Extras - Freddie

6.3K 68 5
                                    

Freddie POV

"FREDDIE!", bapak gw berteriak keras.

"apa papih?", gw menjawab dengan imutnya.

"kesini dong honey!"

Gw berjalan ke arah pintu depan, gw melihat bapak gw meratapi tumpukan kertas, dia menengok lalu berkedip sebelah mata.

"ini ada surat buat kamu"

"mana? dari siapa?", gw merebut surat milik gw ditangannya.

"lah, ngapain om niall kirim surat"

"biasanya emang kirim surat kan? biar murah"

"iya sih tapi tumben pake pos, biasanya kan pake burung elang"

"elangnya lagi diare, sayang"

"ok sip", gw berjalan ke toilet lalu tiduran di bathtub, enak, adem dingin dingin gitu bathtubnya.

Gw membuka suratnya, lalu gw membacanya dengan suara om niall yang berngiung dikepala gw, kayak di tv tv itu loh, kalo dapet surat biasanya dibaca pake suara orang yang nulis suaratnya, iykwim.

'freddie... om mau bilang kalo om nggak bisa selamanya ngurusin usaha pijat memijat milik om, jadi om mau mewarisi usaha om ke kamu, kamu mau ngga, nak?'

Jadi ini kayak warisan ya? apa bukan, yah pokoknya bapak ku tercinta, louis pernah cerita, om Niall dulu seseorang yang punya banyak hutang di warteg dan dia berusaha banting tulang mencari pekerjaan, akhirnya dia menjadi tukang pijet, dan sekarang dia menjadi lelaki sukses yang memiliki perusahaan pijat memijat bernama Niall and MM , mm itu singkatan dari mbok-mbok, yahh om niall nggak mau memperkerjakan mas-mas, dia lebih 'suka' mbok-mbok.

Gw berjalan ke meja belajar gw, mengambil selembar kertas dan pulpen, gw mulai menulis surat.

'Untuk om niall tercinta, dengan senang hati saya menerima tawaran anda, dikarenakan kalau saya tidak mendapatkan pekerjaan secepatnya, ayahanda Louis akan membunuh saya, dengan hormat, Freddie'

Gw memasukkan surat yang selesai gw tulis ke dalam amplop, gw menjilatnya entah untuk tujuan apa, lalu gw berjalan ke halaman depan, gw membuka kandang burung unta gw.

"burung, ada yang harus engkau antar", gw mengikatkan amplop ke kaki burung unta gw.

"ini surat buat om niall, alamatnya yang kayak biasa ya rung", burung gw mengangguk, burung unta.

Burung unta gw berlari dan menaiki sepedanya sambil melambaikan tangan.

Gw masuk ke rumah dan tidur di sofa.

.

"Freddie, bangun! kereta kuda sudah datang!"

Gw merasakan hujan di wajah gw, gw membuka mata dan melihat bapak gw nyiramin muka gw dengan air kembang.

"kenapa sih pak?"

"itu om niall jemput kamu pake kereta kuda"

"lah? mau ngapain? gaunku belom dicuci!"

"udah gapapa, kata om niall penting tuh!"

"yaudah pak", gw salim sama bapak gw, "pergi dulu ya pak"

Gw berjalan keluar rumah, lalu gw melihat kereta kuda yang terbuat dari kayu dan ditarik oleh kerbau.

"Freddie, sini masuk!", om niall melambai dari dalam kereta kerbau.

"om niall ngapain sih repot repot pake jemput aku pake kereta kerbau"

"shhh, ini bukan kereta kerbau nak, ini delman, tapi kudanya lagi diare"

"lagi jamannya diare ya om"

"ya gitu deh"

ketoplak ketoplak ketoplak

Suara sepatu kerbau terdengar di telingaku, yang bahkan aku nggak tau kerbau punya sepatu.

"Freddie", om niall berbisik lirih.

"kenapa om, diare ya?"

"enggak cintah... om mau bilang sesuatu"

"kenapa om?"

"kamu siap kan dengan apa yang terjadi?"

"apa? emang apa yang akan terjadi?"

"nggak tau juga deh"

"lah, tergantung juga sih om"

"tergantung apanya?"

"lah apadah"

"lah kita ngomongin apa sih"

"aku nggak tau kan om yang mulai duluan"

"mulai apa ya?"

"nggak tau"

"lah"

"hah"

"apa"

"ok"

hening...

"freddie", om niall berbisik lirih lagi.

"kenapa om, diare ya?", gw berasa deja vu

"om punya sesuatu buat kamu, sesuatu yang besar"

_______________________________________________

 Ok HAHAHAHA, jadi gw gatau apa yang gw lakukan, ini emang rada absurd dan kayaknya bahasanya rada berubah, karna setelah sekian lama akhirnya gw punya ide baru, karna rasanya dikit banget chapternya dan paling biasanya cuma 200-300an words, hehe.

Terus ceritanya Freddie disini udah 20 tahun, yah sekitar itulah, oya nanti Freddie juga ada lanjutannya ya, nggak mungkin gw buat cerita sengatung ini, walaupun gaada yang mau baca, hehe.

OYA, JANGAN VOTE YA KAWAN KAWAN TERCINTA KU, ILYSM

Niall si tukang pijetWhere stories live. Discover now