Hyung, bagaimana keadaanmu? Apa Kyuhyun sudah tidur? Ah~ aku ingin sekali melihat anakmu.

Lengkungan di bibir Jaejoong melebar. Dengan lincah jemarinya menari di layar ponsel touchscreen tersebut.

Hampir tidur. Aku baik-baik saja, Changminie. Kapan-kapan kita bertemu lagi dan aku akan membawa anakku. Minie, titip Appa dan eomma, ne?!

Setelah dua minggu ponsel Jaejoong matiㅡsengajaㅡketika ia menghidupkannya banyak sekali pesan masuk. Pemberitahuan kalau nomor milik Junsu menghubungi lebih dari dua ratus kali, pesan Junsu juga menghujani inbox. Tapi diantara kesemuanya, ada satu pesan dari si sepupu yang telah lama tak berkomunikasi.

Yah, Changmin. Sejujurnya berkat Changmin pula Jaejoong bertahan selama masa kehamilannyaㅡkarena kata-kata si jangkung.

Kyuhyun sudah tidur, susu dalam botol juga sudah habis. Jaejoong meletakkan botol susu kosong itu di tempatnya tadiㅡbertepatan saat pintu kamar mandi terbuka menampakkan seorang namja tampan yang baru selesai mandi. Hanya melirik Jaejoong sekilas lalu berjalan menuju lemari.

Sikap Yunho aneh sekali. Sepulang kerja mukanya muram, tidak berubah. Bersikap dingin, bahkan tak mau menyapa Jaejoong. Ada apa ya?

Jaejoong beranjak dari ranjang, "Yun–"

"Apa kau tadi keluar?" potong Yunho sambil memakai kaos berlengan panjang berwarna abu-abu.

"Uhm.. iya. Sebentar, karena–"

"Siapa laki-laki itu?! Huh, nugunde!?" suara Yunho meninggi. Matanya menatap Jaejoong tajam seakan dapat membunuh namja cantik itu sekejap saja, "berpelukan begitu di tempat umum. Cih, menjijikkan!"

"M-mwo?"

Yunho tertawa sarkastis. Melirik ke arah Kyuhyun yang tidurnya terganggu karena suaranya yang tinggi, "kau bilang, kau mengandung dan melahirkan bayi itu 'kan? Buktikan! Aku akan membuatmu kembali mengandung!"

Tangis Kyuhyun pecah.

Jaejoong membelalak kaget saat tiba-tiba Yunho mengunci tubuhnya di dinding dan langsung memasukkan seluruh bibirnya ke dalam mulut namja tampan itu. BerontakㅡJaejoong melakukannyaㅡtapi kukungan Yunho sangat kuat, untuk bergerak sulit sekali.

Mata Jaejoong bergerak liar, memandang ke seluruh arah. Takut. Suara tangisan Kyuhyun makin mengencang, ingin rasanya Jaejoong menghampiri bayi itu, tapi saat ini ia hampir kehabisan napas.

Yunho tak memperdulikan suara tangis yang bisa dikatakan memekakkan telinga juga rontaan Jaejoong. Amarah.. yah, emosi berlebihan tengah menguasai dirinya. Otak cerdasnya seolah mati. Mendengar pengakuan Jaejoong langsung menyulut emosinya.

Merasa benar-benar telah ditipu oleh wajah cantik dan perangai namja yang telah ia persunting karena terpaksa. Harta keluarga Jung, mungkin itu tujuannya.

Yunho menggigit bibir bawah Jaejoong hingga berdarah lalu menjilatnya. Turun ke leher kemudian menggigit lagiㅡkuatㅡseakan ingin memakannya seperti kanibal. Jeritan sakit pun lolos dengan mudah dari bibir yang tampak makin merah akibat luka gigitan.

Cairan bening yang telah terkumpul di kantung mata Jaejoong akhirnya tumpah. Sakit. Tak Cuma di tubuh, tapi juga hati. Perlakuan Yunho sedang menambah goresan-goresan pisau dalam dadanya.

"Je-bal.. Yun-ap-appo.." rintihnya seraya mencoba mendorong tubuh Yunho yang menghimpit ke dinding.

Kyunie.. uljimarayo. Bulir Kristal cair itu kian menderas mengalir.

HEARTWhere stories live. Discover now