dia memandang langit yang kelabu. Udara sudah cukup dingin. Sesuai dengan suasana hatinya yang nyaris beku karena ulah Ayumi.

Nihon de no Haru (TAMAT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora