Five

224 26 0
                                    

Mulmed : A New Surgeon Of Seoul Hospital - Kim Hanbin

Happy Reading!!!


Keduanya masih terdiam. Sampai seketika terdengar suara ketukan di pintu. Nayeon menarik tangannya kasar. Sedangkan Jimin hanya tersenyum ikhlas.

"Ohh! Hanbin-ssi. Waegeurae?"

"Aniya. Hanya ingin bertegur sapa dengan para dokter bedah. boleh aku masuk?"

"Oh ya! Silahkan. Maaf ya, jika ruangan ini tidak senyaman ruangan mu" Nayeon melebarkan pintu ruangannya. Dan mempersilahkan Hanbin masuk.

"Ah tidak. Menurutku sama saja. Nyaman. Dan.. -oh maafkan aku. Aku tidak tahu kalau kau sedang kedatangan tamu" Hanbin terkejut ketika menengok ke arah kursi Nayeon. Begitu juga dengan Nayeon. Jimin yang sedang duduk di kursi kedokteran Nayeon-lagi-hanya tersenyum tersenyum santai.

"Ah ya, dia adalah teman-"

"Hallo! Aku namjachingunya Nayeon. Namaku Park Jim In" Jimin bangkit. Lalu mengulurkan tangannya yang langsung disambut dengan Hanbin.

"Halo! Aku Kim Hanbin" Seperti bisa membaca pikiran. Mereka berdua bertatapan. Seolah akan ada peperangan hebat setelah ini. Nayeon yang melihat itu berdehem kecil. Sontak kedua lelaki itu melepaskan jabatan mereka.

"Oh ya! Kita belum berkenalan resmi sebelumnya" Nayeon mengulurkan tangannya. Yang disambut Hanbin dengan senang hati.

"Namaku Im Nayeon"

"Namaku Kim Hanbin"

Hanbin tersenyum lebar tanpa melepaskan pangutan tangan tersebut. Sedangkan Nayeon tersenyum canggung yang sudah merasa tidak nyaman.

Ada rasa kesal dalam diri Jimin saat Nayeon dan Hanbin bersalaman. Apalagi sambil bertatap-tatapan seperti itu. Ckk menjijikan. Batinnya

Jimin melepaskan jabatan tangan tersebut "Maaf tuan. Dia pacarku" Jimin merangkul pundak Nayeon dengan mesra yang dibalas oleh tatapan sebal dari Hanbin. "Ahh ya, maaf. Kalau begitu aku permisi dulu" Hanbin tersenyum lalu melangkahkan kakinya dengan perasaan sedikit tidak rela.

Setelah Hanbin keluar, Nayeon menghempaskan tangan Jimin. "Ishh!! Kau ini apa-apaan sih? Tidak seharusnya kau seperti itu" Omel Nayeon. Jimin tersenyum manis lalu ia mencubit pipi Nayeon. "Aahh kau tambah cantik saja jika marah-marah seperti ini"

Nayeon melepaskan tangan Jimin kasar. Nayeon memegang pipinya yang dicubit Jimin. Pipi itu memerah. Namun bukan karena sakit, tapi karena malu.

Jimin melirik arlojinya lalu menghela nafas. Ia menangkup wajah Nayeon "Aku kembali ke kantor dulu ya. Kau lembur? Nanti malam akan ku temani oke! See you babe" Jimin mengecup bibir Nayeon. Nayeon kembali mematung lagi.

1 detik

2 detik

3 detik

......

"YAKK"

Dua kali kau kena Im Nayeon. Haahhh Bisa-bisa kau benar-benar mencintainya. Batin Nayeon.

*^^*

Jimin masuk ke ruangannya. Ia melihat berkas yang bertumpuk banyak di mejanya. Ia melirik ke arah jam yang ada di ruangannya.

03.00

Sudah sore rupanya. Ia kira masih siang. Bersama dokter itu benar-benar membuatnya lupa waktu. Ia terkekeh dan kembali fokus pada pekerjaannya.

Fire (ON HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang