BINTANG
seorang gadis yang terlahir dari pasangan Atheis (tidak memiliki agama dan tidak percaya Tuhan) dan besar dilingkungan nasrani, tapi ia mempercaya eksistensi Tuhan. Ia berusaha mencari jati dirinya untuk menetap pada satu agama. Suatu ketika...
(Rasa penasaranlah yang akhirnya menumbuhkan rasa cinta dalam hatiku, hingga memberikan secerca cahaya dikegelapanku)
"Kisah ini tidak bermaksud menyinggung siapapun, pihakanapun & agama apapun"
Bintang, seorang gadis yang terlahir dari pasangan atheis, dan tumbuh besar dilingkungan penganut kristiani. Bintang sendiri tak memiliki agama, tapi ia percaya akan eksistensi Tuhan. Ia juga percaya bahwa semua agama mengajarkan kebaikan dan menyembah pada satu Tuhan. Tapi ia ingin memantapkan hatinya pada satu agama, hanya saja dia masih bingung agama apa yang akan ia anut untuk selamanya.
Berapa kali ia mengikuti acara digereja, dan berbincang-bincang dengan berbagai tokoh pemuka dari beberapa agama, mulai dari pendeta, pastur, biksu, dan lainya. Tapi entah mengapa hatinya masih ragu untuk memilih agama mana yang akan dianutnya, masih ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan dalam benaknya. Ia adalah gadis yang aktif didunia maya, ia juga sering browsing mengenai beberapa agama, hingga suatu ketika tanpa sengaja ia menemukan artikel tentang islam. Ya, dari sekian banyak tokoh agama yang dijumpainya ia memang belum pernah sama sekali ngobrol dengan seorang ustad.
"Kalau menurut agama kristen, mereka menyembah patung Tuhan Yesus yang dipercaya telah mengorbankan dirinya untuk disalip demi menyelamatkan umat, sedangkan menurut pengakuan temanku yang beragama hindu mereka sebenarnya tidak menyembah patung dewa, tapi menyembah apa yang ada didalam patung tersebut. Lalu kalau umat islam menyembah Allah, tapi mengapa Allah tidak berwujud patung atau yang lainya?" bisiknya lirih.
Hal itu membuat Bintang semakin penasaran dengan islam, beberapa kali ia membaca artikel itu tapi belum bisa ia fahami sepenuhnya. Sampai suatu sore dia mencari buku tentang islam disalah satu toko buku. Disusuri setiap susunan buku yang ada, ia begitu kesulitan mencari buku tentang islam, begitu banyak buku tebal yang bermuatan ajaran kristiani. Jelas saja hal itu terjadi, karena ia tinggal dilingkungan yang mayoritasnya nasrani.
"Aku harus terus mencari tau seperti apa islam itu sebenarnya? Mengapa mereka menyembah sesuatu yang tidak berwujud? Ini sungguh membingungkan. Aku harus segera mendapatkan jawabanya" rasa penasaran dalam hatinya pun semakin menggebu-gebu.
***** "Ma, besok Bintang ada acara dikampus yang mewajibkanku untuk pergi keluar kota untuk kepentingan skripsi" ujarnya berbohong demi sebuah misi yang harus ia selesaikan demi menjawab semua rasa penasaranya.
"Ko mendadak sekali Bin, apa penelitianya itu harus diluar kota?"
"Iya ma, soalnya disitu Bintang bisa dapetin data yang valit dan tempat yang paling cocok untuk diteliti" ucapnya seraya memasukan beberapa bajunya dalam koper
"Iya baiklah, kamu boleh pergi. Tapi jangan lupa selalu kabari mama ya" pintanya
"Siiip ma, Bintang akan selalu kasih kabar ko" ucapnya seraya mengecup pipi mamanya
****** Hari menunjukan pukul 06.05, Bintang sudah siap pergi dengan menenteng kopernya. Ia menaiki sebuah Bis yang akan membawanya kesuatu kota yang ia yakini akan mampu menjawab semua rasa penasaranya tentang islam. Ia mendapat informasi dari situs internet bahwa kota tersebut terkenal sebagai kota yang religius akan islam. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, sampailah ia dikota tujuanya.
"Sepertinya ini kota yang kucari, tempat yang tepat untuk memuaskan rasa penasaranku" ia menginjakan kakinya untuk pertama kali ditempat yang dijuluki kota santri itu. Ia melihat orang berlalu lalang didepanya menggunakan baju serba tertutup serta menggunakan rok panjang sebagai khasnya dan mengenakan jilbab.
Bintang tak melewatkan kesempatan itu dengan mengabadikan moment tersebut dikamera SLR yang dikalungkan dilehernya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
