Chapter 9_Penjelasan Tak Terduga

9.4K 652 20
                                    

Hyera tengah duduk menunggu Jun Suk di restaurant sebuah mall. Ia terus memperhatikan jam karena pria menyebalkan itu tak kunjung datang. Bukan Jun Suk namanya jika tidak terlambat. Hyera pun memutuskan untuk memesan makanan karena sedari tadi ia telah kelaparan.

"Nona," panggil Hyera pada salah seorang pelayan.

"Saya pesan Tutti Frutti dan Mie Soba level 3 porsi double."

"Baik, tunggu sebentar ya," pelayan itu pun berlalu pergi.

Tak butuh waktu lama, lima menit makanan itu tersaji di hadapan Hyera beserta minumannya. Hyera pun langsung mengambil sumpit. Memakan Mie itu dengan perlahan-lahan. Tiba-tiba saja ada orang yang menepuk pundaknya. Gadis cantik itu pun langsung tersedak.

"Ini minum dulu," Jun Suk menyodorkan minuman ke Hyera. Hyera pun langsung meneguknya.

"Jun Suk, kau ingin membunuhku?" Hyera menyipitkan matanya.

"Maaf, aku tak sengaja. Kau tak berubah Hyera jika sudah memakan mie duniamu hanya ada makanan itu."

"Yak, itu bukan urusanmu. Kau juga tak berubah selalu terlambat. Aku sudah 48 menit menunggumu di sini."

"Tadi, macet. Aku pesan makan dulu ya. Baru nanti kita bicara."

"Kau sudah berbicara dari tadi Jun Suk!"

Jun Suk hanya tersenyum melihat ekpresi kesal Hyera. Sekilas ia melihat buku menu. Lalu, memesan makanannya. Ia memilih nasi goreng seafood dan bubble tea. Setelah, makanan itu tersaji di depannya. Ia langsung membicarakan suatu hal pada Hyera.

"Sudah lama kita tidak seperti ini. Terimakasih kau mau menjadi temanku lagi, Hyera," ucap Jun Suk.

"Itu karena aku kasihan padamu. Kau sudah terluka begitu parah demi menyelamatkanku. Aku berhutang nyawa padamu," jelas Hyera tanpa mengalihkan pandangannya dari mienya.

"Kau tak hanya berhutang nyawa padaku Hyera tapi kepada Tuan Byun dan Tuan Oh juga."

"Aku tahu itu tapi untuk Oh Sehun tidak. Jelas-jelas dia tak melakukan apa-apa untuk menolongku."

"Apa maksudmu?" Jun Suk mengernyitkan dahinya.

Hyera pun menceritakan perihal kejadian dua hari yang lalu. Dimana Sehun bercerita bahwa ia hanya menjadi penonton dengan membodohi para penjahat itu.

"Hahaha, Hyera kau ini terlalu naif atau bodoh?" Jun Suk tertawa dengan keras karena ucapan Hyera.

Hyera mendengus sebal. Ia pun menjitak kepala Jun Suk. Sontak Jun Suk diam seketika.

"Tuan Oh memang tidak mau mengotori tangannya untuk berkelahi tapi mana mungkin penjahat itu diam saja. Mereka juga menyerang Tuan Oh namun Tuan Oh hanya menghindar. Dia punya teknik menghindar yang bagus. Tanpa harus menyerang kedua penjaga Xi An, mereka sudah babak belur karena salah sasaran. Mana mungkin ada penjahat yang mudah ditipu dengan hadiah mobil begitu saja kalau mereka berhasil mengalahkan lawannya?"

Hyera tercengang tak percaya mendengar ucapan Jun Suk. Ia baru sadar betapa bodoh dirinya bisa dibohongi oleh Sehun begitu saja. Seharusnya sejak awal ia curiga dengan ucapan Sehun yang tak masuk akal itu.

"Puas sekali kau menertawakanku, Jun Suk. Sebenarnya, hal penting apa yang ingin kau katakan?" Hyera mengubah topik pembicaraan agar Jun Suk berhenti menertawakannya.

"Aku ingin membahas hubungan kita di masa lalu," lirih Jun Suk.

"Itu semuanya sudah berahkir. Lupakan saja. Aku tak mau membahas itu."

"Ini ada hubungannya dengan Hana. Aku menjadi kekasihmu karena Hana dan wanita yang bersamaku waktu itu adalah kekasihku jauh hari sebelum aku menjadi kekasihmu," Jun Suk menghela nafas sejenak.

"Kau ingat ibuku mengidap anemia?"

Hyera hanya mengangguk.

"Hana yang mendonorkan darah untuk ibuku dengan satu syarat membuatmu jatuh cinta padaku dan menjadikanmu kekasihku. Sebenarnya aku berat melakukan itu karena kau temanku yang sangat baik. Tapi, demi nyawa ibuku, Hyera aku harus melakukannya," Jun Suk mulai menitikkan air mata.

"Tapi, kenapa Hana melakukan itu?" Hyera mulai penasaran dengan cerita Jun Suk.

Jun Suk pun kembali mengingat hari terakhirnya bertemu Hana sebelum Hana pergi ke luar negeri.

Hana tengah memohon kepada Jun Suk. Ia berlutut sembari menangis. Ia begitu ketakutan jika Jun Suk megingkari janjinya.

"Tolong, tetaplah bersama Hyera. Sampai aku mendapatkannya. Aku sangat mencintai pria itu. Aku tak mau mereka bersama. Aku sudah mencintainya lebih dari sepuluh tahun," pinta Hana.

"Dia tidak mencintaimu! Kau tak mencintainya tapi kau terobsesi dengannya. Cinta tidak harus memiliki Hana," Jun Suk menepis tangan Hana yang hendak memegang tangannya.

"Tapi, aku tahu kau sudah mulai mencintai Hyera. Kau bisa bersama Hyera jika pria itu jadi milikku."

"Tidak, aku sudah punya kekasih. Aku bukan pria yang bisa membuang wanita yang pernah ada di hatiku begitu saja."

"Siapa pria itu Jun Suk?"

"Aku tak tahu. Hana hanya bilang pria itu selalu melihatmu dari kejauhan. Kalian tidak saling mengenal tapi saling menyukai."

"Aku tetap tak mengerti."

"Sekali lagi aku minta maaf. Jujur aku datang ke Seoul karena ingin menjadikanmu istriku menebus kesalahanku di masa lalu. Aku kira dengan menawarkan bantuan kepada ayahmu, kau akan memilihku untuk menjadi suamimu. Aku sangat mencintaimu Hyera tapi aku sadar cinta tak harus memiliki."

"Aku akan memaafkanmu kawan. Dari awal kita berteman dan di akhir kita juga harus berteman. Benarkah kau mencintaiku? Aku dengar kau suka berganti wanita setiap harinya," cibir Hyera.

"Kalau itu benar aku tak mungkin menyedihkan seperti ini. Itu hanya berita murahan. Aku doakan kau dan Sehun bahagia," ujar Jun Suk tulus.

"Terimakasih. Tapi, aku tidak ingin menikah dengan Sehun kalau tidak terpaksa karena perusahaan ayahku terkena isu miring yang mengakibatkan para investor membatalkan kerjasamanya. Jika, aku menikah dengan Sehun tidak hanay citra keluarga kami tapi juga perusahaan akan bagus di mata publik. Andai aku tahu jika Tuan Byun menyukaiku. Aku pasti berusaha agar dia mau menikahiku," jelas Hyera tanpa ia sadari.

"Jadi, kau menyukai Tuan Byun," Jun Suk menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku keceplosan lagi. Kau harus merahasiakannya Jun Suk," Hyera menata Jun Suk dengan tatapan mengintimidasi.

"Baik, tapi aku peringatkan Hyera jangan mendekati Tuan Byun jika kau sudah menikah denga Tuan Oh. Aku dengar mereka tak bersahabat. Kudoakan semoga benih-benih cinta segera tumbuh di hati kalian," Jun Suk tersenyum menggoda.

Tbc....

Maaf, ya. Marganya Lu Han. Kan emang Lu. Nggak ada Xi, tapi emang sengaja aku buat Xi kenapa karena ada chapter yang emang nama Lu Han diplesetkan.

Married With Sexy GirlWhere stories live. Discover now