Prolog

103K 3.9K 100
                                    

By DeviNanda

Prolog

Aku sedih,

Aku terpuruk,

Dan aku hancur!

Ya. Sepertinya tiga kalimat itu yang bisa mewakili perasaanku saat ini.

Klise. Aku mempunyai sahabat, dan aku mempunyai tunangan. Tapi ... sahabatku mencintai tunanganku, dan tunanganku mencintai sahabatku.

Bukankah ini benar-benar gila?

Bahkan, aku sudah menghabiskan tiga bungkus tisu untuk menghapus air mataku. Tapi sepertinya, tiga bungkus itu masih belum cukup. Membuat air mataku terus menetes dan membasahi seluruh pipiku.

Malam ini, aku menghabiskan seluruh waktuku berada di bar. Sekarang, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Yang kuinginkan hanyalah melupakan semuanya. Melupakan takdir yang dengan teganya telah bertindak tidak adil padaku.

Bayangkan saja ...! Pernikahanku tinggal beberapa bulan lagi dan tiba-tiba semuanya hancur berantakan. Kalian pasti sudah tahu bagaimana perasaanku kan? Yah, meskipun pada akhirnya aku sudah bisa mengikhlaskan dan pergi dari kehidupan mereka, tapi tetap saja aku merasa marah dan kecewa.

Bukankah ini hal yang wajar?

Entah ... malam ini sudah berapa banyak botol minuman beralkohol yang sudah aku minum sehingga membuatku benar-benar mabuk. Aku juga tidak sadar ketika tubuhku ambruk dan seseorang menggendong tubuh ini menuju sebuah ruangan yang berbeda. Sepertinya, seseorang sudah memindahkan tubuhku pada sebuah ranjang―di mana aku bisa mengistirahatkan kepalaku yang sudah terasa sangat berat.

"Kau harus tenang ..." Hanya itu kalimat yang terakhir kali kudengar sebelum akhirnya aku menjemput rasa kantukku. Membuat tidurku hampir seperti orang mati karena telah menghabiskan malam yang begitu panjang.

"Ssshh ..." aku mendesis kesakitan saat merasakan pening yang luar biasa. Ditambah perutku mulai bergejolak ketika aku bangun dari tidurku pagi ini. Rasa pening, pusing, dan mual bercampur menjadi satu. Sepertinya, efek alkohol yang kuminum semalam benar-benar belum menghilang sepenuhnya.

Mataku mengerjap-erjap lalu mengibaskan pandangan kesekitar. Aku baru sadar kalau ternyata aku sudah berada di dalam apartemen tempat tinggalku.

Tapi ... kenapa aku bisa sampai ke sini? Siapa yang membawaku hingga aku bisa tidur di sini? Seingatku, tadi malam aku sedang berada di bar dan bersenang-senang dengan minumal beralkohol. Tapi ... kenapa sekarang aku berada di sini?

Belum sempat aku berpikir, tiba-tiba aku merasakan seseorang sedang menggeliat dibelakang punggungku. Terdengar dengkuran lirih dan napas hangatnya mengenai tengkukku bagian belakang. Membuat mataku langsung melebar ketika menyadari bahwa bukan hanya aku saja yang berada di atas ranjang ini.

"Aaaaaaaaaa!!!" Teriakanku langsung menggema keseluruh sudut ruangan ketika menyadari bahwa ada satu tangan yang merengkuhku dari belakang. Membuatku langsung meloncat, pergi begitu saja dari atas ranjang.

"Aaaaaaaaaa!!!" Dan untuk yang kedua kalinya aku benar-benar kaget. Ternyata aku tidak menggunakan satu helai benangpun. Bahkan, saat ini aku benar-benar telanjang ketika meloncat dari tempat tidur karena kaget akan sesosok makhluk yang ikut tidur bersamaku.

Dan ketika melihatku telanjang seperti ini, laki-laki yang ada di depanku langsung ikut berteriak. Dia terlihat menutupi mukanya sendiri ketika melihatku berdiri tanpa menggunakan sehelai benangpun di depannya.

"Liam! APA YANG KAU LAKUKAN?!!!" Aku berteriak dengan sangat keras saat menyadari bahwa orang yang tidur disampingku adalah sahabatku. "DAN KENAPA KAU BISA ADA DI SINI? APA YANG SEBENARNYA TERJADI TADI MALAM?" Bahkan, aku tidak percaya kenapa Liam berada di sini―dan tidur bersamaku.

Aku langsung menarik selimut yang Liam gunakan untuk menutupi tubuhku. Tapi betapa kagetnya aku―ketika melihat Liam juga dalam keadaan telanjang dan juga sedang berlindung menggunakan selimut ini untuk menutupi tubuhnya.

"Aaaaaa!!!" Dan untuk yang kesekian kalinya aku berteriak. Terdengar Liam juga ikut berteriak sama halnya dengan diriku. Membuatku langsung menutup mata karena melihat Liam yang telanjang seperti sekarang.

Ditengah kepanikan kami, tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka. Seseorang tengah masuk ke dalam kamar ini dan ikut berteriak histeris ketika melihat kami telanjang seperti sekarang. "Aaaaaaaaa!!!" Dan seseorang yang masuk ke dalam kamar ini telah membuatku syok setengah mati. Membuatku hampir terkena serangan jantung mendadak saat menyadari bahwa seseorang itu adalah Mama.

"Mama!"

"MAURA! APA-APAAN INI?!" Dan teriakannya menggema keseluruh sudut ruangan.

***

Instagram : @devinandasari

Line : @kuo2754m

Unexpected Relationshit (TAMAT)Where stories live. Discover now