MIKO VOL 8

17 2 0
                                    

Hari mulai gelap, dan hari ini cukup melelahkan karna seharian kami mengitari kota ini,

" gimana bang? Malam ini kita pulang saja, ini sudah malam tak an ada yg memberi kita uang, dan bahkan kalau kita masuk komplek akan di usir oles satpam komplek,

"Ok lah kita pulang, mungkin pak husen telah d rumah,

Kami berjalan menelusuri jalan2 sempit, tak jarang kami melihat para preman, kata siapa para pereman itu jahat, keadaan dan ke tidak adilan lah yg membuat mereka seperti itu, tak kusangka di kota yg mewah dan megah ini masi terdapat perkampungan yg kumuh seakan di abaikan oleh para raksasa berdasi,

Ketika sedang berjalan dengan menghisap dan menghembuskan rokok, aku melihat tempat yang terang, mer8ah dengan lampu warna warni,

"Itu tmpat apa ya? Aku bertanya kepada anak pak husen

"Itu nama nya diskotik bang, tempat orang2 yg menghamburkan uang demi kesanangan semata, di sana juga ada perek bang, kalau mau abang masuk aja

"Huh ada2 aja kamu, yuk kita pulang

Begitu beragam kota ini.

Telah abis beberapa batang rokok, akhirnya sampai kami di rumah, ku lihat pak husen sedang duduk dengan meng hitungbpenghasilan nya,

"Bagai mana pak, banyak yang laku hari ini?
"Biasa aja dek, ya cukup lah buat beli verari,

Dia menjawab dengan sidikit canda'an,

"Dek miko sendiri bagai mana?

"Ya lumayan pak, caapek nya

Kami tertawa bersama seakan telah kebal dan telah biasa seperti ini, kucoba duduk bersandar, lagi2 bintang dilangit terasa sama dengan kemarin, di tengah lamun ku, anak sang asongan pamit ingin pergi bermain,

Sudah beberapa jam aku duduk dengan termenung, tiba2 datang seorang pemuda berlari dari kejauhan sambil menyebut nama pak husen, pak husen pun keluar dan menghampiri, pemuda tersebut memberitahukan sesuatu

" pak anak mu pak.......
"Anak saya knapa,?
" anak anda di hajar bang jarot!!!

Dengan sigap pak husen mengejar anak nya, aku pun ikut dangan lari dan tergesa2 kami menemui anak nya pak husen,

Dari kejauhan kamu melihat bocah malang itu sedang terduduk dengan badan yg penuh darah, ketika dia melihat kami, di mencoba berdiri dan mendekati kami, namun bang jarot tepat berada d belakang nya dan menancapkan pisau di punggu bocah itu,

Dengan badan yg bergetar dan darah yg keluar dari mulut nya, ia mengucap kan

" maaf bapak.......

Ia terjatuh, pak husen dengan bergegas mendekati anak nya, aku mencoba mengejar bang jarot yg lari setelah menusuk bocah itu, sunggu cepat bajingan itu menghilang, aku tak dapat menemukan nya, ku coba tuk kembali menemui pak husen, telah banyak orang yg menyaksikan kejadian tersebut, terlihat pak husen menggendong anak nya pulang, dari kejauhan aku hanya bisa melihat kesedihan mereka, aku berjanji akan menghancurkan bajingan yg telah membuat kluarga kecil ini bersedih,

Ke esokan hari nya, tibalah saat nya jenazah bocah malang itu di makam kan, terlihat kesedihan yg sangan mendalam dari diri pak husen, raut mungkanya menggambarkan kekusutan dalam hidup nya,

" pak tenang lah, iklaskan yg tlah terjadi, saya berjanji akan memberi pelajaran terhadap bajingan yg telah membuat keadaan ini semakin runyam,

( nantikan vol selanjut nya )

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 22, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MIKOWhere stories live. Discover now