All I Ask

8.1K 399 18
                                    

"Klee, kita putus"

Aku menengadah. Menatap Kai tak percaya. Apa katanya barusan? Putus? Bukankah harusnya ia mengatakan 'happy anniversary, klee' dan sederet kalimat manis seperti yang biasa yang ia ucapkan setiap bulannya ditanggal 22?

"Hei, kau bercanda? Ini sama sekali tidak lucu, Kai" aku memaksakan tawa yang justru terdengar begitu mengerikan.

"Tidak. Aku serius. Aku ingin hubungan ini berakhir."

"Tapi-

Kalimatku terhenti. Lidahku terasa kelu untuk bicara. Aku hanya mampu mengerjap beberapa kali untuk mengusir air yang telah menumpuk di pelupuk mataku, membuatku sulit memandangmu Kai.

"Lupakan aku, Klee. Dan berbahagialah" ucap Kai datar.

Aku menggeleng kuat - kuat. Tidak Kai, tidak sekarang. Aku mohon...

Ingin aku berteriak, tapi mendadak seluruh kosa kataku menguap entah kemana.

"Klee, aku harus pergi sekarang."

Kai berbalik dan mulai berjalan pergi.

"Kai.." aku memaksakan suaraku meski terdengar pelan, tapi beruntung Kai mendengarnya.

Kai menoleh lagi ke arahku. Aku berlari dan memeluk Kai.

Kai balas memelukku. Pelukan yang selalu terasa hangat dan akan sangat aku rindukan nanti. Pelukan yang suatu saat akan Kai berikan pada orang lain atau mungkin sudah.

Aku dapat merasakan tangan kokoh itu mengusap punggungku lembut. Aku terisak dalam dekapan Kai untuk kesekian kalinya.

Maafkan aku Kai, karnaku bajumu basah oleh air mataku. Aku janji ini yang terakhir...

"Kai.. Terimakasih..." bisikku padanya.

Kai melepaskan pelukan kami. Ia mengelus lembut puncak kepalaku dan mengecupnya singkat.

"Selamat tinggal, Klee"

Aku menunduk tak mampu menatap Kai. Pria itu mulai kembali berjalan. Baru setelah jarak Kai cukup jauh aku berani menatap punggung yang perlahan menjauh dan hilang itu.

Kai..
Aku tahu hari ini akan tiba. Tapi aku tak menyangka akan secepat ini. Mungkin bosanmu tak lagi bisa kau tahan. Iya kan Kai? Maaf membuatmu jenuh terlalu lama. Tapi sekarang kau bebas, Kai. Kau tak lagi harus melalukan rutinitas yang berhubungan denganku. Kau juga tak lagi harus membuang waktumu untuk mengabariku.

Kai..
Esok, takkan ada lagi genggaman hangat, kalimat penyemangat, dan kecupan sayang di keningku. Ya, takkan ada lagi hari esok bersamamu.

Dan juga, esok, anniversary mu tak lagi denganku. Akan ada wanita lain yang mendapat kata - kata indah darimu setiap bulannya nanti, bolehkah aku iri pada wanita beruntung itu Kai? Katakan padanya kau sangat mencintainya, Kai. Jangan pernah lepaskan dia seperti yang terjadi padaku. Biarkan hanya aku, Kai..

Dan Kai..
Kau tahu, takkan pernah ada orang yang akan terbiasa dengan perpisahan. Jadi aku mohon biarlah kau tetap dekat denganku. Meski hanya sekedar ingatan dalam memoriku. Aku takkan memaksamu untuk mengingatku, tapi izinkan aku untuk selalu mengingatmu..

Dan Kai..

Aku mencintaimu..

Dearest KaistalWhere stories live. Discover now