Yunho terus bergerak teratur, sampai Jaejoong dengan tiba-tiba merengatkan rangkulan tangan pada lehernya.

"Yu-Yun... Hoh... Uurgh... Hmp... Hahh..."

Untuk yang kesekian kalinya Yunho tersenyum mendengar desahan istri cantiknya. Diciumnya pipi Jaejoong yang basah, "Kau suka?" bisiknya di telinga Jaejoong, membuat sang empunya sedikit bergidik geli. Kemudian mengangguk.

"Lagi... Hahh... Jeb-bhal... Hagh... Ukhh...Sshhh..." Suara Jaejoong tercekat saat merasa titik sensitive dalam tubuhnya kembali tertumbuk dengan akurat.

Mereka selesai bersama. Saling membasahi satu sama lain. Dan ini untuk pertama kalinya, mereka melakukannya dalam keadaan sadar. Yunho masih bergerak pelan. Ia berikan seluruhnya ke dalam tubuh Jaejoong, membuat tubuh istrinya semakin hangat. Keduanya masih tampak memburu oksigen. Sungguh sangat melelahkan.

Keduanya berhenti. Kemudian saling menatap. Dan entah apa yang saling dipikirkan, Yunho dan Jaejoong tertawa kecil.

"Jae, apa masih sakit?"

"Hung?" Jaejoong menatap wajah kecil di atasnya dengan bingung.

Tangan Yunho meraba bekas operasi Jaejoong. "Ini..."

Lelaki cantik itu tersenyum lembut, menyeka peluh di wajah Yunho dengan telaten. "Terkadang... Tapi aku sudah terbiasa dengan rasanya. Gwenchana..."

"Mian... Aku sempat meragukanmu..." nada Yunho kembali pelan. "Kau pasti tersiksa saat itu..."

Tidak tahan dengan mata sendu Yunho, Jaejoong mengangkat sedikit wajahnya, mencium sekilas kedua mata Yunho yang reflek menutup. "Setiap ibu selalu mempertaruhkan nyawanya agar sang bayi bisa terlahir selamat, Yunho-sshi..."

Melihat Jaejoong yang sudah hampir tertidur, Yunho mengesampingkan tubuhnya yang lumayan lengket. Membuat miliknya terlepas dan cairannya meluber dari tubuh Jaejoong. Dia elus rambut hitam istrinya dengan sayang. "Tidurlah..."

Jaejoong mengangguk lemah, semakin merapatkan tubuhnya pada tubuh Yunho, dan lima detik kemudian Yunho bisa mendengar suara dengkuran halus dari Jaejoong. Dikecupnya lembut tiap sisi wajah cantik didepannya, sebelum akhirnya menyusul Jaejoong kealam mimpi.

~xXXx~


Kelopak doe eyes tersebut perlahan-lahan terbuka, membiasakan dengan cahaya lampu di langit-langit. Kenapa rasanya lelah sekali? Semua persendian terasa pegal. Huh, kenapa ya? Tubuhnya menggeliat, tapi sesuatu yang ternyata melingkari badan membuat matanya sontak membelalak.

Jaejoong terduduk dengan pandangan horror. Ta-tangan! Kekar dan berwarna kecoklatan. Coklat? Jankanman. Menolehkan kepala ke samping dan menemukan seseorang yang kelihatan masih terlelap dengan posisi memeluk dirinya.

Matanya mengerjap-kerjap. Yunho.. yah, Yunho. Wajah Jaejoong memanas disertai semburat kemerahan merambati kedua pipinya.

Namja tampan itu tidur sambil memeluk dirinya. Hampir dua ujung cherry lips tersebut tertarik ke atas membentuk senyuman, Jaejoong teringat kalau semalam mereka melakukannya. Namun Yunho dalam keadaan mabuk. Pasti tidak ingat. Bibirnya melengkung ke atasㅡsedih.

Cepat-cepat namja cantik ini turun dari ranjang kemudian memunguti pakaian yang rupanya berserakan di lantai lalu masuk ke kamar mandi.

Tepat ketika pintu kamar mandi tertutup, mata musang itu terbuka. Pandangan lurus tapi kosong dengan raut muka datar. Ia menghela napas sebentar dan memposisikan badannya menelungkup. Mendekap bantal yang menjadi alas kepala si namja cantik tidur.

HEARTWhere stories live. Discover now