6

9.6K 859 27
                                    

Heart

Bosan sekali.

Huh, seandainya ia bisa menghabiskan waktu makan siang bersama Yoochun sambil berbincang-bincang mengenai masalah pekerjaan atau hal lain; pasti tak akan terasa selama ini.

Terpaksa Yunho menerima ajakan seorang yeoja yang mendatanginya di jam istirahat dan mengabaikan sahabatnya. Kalau bukan karena kesopananㅡmengingat ia adalah seorang direktur dan orang tua mereka bertemanㅡmana mau Yunho menghabiskan waktunya percuma.

"Hhh.." entah sudah berapa kali namja tampan ini menghela napas. Lebih baik bergumul dengan ribuan kertas di ruang kerja daripada begini.

Grrr~

Makan dalam diam, bahkan menghabiskan sisa-sisa waktu istirahat juga dengan keheningan. Sebenarnya apa mau yeoja di sebelahnya itu? Apa cuma ingin bersama? Cih, alasan tak bermutu. Setelah makanan habis hanya menyesap teh saja. Yunho mengeram kecil seraya memutar bola matanya jengah. Meraih mug berisi moccacino dan menyeruput sedikit.

"Eum, Yunho-ah.."

Ah, akhirnya! Yunho menoleh memperlihatkan senyum maniㅡterpaksa. "Ye?"

"Apa kau sudah diberitahu mengenai perjodohan kita?" Tanya gadis cantik ini disertai senyum malu-malu. Pipinya sedikit memerah ketika melontarkan pertanyaan itu.

Kening Yunho berkerut. Perjodohan?

"Biarpun orang tuamu belum memberikan jawaban, tapi orang tua kita sudah bertemu dan membicarakan masalah ini." Tambah Ahra seraya menatap Yunhoㅡberharap namja tampan itu langsung menyetujui tentang perjodohan yang ia katakan.

Sebentar.. rasanya Yunho mengingat sesuatu. Apa kau akan menikah lagi? Dengan seorang yeoja? Bagaimana kalau yeoja itu sangat cantik dan menawan? Kau pasti menyukainya. Menikah lagiㅡyeojaㅡperjodohan. Oh~ otak Yunho memproses cepat. Jadi ini penyebab 'istri' cantiknya bertanya aneh waktu itu.

Dijodohkan dengan Ahra? Hah, lucu sekali. Mereka memang dekat, namun tak seintim itu sampai bisa dijodohkan. Wajah Jaejoong yang Yunho lihat di galeri foto dalam ponsel namja cantik itu terbayang di benaknya.

Dibandingkan dengan Ahra, namja yang telah resmi menyandang status 'istri' Jung Yunho seribu kali lebih mempesona.

Aku tak akan menikah lagi sekalipun Miss World yang melamarku. Yeah, kalimat itu sudah terucap. Mr. dan Mrs. Jung juga pasti tak akan menerima ajakan perjodohan itu. Tak ada alasan apapun lagi untuk mengiyakan 'kan?

"Kurasa aku tak bisa, Ahra-ya.." ujar Yunho santai.

Ahra melotot, "wae? Aku kurang cantik? Atau kau sudah punya kekasih?" celetuknya menuntut jawaban.

Yunho terkekeh kemudian meminum moccacinonya. Apa sebegitu ingin Ahra bersanding dengan dirinya? Uhm.. cinta? Atau harta? Kemungkinan besar adalah harta. Biar Ahra adalah gadis baik-baik, tapi Yunho tahu kalau sejak dulu mereka hanya sekedar teman. Bahkan saat Yunho terpuruk karena patah hati, tak ada Ahra untuk menghibur. Keputusan menolak benar 'kan?

Ya, kau kurang cantik dan aku sudah punya istri.

"Oya.. um, Ahra-ya, bagaimana pendapatmu tentang namja yang bisa hamil?" Tanya Yunho sambil meletakkan mugnya di atas meja.

"Huh?" kedua alis Ahra bertaut. Kenapa malah membahas namja yang bisa hamil? Apa Yunho mau mengganti topik pembicaraan? Gezz, "namja tak bisa hamil!" gerutunya kesal.

Yunho mengangguk, "geurae. Tapi, kalau ada seorang namja mendatangimu sambil membawa bayi dan mengatakan dia baru saja melahirkan?"

"Apa kau sedang bermimpi?"

HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang