9

34.7K 2.8K 212
                                    

Chaeyeon dan Jaehyun menjalani aktivitas mereka di Korea seperti biasa. Karena ini hari minggu, Jaehyun seharusnya libur. Tapi Jaehyun sudah rapi dengan pakaian perginya.

"Kau mau kemana?" tanya Chaeyeon.

"Ke rumah Jiae" jawab Jaehyun. "Aku pergi ya" kata Jaehyun sambil meninggalkan rumah.

Chaeyeon menghela nafasnya. Ia juga pergi dari rumah untuk menemui Sejeong di mall.

"Bagaimana bulan madumu?" tanya Sejeong.

"Biasa saja" jawab Chaeyeon.

Tiba-tiba mereka bertemu dengan seseorang yang mereka kenal. Tapi mereka sedang mengingat siapa orang itu.

"Sehun sunbae!" kata Chaeyeon dan Sejeong bersamaan.

"Sehun sunbae!" Chaeyeon memanggil pria itu.

Pria yang bernama Sehun itu menyaut lalu ia tersenyun. "Chaeyeon-ah, Sejeong-ah. Kalian apa kabar?"

"Kami baik sunbae!" balas Sejeong.

Sehun adalah senior Chaeyeon dan Sejeong dulu. Dan perlu kalian ketahui, Chaeyeon dulu menyukai Sehun.

"Hmm Chaeyeon-ah, bolehkah aku meminta nomor ponsel mu?" tanya Sehun.

"Ah? Ten-tentu saja" balas Chaeyeon.

Sehun pun memberikan ponselnya kepada Chaeyeon dan Chaeyeon mengetikkan nomor ponselnya. Lalu ia mengembalikan ponsel Sehun.

"Gomawo. Aku ada urusan lagi. Sampai jumpa nanti" kata Sehun sambil tersenyum. Lalu ia pergi

Chaeyeon juga tersenyum. Sejeong pun menyenggol Chaeyeon pelan.

-

Jaehyun mengetuk pintun rumah Jiae pelan. Pintu pun terbuka dan keluarlah Appa Jiae.

"Annyeong haseyo ajhussi. Apa Jiae nya ada?" tanya Jaehyun.

"Jaehyun-ssi"

"Ne ajhussi?" Sahut Jaehyun.

"Tolong. Jauhi anakku. Kau sudah menikah" balas Appa Jiae.

Jaehyun merasa hatinya tertindas. "Ke-kenapa? Tolong ajhussi, beri aku kesempatan"

"Aku tak mau anakku menjadi orang ketiga. Tolong jauhi anakku sekarang" kata Appa Jiae dengan suara sedikit keras.

"Jaehyun" panggil Jiae yang keluar dari rumah. "Appa benar. Aku mau kita putus"

"Tidak Jiae. Aku tidak mau!" balas Jaehyun.

"Jaehyun, dengarkan aku. Chaeyeon adalah takdirmu. Aku yakin. Cintai dan sayangi dia seperti kau menyayangiku" kata Jiae.

"Aku tak mau. Jangan tinggalkan aku!" keras Jaehyun yang sudah berlinang air mata.

"Maaf Jaehyun" kata Jiae sambil memasuki rumahnya dan menutup pintu rumahnya.

Jaehyun berjalan gontai menuju mobilnya. Ia tak dapat membendung air matanya.

"YOO JIAE!!!"

-

"Annyeong Sejeong!" pamit Chaeyeon.
Chaeyeon pun memasuki rumahnya karena ia melihat Jaehyun sudah pulang. Ia melihat Jaehyun sedang diam termenung.

"Jaehyun... kau kenapa?" tanya Chaeyeon.

"Jiae... Yoo Jiae..."

Melihat Jaehyun yang melamun dan terus menyebutkan nama Jiae, Chaeyeon langsung mengguncangkan tubuh Jaehyun.

"Yak! Jangan gila! Kau kan pskiater! Memangnya Jiae eonnie kenapa?" tanya Chaeyeon.

"Diamlah. Aku sedang galau" balas Jaehyun lesu.

Jaehyun beranjak dari duduknya dan membuka pintu kulkas. Ia mengeluarkan dua botol soju dari kulkas.

"Soju? Kau sedang banyak pikiran?" tanya Chaeyeon sambil menghampiri Jaehyun.

"Kau tahu? Jiae memutuskanku. Dan Appa nya mengusirku" cerita Jaehyun.
Chaeyeon terdiam. Ia merasa iba dengan Jaehyun. "Apa kau akan meminum sojunya?"

"Tentu"

"Berikan aku satu gelas" pinta Chaeyeon.

"Kau yakin? Aku tak tanggung jawab kalau kau mabuk" kata Jaehyun.

Chaeyeon tertawa meremehkan. "Kau tahu? Aku sering meminum soju dulu. Jadi apa salahnya mencoba lagi? Cepat berikan"

Jaehyun menuangkan soju ke dua gelas. Satu untuknya dan satu untuk Chaeyeon.

Chaeyeon langsung meminum satu gelas itu layaknya meminum air mineral. Ia langsung menghabiskannya.

Berbeda dengan Jaehyun, baru mencoba satu teguk saja ia sudah batuk-batuk.

"Kelihatan sekali kau baru mencoba, Jaehyunnie" kata Chaeyeon sambil mengelus dagu Jaehyun pelan. Ups. Dia sudah dibawah kendali soju.

Jaehyun meneguk soju nya lagi dan ia merasakan enaknya soju. Ia benar-benar di bawah kendali.

"Tidak seru kalau begini! Cepat hidupkan lagu!" kata Jaehyun di bawah sadarnya.

"Ah kau benar... aku akan menghidupkan lagu EDM" kata Chaeyeon.

Ia berjalan mengambil ponsel nya yang ada di sofa dan menghidupkan lagu bergenre EDM. Rumah mereka benar-benar seperti club malam.

"Wohoo! Turn on the music, DJ!" Teriak Chaeyeon sambil berjoget-joget ria.

Jaehyun tak mau kalah. Ia terus meneguk soju nya sama seperti Chaeyeon dan berjoget-joget.

"Yeah, i lived in America for 4 years! Thats why i'm here, man!" Mabuk Jaehyun.

" Whatcha gon, Whatcha gon, do with that dessert!"

Tiba-tiba Chaeyeon langsung memegang wajah Jaehyun dan mencium bibirnya. Jaehyun juga membalas ciuman yang dibawah kendali oleh soju itu.

"Kenapa kau melepaskannya?" tanya Chaeyeon.

"Kau mau lagi?" tanya Jaehyun.

Chaeyeon mengangguk.

Mereka pun melakukan kegiatan di bawah kendali tadi.

-

Hari sudah pagi, Chaeyeon perlahan membuka matanya. Ia memegangi kepalanya yang pusing.

"Ah. Apa yang terjadi?" bingungnya.

Ia bangkit dari tidurnya dan ia baru sadar kalau ternyata ia tidur di sofa. Dan?!

Ia.

Tidur.

Bersama.

Jaehyun.

Di sofa?!

"AAAA!!!" teriak Chaeyeon.

Jaehyun langsung terbangun. Ia memijat kepalanya yang pusing. "Kau kenapa uh?"

"Apa yang kita lakukan tadi malam? Kenapa kita bisa tidur berdua di sofa?!" panik Chaeyeon.

"Mana kutahu. Aku tak ingat apa-apa!" Balas Jaehyun sambil memegang kepalanya.

Tiba-tiba Chaeyeon melihat leher Jaehyun yang ada dua bercak merah. "Ini apa? Di lehermu?"

Jaehyun dan Chaeyeon langsung menuju cermin dan ternyata di leher mereka berdua ada bercak merah.

"Oh... tidak"

"ADWAEE!!"

-TBC-

Hayo :v mereka ngapain tuh? Hehehehhee

married?! Where stories live. Discover now