4

40.1K 3.3K 132
                                    

Jaehyun pergi ke belakang gereja untuk menemui kekasihnya. Hari ini adalah hari pernikahannya dengan Chaeyeon.

"Jiae-ya" panggil Jaehyun.

Jiae menyaut. Iapun tersenyum. "Selamat ya"

"Ini bukan hari yang membahagiakan. Kau tak perlu mengucapkan selamat" kata Jaehyun sambil memeluk Jiae.

Jiae tersenyum. "Kau terlihat tampan. Ia juga cantik"

"Tidak secantik dirimu" kata Jaehyun.

Tiba-tiba mereka mendengar sebuah dehaman. Mereka melihat Chaeyeon berdiri di sana dengan gaun putih indahnya.

"Hmm maaf menganggu kalian. Tapi sudah saatnya janji suci" kata Chaeyeon yang merasa segan.

Jaehyun mengangguk. Ia mencium kening Jiae lalu berlari menghampiri Chaeyeon. Mereka pun berjalan beriringan.

"Aku mengerti perasaan Jiae eonnie. Kurasa lebih sakit dari aku putus dengan Jungkook dulu. Kau jangan melukai hatinya ya. Jangan pedulikan aku. Anggap saja kita seperti biasa" kata Chaeyeon.

Jaehyun mengangguk. "Gomawo"

Eonnie? Jiae memang lebih tua dari Jaehyun. Lebih tua 2 tahun kira-kira. Namanya juga cinta buta.

-

"Jung Jaehyun apakah kau bersedia menerima Jung Chaeyeon sebagai pasangan hidupmu?" tanya pendeta kepada Jaehyun.

Jaehyun belum menjawab. Chaeyeon menginjak kakinya.

"Ah!" Erang Jaehyun kesakitan. "N-ne aku bersedia" balas Jaehyun

"Jung Chaeyeon apakah kau bersedia menerima Jung Jaehyun sebagai pasangan hidupmu?" tanya pendeta itu lagi.

"N-ne. Aku bersedia" balas Chaeyeon.

Hadirin pun bertepuk tangan dan mereka langsung berteriak.

"Cium!" "Cium!"

"MWO?!" pekik Chaeyeon.

Jaehyun dan Chaeyeon saling pandang heran. Mereka tak mau berciuman.. ayolah.

Melihat appa nya mulai melotot, Jaehyun tak punya pilihan lain. Jaehyun memeluk pinggang Chaeyeon.

"Oh tidak jangaan" pekik Chaeyeon ketakutan.

Namun apa daya, bibir milik Jung Jaehyun kini sudah menempel pada bibir milik Jung Chaeyeon.

-

"Eomma... Appa... kajja pulang !" Rengek Chaeyeon.

"Kau ini apa-apaan? Kau kan sudah menikah. Pulanglah bersama suamimu" balas Eomma Chaeyeon.

"Mwo?! Ah iya..." balas Chaeyeon.

"Kajja" ajak Jaehyun.

Jaehyun dan Chaeyeon pun memasuki mobil Jaehyun menuju rumah baru mereka. Sesampainya disana, baru sampai gerbang saja sudah terkagum-kagum.

 Sesampainya disana, baru sampai gerbang saja sudah terkagum-kagum

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Waaah! Ini rumah?! Hanya kita berdua?!" kagum Chaeyeon.

"Ya. Berhentilah menganga dan ayo masuk" balas Jaehyun.

Mereka memasuki rumah tingkat dua yang cukup megah itu. Dan mereka terheran karena rumah itu hanya punya 2 kamar.

"Mwo? Hanya 2 kamar dan satunya itu gudang? Jadi kita tidur di kamar yang sama?!" Pekik Chaeyeon.

"Kecuali kau mau mengalah di ruang tamu" balas Jaehyun.

Mereka memasuki kamar mereka dan mereka hanya menghela nafas.

Mereka memasuki kamar mereka dan mereka hanya menghela nafas

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Jangan menyuruhku tidur di lantai" kata Jaehyun.

"Siapa yang menyuruhmu? Aku hanya bingung bagaimana kita tidur di kasur tanpa perlu sebelahan. Kalau bisa aku membelah dua kasurnya" balas Chaeyeon.

"Begini saja, kita tidur di posisi saling berbalik. Kau di kakiku, aku di kalimu. Bagaimana?" tanya Jaehyun.

"Psikiater memang pintar" jawab Chaeyeon setuju.

"Ah Jaehyun-a" panggil Chaeyeon.

Jaehyun yang sedang melepas dasinya pun menyaut. "Wae?"

"Tolong... lepaskan resletingku. Hehehe" cengir Chaeyeon.

Jaehyun pun melepaskan resleting Chaeyeon dan ia menutupi matanya agar tak melihat tubuh Chaeyeon.

"Gomawo" balas Chaeyeon sambil masuk ke kamar mandi.

Jaehyun menampar dirinya sendiri. "Kenapa aku malah menutup mataku. Hei Jaehyun sadarlah"

-

Chaeyeon keluar dari kamar mandi dengam piyama Winnie The Pooh nya dan bersiap untuk tidur.

Ia memekik kaget ketika melihat Jaehyun sudah terbaring di kasur sambil menonton TV dengan telanjang dada.

"Pakai pakaianmu! Atau aku akan mengadu pada Jiae eonnie!" ancam Chaeyeon.

"Kau ini kenapa sih? Tidur tanpa pakaian itu untuk kesehatan! Lagian akukan laki-laki" balaa Jaehyun.

Chaeyeon pun berbaring di sebelah Jaehyun dengan posisi yang mereka sepakati. Chaeyeon di kaki Jaehyun, Jaehyun di kaki Chaeyeon.

"Selamat malam" ucap Chaeyeon sambil menutup mata dan mencari posisi ternyamannya.

Bugh

Dengan iseng, Jaehyun meletakkan kakinya di leher Chaeyeon. Chaeyeon mendengus kesal. Iapun meletakkan kalinya di leher Jaehyun.

"Uh kakimu bau" adu Jaehyun.

Dengan jurus mautnya, Chaeyeon menendang Jaehyun hingga terjatuh ke bawah tempat tidur.

Karena tak melihat reaksi apapun, Chaeyeon langsung mengintip untuk melihat keadaan Jaehyun.

"Jaehyun-ah, gwenchanayo?" tanya Chaeyeon.

Chaeyeon turun dari tempat tidur untuk menghampiri Chaeyeon. Chaeyeon mengguncangkan tubuh Jaehyun berkali-kali.

"Yak! Jaehyun-ah! Jangan mati dulu! Kontrak kita belum habis! Aku terlalu cepat menjadi janda untuk sekarang!" lirih Chaeyeon.

Grep

Jaehyun langsung menarik leher Chaeyeon dengan lengannya lalu menariknya ke dadanya.

"Heh. Aku belum mati" kata Jaehyun.

"Ah! Sakit! Kau melanggar kontrak Jaehyun!" balas Chaeyeon.

Jaehyun melepasnya lalu tertawa. "Bilang saja kau senang kurangkul begitu"

"In your dream" balas Chaeyeon.

"Lagipula kau bodoh. Mana ada seseorang yang mati karena jatuh dari tempat tidur" kata Jaehyun.

"Hhh terserah! Aku mau tidur!"

.
.
.

Rumah nya anggap aja ya kayak di full house gtu kan keren hahahaha

Jangan lupa vomment yaa

married?! Donde viven las historias. Descúbrelo ahora