"Hari ini Ken tetep cakep! Cool banget!" pekik Janet dengan suara tertahan. Teman-temannya mengiyakan, sependapat dengan Janet. "Kapan, ya, gue bisa dibonceng pulang sama dia?"

"Minta tolong kakak lo aja, Net. Kan, Ken nurut banget sama kakak lo."

"Gitu, ya? Boleh juga. Tapi apa alasannya?"

"Bilang aja lo naksir Ken. Pasti dibantuinlah."

"Gue malulah. Masa langsung blak-blakan."

"Ya, udah, gimana kalo lo minta tolong langsung ke Ken? Bilang aja lo ga ada yang anter pulang."

"Bisa juga. Nanti gue cari cara supaya kakak gue sibuk waktu pulang sekolah."

Janet tersenyum puas, sembari memandang jauh ke arah Ken. Dia sangat ingin memeluk Ken saat nanti dibonceng.

Usai latihan basket, Ken tak langsung pulang. Seperti biasanya, ia akan menunggu Nai kelar kegiatan PA sembari memetik senar gitarnya di tengah lapangan basket. Ardan dan Anggara biasanya ikutan mengiringi Ken. Ardan selalu menyiapkan kajonnya di pinggir lapangan sebelum latihan basket. Sedangkan Anggara selalu membawa ukulele dalam tas khusus. Intinya ketiga cowok itu hobi basket dan musik.

"Lagu apa, ni?" tanya Ardan di atas kajonnya.

Mereka bertiga duduk menghadap ruangan PA, yang kebetulan sekali berada tepat di depan lapangan basket. Namun masih ada jarak yang cukup jauh hingga Ken harus menyiapkan suara lantang agar lagu yang ia bawakan sampai ke telinga Nai. Bisa dibilang ini kode.

"Pemuja rahasia.." Ken mendongak ke sebelah, melihat Ardan sembari tersenyum lebar dan menaik-turunkan kedua alisnya. Kemudian memberi kode pada Anggara yang duduk bersila, sama dengan dirinya, di samping Kepala gitar kesayangan Ken. Intropun masuk, disenandungkan oleh ketiganya.


Intro :

C G

na nana nana nana

Am G

na nana nana nana

F Em

na nana nana nana

Dm G

na nana nana nana..

Suara Ken sungguh berbeda dengan penyanyi aslinya, namun tak kalah bagus. Ditambah dia sangat jago memainkan gitar hitamnya. Tak ada yang menyangka, kalau Ken adalah beberapa dari banyak orang yang menghindari makanan berminyak atau segala jenis makanan juga minuman yang dapat merusak tenggorokannya. Sebagai vokalis, dia harus tetap menjaga suaranya. Apalagi untuk keadaan seperti ini.

C G

ku awali hariku dengan mendoakanmu

Am G

agar kau selalu sehat dan bahagia disana

F Em

sebelum kau melupakan ku lebih jauh

Dm G

sebelum kau meninggalkanku lebih jauh

"Yah, karna 'alarm' sudah berbunyi, mari kita akhiri rapat sore ini. Terimakasi," ucapan penutup dengan sebuah kata penekanan yang menjadi template kak Junet. Sudah saja terdengar Ken dan bandnya bernyanyi di lapangan, itu tandanya kak Junet harus mengakhiri rapatnya. Bukan karna terganggu, tapi ia tidak mau mengganggu usaha Ken untuk mendekati Nai. Pasalnya cewek ini kalau sudah dalam rapat, konsentrasinya tidak akan bercabang.

C

ku tak pernah berharap

G Am

Ode to you ...♪♬Donde viven las historias. Descúbrelo ahora