I'm Sorry, but I Love You

4.8K 319 28
                                    


Because boys and girls can't be just friends..

..

Kai menatap rumah sederhana bercat putih tulang yang berdiri kokoh tepat di samping rumahnya lalu menghela nafas berat. Laki - laki itu kemudian duduk di atas trampolin usang, hadiah dari Ayahnya ketika ia ulang tahun yang ke sepuluh.

"Kai.."

Kai menoleh saat mendengar namanya di panggil. Seorang gadis berseragam putih abu - abu telah berdiri tak jauh darinya dengan penampilan berantakan; kedua matanya basah, hidung memerah dan rambut berantakan.

Gadis itu berlari dan menghambur ke dalam pelukan Kai.

"Kai..." Gadis itu kembali terisak dalam pelukan Kai.

Kai mengusap punggung gadis itu, mencoba membuatnya tenang. "Lo kenapa?"

Yang ditanya hanya diam. Kai dapat merasakan bajunya basah karna air mata gadis itu. Dengan sabar, Kai menunggu gadis itu tenang sambil terus mengusap punggungnya.

"Sshhh.. udah dong nangisnya. Baju gue pasti basah nih kena iler lo"

Gadis itu melepaskan pelukannya dan mencubit lengan Kai.

"Sakit, Tal ya ampun" Kai mengusap - usap lengannya yang terasa panas karna dicubit.

"Abis lo ngeselin. Temennya lagi sedih bukannya dihibur malah dibilang ngiler"

Kai tertawa. "Lo kenapa? Cerita sama gue"

"Sehun.."

"Sehun? Sehun kenapa? Dia ngapain lo?"

Gadis itu kembali diam, air matanya kembali meleleh.

"Eehh jangan nangis lagi"

Kai menarik gadis itu kembali ke dalam pelukannya.

"Sehun selingkuh. Padahal lo tau kan gue udah sayang banget sama dia."

Kali ini giliran Kai yang terdiam. Ini bukan pertama kalinya Krystal nangis - nangis ke dia karna putus. Tapi meski Kai sudah terbiasa, tetap saja melihat sahabatnya menangis, Kai ikut sedih.

"Gue kira Sehun beda, ternyata semua cowok sama aja!"

Kai hanya bisa mengelus rambut Krystal.

"Gue kan udah sering bilang, Sehun tuh emang gak baik buat lo"

Krystal melepaskan pelukan Kai.

"Ya gue kan gak tau kalo akhirnya bakal begini"

Kai menghela nafas. Dengan ibu jarinya, Kai menghapus sisa air mata di pipi Krystal.

"Udah gak usah sedih

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


"Udah gak usah sedih. Mending makan ramyun aja gimana? Gue yang masak deh"
Krystal menggeleng. "Gue gak selera makan, mau tidur aja"

Krystal kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan menuju rumahnya yang persis bersebelahan dengan rumah Kai. Ada sebuah jalan setapak yang menghubungkan taman belakang rumah Kai dan rumah Krystal.

Dearest KaistalTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon