Now I Know - 9

3.3K 420 6
                                        

Jimin POV

Aku terbangun dari tidur ku. Kepala ku sakit. Tapi aku masih berada di perpustakaan. Chim lagi?

"Kau sudah bangun Jimin-ssi? " suara itu mengagetkan ku. Dia Seulgi kan? Kenapa dia disini?

"Jangan kaget. Kau hanya sakit kepala dan tertidur tadi. Oh iya aku baru ingat kita kan satu jurusan, satu kelas pula. Kalau pergi sekarang mungkin kita tidak akan terlambat. Ayo. " ucap nya. Dia menarik ku lari dari gedung perpustakaan ke gedung musik secepat mungkin.

Aku sempat melihat jam di tangan ku. Ternyata lima belas menit lagi kami ada kelas. Dan gedung perpustakaan dengan gedung musik lumayan jauh. Pantas saja dia mengajak ku berlari.

Aku seperti pernah mengalami hal seperti ini.

"Ah. Maafkan kami professor. " ucap nya sambil membungkuk. Aku pun ikut refleks membungkuk. Ternyata kami sudah di kelas. Tapi terlambat.

"Baiklah. Silahkan masuk. " ucap professor itu.

Seulgi POV

"Kau kenal Jimin? " tanya Chim pada ku. Aku hanya mengangguk.

"Kalau begitu kau hanya pernah melihat ku dan Jimin? " tanya nya lagi. Aku lagi-lagi hanya mengangguk.

"Hmm. Jadi Jimin punya tiga kepribadian berbeda. Yang pertama adalah aku yang suka belajar dan membaca buku. Kedua ada Jame yang selalu bermain game dan pemalas. Yang terakhir adalah Jun. Dia suka fanboy-ing. "

Seketika aku tertawa mendengar kalimat nya yang terakhir. Fanboy-ing? Hahaha.

"Memang ini lucu. Tapi ini sungguhan. Semoga kau melihatnya nanti agar kau tahu aku tidak berbohong. " ucap Chim serius. Mungkin dia benar. Hanya saja hal itu lucu untuk mahasiswa.

"Yang mahasiswa hanya aku dan Jimin. Jame dan Jun masih berusia tujuh belas tahun. " ucao Chim lagi. Aku mengangguk mengerti.

"Aak- kepala ku. "

"Chim? Kau baik baik saja? " tanya ku khawatir. Dia menganggukan kepalanya.

"Se.. setelah ini Jimin akan kembali. Berpura-pura lah tidak mengetahui apa-apa. " ucapnya lalu dia meletakkan kepalanya di atas meja. Dia tidur atau pingsan?

Aku melihat jam dinding perpustakaan. Tidak lama lagi kami ada kelas dan dia belum bangun bagaimana ini. Apa ku tinggalkan saja dia disini? Eh nanti dia ketinggalan pelajaran.

Tak lama dia bangun dari tidur nya itu. Syukurlah.

"Kau sudah bangun Jimin-ssi? " tanya ku. Dia melihat ku dengan tatapan horor. Jimin, aku bukan setan.

"Jangan kaget. Kau hanya sakit kepala dan tertidur tadi. Oh iya aku baru ingat kita kan satu jurusan, satu kelas pula. Kalau pergi sekarang mungkin kita tidak akan terlambat. Ayo. "

Aku menarik tangan nya keluar dari perpustakaan. Aku berlari secepat mungkin. Dengan harapan saat kami sampai Professor Lim belum sampai di kelas.

Aku sadar aku sedang memegang tangannya. Tapi aku tidak tega jika dia terlambat. Masa bodoh. Ku tak perduli!

"Ah. Maafkan kami professor. " ucap ku sambil membungkuk. Dia pun ikut refleks membungkuk karena ku menepuk punggung nya. Aku sudah berusaha tapi tetap saja terlambat.

"Baiklah. Silahkan masuk. " ucap professor itu. Aku langsung bisa bernafas lega.

"Hei, apa yang kau lakukan dengan Jimin? "

SAVE ME [박지민 × 강슬기]Where stories live. Discover now