Saturday Night

2.6K 160 31
                                    

Kim Taehyung mengaduk americano pesanannya dengan pelan, sambil sesekali melirik ke arah pintu masuk cafe.

Dia sedang janjian dengan kekasihnya. Di cafe bernuansa homie langganan mereka. House of Cards, nama cafe itu.

Hari ini malam minggu. Cafe itu sangat ramai, padahal baru pukul 19.20 kst. Sudah banyak anak muda, yang datang berpasangan ataupun beramai-ramai, untuk sekedar berkencan atau melepaskan segala rasa penat yang melanda mereka selama 6 hari belakangan.

Tidak mengherankan, kenapa cafe House of Cards ini menjadi pilihan. Selain karena homie tadi itu, minuman dan makanannya juga sangat enak.

Dan satu lagi yang menjadi point plusnya. Ownernya. Sangat ramah, gaul, dan menyenangkan.

"Hy, Tae." Suara lembut menyapa Taehyung hangat.

Taehyung mengangkat wajahnya, dan tersenyum tipis. Owner cafe -yang baru saja kita gosipkan- datang dan mulai menyapa pelanggannya satu persatu, tak terkecuali Kim Taehyung yang terlihat duduk dengan bosan dan malas di tempatnya.

"Hy, hyung." Taehyung menyapa sekilas, sebelum kembali mengaduk americanonya.

Owner cafe - yang diketahui bernama Jin itu- memandang Taehyung lembut. Dia maklum, dengan sikap tak acuh Taehyung.

Sebenarnya Taehyung baik dan ramah. Hanya saja, dia akan menjadi sensi jika moodnya jelek.

Jin memutuskan untuk duduk dan menemani Taehyung yang sendirian. Dia duduk di sofa yang berseberangan dengan sofa Taehyung. Dan tetap menatap Taehyung gemas.

"Menunggu Hoseok?"

Taehyung spontan mendongak. Wajahnya yang semula datar mulai menunjukan ekspresi. Dia tampak kesal. Hoseok suka sekali membiarkannya menunggu akhir-akhir ini. Selalu telat. Dan terkadang ingkar janji.

"Hmm."

Hanya menggumam. Taehyung tidak suka basa-basi.

"Ahh, terjebak macet sepertinya. Kau tau kan, ini satnigth." Jin mengendikan bahunya. Seolah satnigth dan macet adalah dua hal yang tak terpisahkan.

"Harusnya si bodoh itu yang sadar. Jika malam ini macet, setidaknya dia datang lebih awal. Huft."

Satu kalimat panjang, akhirnya. Tapi tetap, isinya umpatan, dan curhat colongan tanpa sadar yang meluncur manis dari bibir indahnya.

"Hahaha. Sangat menggemaskan." Jin menatap Taehyung penuh minat.

Entahlah, dari semua pelanggan setia di cafenya ini, Taehyung yang paling menarik perhatiannya.

Taehyung mengernyitkan dahinya. Dia merasa aneh, ketika ada orang lain menyebutnya 'menggemaskan'. Rasanya seperti sedang dibayikan. Dia hanya nyaman saat Hoseok yang mengatakan kata kata itu padanya. Hanya Hoseoknya.

"Aigu~ ada apa dengan kerutan di dahi itu?" Jin mengulurkan jari telunjuknya, menyentuh dahi Taehyung yang berkerut lucu.

"Ini, kau terlihat seperti seorang kakek jika mengerutkan dahimu begini Tae. Haha." Bukan hanya dahi, kali ini Jin mengacak surai merah Taehyung lembut.

Mendengar tawa bahagia Jin, mau tak mau membuat Taehyung tersenyum.

Dia tidak suka mengeluarkan candaan seperti Hoseok. Tapi, kenapa semua orang selalu tertawa saat berada di dekatnya? Dia ini titisan Mr. Bean atau apa?

"Aah, hyung. Kau merusak tatanan rambutku. Lepaskan hyung!"

Taehyung menangkap lengan kanan Jin yang dengan seenaknya mengusap kepalanya. Walaupun terasa nyaman, tetap saja, dia hanya suka saat Hoseok yang mengusap kepalanya. Hanya Hoseoknya.

VhopeDailyOnde as histórias ganham vida. Descobre agora