🎑11. Something Unexpected

2.4K 204 4
                                    

"Apa itu tadi?"

°

Seorang pria berambut ungu tampak tersenyum lebar melihat foto seorang gadis cantik diambilnya secara diam-diam. Senyuman tengilnya tampak bangga dengan hasil jepretannya, padahal itu tindakan ilegal. Beberapa temannya yang melihat foto itu dari dekat hanya bisa mencibir dan melontarkan tatapan mencela.

Salah satu temannya, seorang pria berambut hitam, dengan potongan undercut di kedua sisi kepalanya, berkata dengan dingin, "Aku ragu kau akan memenangkan hatinya dalam waktu kurang dari sebulan."

Oh Sehun, pria berambut ungu itu mendesis meremehkan perkataan kakak sulungnya, Kim Jong In, "Jika kau mengatakannya sekali lagi, aku akan menghancurkan action figuremu!"

Mendengar hal itu, Jong In melotot tidak terima, "Kau berani mengancamku, bocah?"

Sehun mendengus, "Jika bukan karena Luhan Hyung, aku tidak akan menunjukkannya di hadapan kalian, tahu!"

"Tapi bukankah dia terlihat sangat muda?" celetuk pria berambut putih. Dia tampak sedikit berbeda dari yang lain. Pupilnya memiliki sedikit warna hijau di dalamnya.

"Yah, aku tidak peduli sama sekali." Sehun tersenyum lebar sebelum akhirnya melanjutkan, "Bukankah yang muda rasanya lebih manis?"

Park Chanyeol, pria berambut putih, meringis mendengar pengakuan Sehun, "Dasar gila!"

Oh, itu bukan hal yang pantas untuk ditertawakan, karena Sehun sangat sensitif jika barang miliknya disorot dengan tatapan mencela, "Siapa yang lebih gila di sini? Bukankah kau?"

Chanyeol memutuskan untuk tidak menanggapi api yang baru saja dilempar Sehun. Sikap Chanyeol yang dingin justru membuat Sehun semakin gerah dan membuatnya ingin melontarkan api lagi. Untungnya, Kim Minseok, salah satu yang tertua, datang dengan membawa jus semangka dingin.

"Berhenti berkelahi dan cepat minum sebelum esnya mencair!"

Xi Luhan yang dari tadi sibuk dengan ponselnya menerima jus semangka yang diberikan Minseok padanya, "Gomawo, Hyung," ucapnya sambil tersenyum.

"Bagaimana denganmu, Luhan Hyung? Apakah kau berhasil menarik umpanmu?" Sehun bertanya setelah menghabiskan setengah gelas jus semangka.

Luhan mengangkat bahunya dengan acuh tak acuh sebelum menjawab, "Aku belum melemparkan umpanku."

"Ya ampun!" Sehun melotot tak percaya. "Bagaimana mungkin? Bulan purnama berikutnya tinggal beberapa hari lagi!"

"Kau pikir aku hanya punya satu makan malam?" Luhan mendengus setelah itu.

"Yah, tidak ada yang mustahil. Xi Luhan yang kita kenal selalu menunjukkan kemampuan yang hebat. Benar kan?" Minseok tersenyum lebar, berusaha mencairkan suasana tegang.

Berbeda dengan apa yang dilakukan Sehun, karena perkataan Chanyeol selanjutnya mampu membuat Luhan hampir meradang.

"Kenapa? Apakah kualitas umpannya buruk kali ini?"

Tetesan darah mengotori lantai hanya dalam sepersekian detik. Luhan terlihat tidak peduli dengan tangannya yang terluka karena dia hampir menghancurkan gelas kaca di tangannya. Minseok denga sigap berlari ke dapur untuk mengambil lap. Mencegah tetesan darah dan tumpahan jus semakin menodai lantai.

Wolf and Beauty | BAEKYEON | REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang