MIKO VOL 5

21 2 0
                                    

Menghela nafas panjang dan menatap ke depan lalu melupakan masa lalu, itu yang harus ku lakukan, dari pelabuhan, bus ku menuju kota batavia yang sekarang di sebut dengan kota jakarta, belum sampai aku di jakarta namun keramaian telah terlihat di sepanjang jalan,

Stokar bus berteriak dan memberi tau kalau kami para penumpang telah sampai di jakarta " jakarta abis...jakarta abis... jakarta abis" aku segera turun dan mengambil tas ku, waw begitu ramai dan begitu megah kota ini, tak henti kepalaku mengadah ke atas melihat begitu tinggi gedung-gedung pencakar langit itu,

Aku berada di subuah terminal yang bernama terminal grogol, ya aku harus pergi ke tangerang karna disitu salah satu saudaraku berada, tak salah lagi aku harus menaiki angkutan untuk sampai ke sana, seolah di permainkan oleh kota ini, letih rasanya badan ku, dan sesampai di tangerang aku pun harus mencari alamat,

Akhirnya rumah saudara telah ku temui, ku coba membunyikan bell rumah berulang kali ku tekan namun tak ada yang keluar, 3 jam aku duduk di depan rumah nya, dari kejauhan terlihat saudaraku beserta keluarganya, ku berdiri dengan tersenyum ku menatap mereka, " hay bang ari, ani aku miko dari sumatra"
Namun mereka hanya melihat tanpa memberi senyum dan berbicara satu kata pun, yah mungkin mereka sedang lelah, itu yang ada di fikiran ku,

" masuk lah kau" ya tanpa kata aku mencoba masuk " mau apa kau kemari miko" aku menjelaskan bahwa aku hendak bekerja di tanah jawa ini, namun mereka hanya diam seolah tak suka kedatangan ku, ya mau bagaimana lagi aku hanya bisa bertahan ,

Hari demi hari ku lewati dengan kian kemari mencari pekerjaan, akhirnya aku mendapat kan pekerja menjadi kuli panggul bekerja dengan orang cina agen plastik, ya mereka baik aku di beri uang gaji perhari,

6 bulan sudah aku bekerja, ku coba mengirimkan sedikit uang ku untuk keluarga ku d kampung, ku telfon mereka, begitu indah suara ibu ku, seperti nyanyian yang membuat ku tenang dan tegar,
Pada suatu hari saat aku baru pulang dari aktifitas ku, saudaraku memanggil ku" miko abang ingin bicara" dengan heran aku mendekati nya,
"" miko sampai kapan kamu akan menumpang disini, kapan kamu akan pergi dari sini"" terkejut hati ku mendengar perkataan nya saudara yang dulu bermain dan sangat akrab dengan ku kini mencoba mengusirku tanpa tau apa salah ku,

Ke esokan hari nya aku mengemas barang- barang ku kulihat saudaraku sedang duduk di teras rumah, dengan wajah yang murung aku mencoba pamit dan memberi sedikit uang kepada nya" bang saya pergi, jika keberadaan saya mengganggu keluarga abang, ini sedikit uang, ya anggap saja uang sewa kamar selama saya berada di sini,

Ku temuai bos ku, " cik mulai hari ini saya tidak bekerja lagi, saya akan pergi ke kota bekasi cik" bimbang hati ini meninggal kan pekerjaan dengan bos yang begitu baik, dia hanya memberikan gaji ku dan tambahan uang saku, " kamu hati-hati ya, kalau tidak dapat pekerjaan kembalilah kesini" hanya tersenyum dan berterimakasi yang ku lakukan padanya,

Sungguh tak kusangka saudara ku sendiri mengusir ku, ya di benak ku hanya ada kesimpulan bahwa lebih baik menjalin hubungan dengan orang lain dari pada saudara sendiri

( di tunggu kelanjutan nya ya jangan lupa komen ok )

MIKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang