Satu

214K 12.2K 234
                                    

"Hey Iv apa kau sudah dengar?"

"Tentang apa?"Tanya Ivy, wajahnya menoleh menatap seorang gadis dengan ekor berwarna orange yang duduk disebelahnya.

"Tentang wilayah selatan yang di serang oleh para Grota,"jawab gadis itu dengan wajah serius, penyerangan itu memang berlokasi cukup jauh dari tempat mereka tinggal.

"Ah benarkah?! Lalu bagaimana keadaan daerah itu sekarang? "tanya Ivy terkejut.

Grota adalah nama komplotan pemberontak. Mereka adalah para Mermaid yang menolak kerajaan Mermaid, mereka ingin membangun kerajaan sendiri.

"Mereka sudah di tangani, beberapa pasukan terpilih di kirim oleh Demon untuk membantu menumpasan mereka."Gadis dengan ekor orange itu tersenyum, menunjukan wajah leganya.

"Uhhh sunyarlah kalau begitu," ujar Ivy menghembuskan nafasnya lega. Penyerangan para Grota memang sering kali tidak terduga, serangan kecil maupun besar tetap sama menakutkan.

"Ivy apa kau tidak penasaran, tetang Demon kita itu wujudnya seperti apa?"tanya Tiara, gadis berekor orange itu tiba-tiba mengganti topik pembicaraan mereka.

"Hmmm sebenarnya aku juga penasaran seperti apa sosok Demon kita, tapi aku tidak berani mencari tahu. Kau ingat Revana, ia nekat datang ke istana Demon dengan pakaian kurang bahannya itu, beberapa hari kemudian simpang siur kabar ia di temukan meninggal dengan cakar di seluruh tubuhnya,"ujar Ivy panjang lebar, berita tentang Revana menyebar begitu cepat dulu, terlebih karena gadis bernama Revana dengan percaya diri mengumumkan kepada banyak orang bahwa dia akan menjerat Demon.

"Kau benar, itu sangat mengerikan," ujar Tiara bergidik ngeri, mungkin ia membayangkan tubuh Revana yang katanya mati mengenaskan.

Soal Demon. Di dunia Immortal sekarang Demonlah yang menguasai semua kerajaan. Ia penguasa tertingginya. Meski begitu Raja dalam satu kerajaan itu tetap ada. Hanya ia bekerja mengatur kerajaan atas perintah Demon.

Soal Ivy, Ivy adalah seorang Mermaid. Nama lengkapnya Ivyta Aqursya. Ah, kerajaan Mermaid tempatnya tinggal bernama Ociana Aquamarine. Sebuah kerajaan Mermaid yang menjadi pusat pemerintahan para kaum Mermaid.

"Ivy, sebaiknya kita segera kembali. Ibuku pasti mencariku,"ajak Tiara, wajahnya menatap cemas pintu gua.

"Hm kau benar, matahari sepertinya sudah mulai tenggelam,"balas Ivy sambil mengintip pintu gua tempatnya dan Tiara biasanya menghabiskan waktu.

Mereka berenang keluar dari gua kemudian berenang menuju dasar laut.

Apa kalian tahu Ociana Aqumarine memiliki istana tepat di tengah lautan. Istana yang di lindungi dengan mantera berbentuk gelembung. Jika kau masuk kedalamnya maka kau langsung mendapati udara. Dan yah Mermaid seperti mereka berdua akan secara otomatis mendapatkan sepasang kaki.

Itu hanya berlaku di dalam area istana. Bila di daratan tidak semudah itu untuk menadapatkan kaki, Mereka harus membaca mantra khusus.

Ivy dan Tiara berpisah di tengah jalan, tempat tinggal mereka memang berlawanan arah. Ivy tinggal sendiri, kedua orang tuanya meninggal dua tahun lalu, saat itu penyerangan besar-besaran dari komplotan Grota terjadi di kerajaan ini.

Ivy berenang masuk kedalam rumahnya. Duduk santai atas tempat tidur berbentuk cangkang kerang.

Ivy mulai bosan berada disana sendirian. Akhirnya ia putuskan untuk berenang kepermukaan saja. Ivy mulai berenang ke atas permukaan. Memakan waktu memang, mengingat ini di dasar laut. Laut semakin gelap ketika malam.

Ivy memunculkan wajahnya dari air.

Berpegangan pada batu karang di depannya. Memperhatikan bulan purnama yang tampak penuh di depannya. Tampak begitu indah.

Lautan terlihat begitu gelap, memantulkan ribuan cahaya dari atas langit.

Tatapan kagum langsung gadis itu leparkan kearah bulan purnama.

Entah kenapa Ivy merasa sedikit menggigil malam ini, rasanya seperti ada yang memperhatikannya. Ivy sedikit bergerak resah karena tidak nyaman. Ivy menolehkan wajahnya ke kiri dan ke kanan tidak ada orang disana. Kemudian wajahnya menoleh kebelakang. Ia tetap tidak mendapati siapapun.

"Ah mungkin hanya perasaanku saja."

..................

Sayap di punggungnya mengepak sekali lagi. Kemudian membentang membiarkan tubuh itu melayang di udara. Matanya menyusuri setiap inci tempat tempat yang ia lewati. Melewati setiap daerah kekuasaannya. Dia Damian Alberca, Demon dunia imortal.

Raja, penguasa seluruh kerajaan-kerajaan.

Demon memang memiliki artian Raja Iblis, sebutan itu tidak sepenuhnya salah, selain karena kenyaatannya dapat dengan mudah menghancurkan para Iblis ia dengan mudah dapat mengalahkan berbagai makhluk Immortal lain.

Demon adalah Raja Iblis, julukan itu benar, dia adalah Raja Iblis, Raja dengan kekuatan Iblis.

Matanya menatap tajam setiap daerah yang ia lewati hingga ....

Pencimannya menangkap sesuatu. Sesuatu yang sangat harum. Harum bunga mawar. Mawar biru, mawar yang hanya ada di dunia Immortal, bunga yang hanya berada di dasar laut.

Matanya menyusuri setiap inci tempat itu. Mencari sumber bau harum yang memabukan. Matanya menangkap sosok gadis. Ia berpegangan dengan batu karang di depannya. Memperhatikan bulan purnama dengan dengan wajah kagum.

Damian mencoba terbang sedikit lebih rendah. Memperhatikan gadis itu dari belakang, dapat ia lihat ekornya yang sedikit dekat dengan permukaan air.

Dia seorang Mermaid....

Seringai muncul di wajahnya.

'I found you my Queen,' ucapnya dalam hati.

Saat itu ia sadar gadis itu adalah takdirya.

Wangi harum ini menunjukannya.

Rasanya Damian ingin segera membawanya ke istana. Tapi tidak sekarang Damian harus sedikit bersabar. Ia harus menyiapkan segala sesuatu untuknya nanti.

Lihat ia mulai bergerak tidak nyaman mungkin ia menyadari kedatangan Damian. Lihat ia menoleh ke kiri dan kekanan. Hingga kepalanya mulai menoleh kebelakang.

Damian langsung menutup matanya, dalam sekejap tubuh pria itu menghilang. Rasanya Damian menjadi malas mengepakkan sayapnya sekarang ini.

Ia harus segera pulang untuk menyiapkan segala keperluan untuk gadisnya.

"Max,"panggilnya.

"Ya Tuan."Dalam sekejap Max datang, pria dengan kemeja khusus kepala pelayan itu muncul.

"Siapkan perlengkapan wanita, untuk pakaian nanti akan aku beri tahukan ukurannya,"perintah itu membuat sang kepala pelayan mengerutkan dahi, namun dalam sekejap ia dapat menebak apa yang terjadi.

"Baik Tuan,"balasnya, ia membungkuk dengan senyuman kemudian pergi.

Damian masuk ke kedalam kamarnya, berjalan menuju balkon kamar megah yang sebentar lagi takkan hanya menjadi kamarnya sendiri.

Matanya menatap bulan purnama yang tampak sempurna dilihat dari sana. Menatapnya dengan senyuman. Menyadari matenya juga menatap objek yang sama.

Soal mate, itu singkatan dari Soulmate. Soulmate artiinya pasangan hidup. Setiap mahluk Immortal pasti memiliki mate. Itu sudah ketentuan alam.

Dan tidak ada yang dapat menolak. Meski kau adalah seorang Demon sepertinya sekalipun.

Jangan heran bila banyak yang tidak tahu seperti apa wujud seorang Demon. Damian memang menyembunyikan seperti apa wujudnya, hingga nanti ia bertemu matenya, Damian akan langsung menunjukan diri di depan seluruh rakyatnya.

Dan Ia rasa itu sebentar lagi. Karna Damian sudah bertemu dengan matenya, ratunya, pelengkap jiwa, dan pasangan hidupnya.

TBC........

Revisi pertama

I'm Demon mate [Revisi lambat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang